Rabu, 04 November 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


PT KONTAK PERKASA | Hasil Pertarungan Biden Vs Trump Tentukan Arah Otomotif AS

Posted: 04 Nov 2020 01:45 AM PST




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 menunggu hasil. Siapa pun yang menang dari kedua calon yaitu Donald Trump atau Joe Biden tetap memberikan dampak bagi industri otomotif di AS.

Kedua kandidat memiliki strategi yang berbeda dalam membangun ekonomi negaranya. Termasuk pengembangan kendaraan listrik.

Mencuplik CNBC, Rabu (4/11/2020) perbedaan terbesar antara kandidat soal industri otomotif AS adalah peraturan bahan bakar dan standar emisi.

Di masa jabatannya, Trump menentang peraturan yang lebih ketat, menggunakan teknologi untuk memenuhi standar yang berdampak naiknya harga kendaraan. Hal ini menghalangi pelanggan untuk membeli kendaraan yang lebih baru dan lebih aman.

Pemerintahan Trump awal tahun ini juga telah menyelesaikan kemunduran standar emisi kendaraan AS yang diadopsi di bawah pemerintahan Obama. Sejak Trump terpilih sebagai orang nomor satu di AS, para produsen mobil mencoba untuk mengatakan kepadanya bahwa standar efisiensi bahan bakar pada zaman Obama terlalu ketat.

Pabrikan merasa tidak maksimal dalam memenuhi permintaan konsumen akan kendaraan yang lebih hemat bahan bakar. Sebab para produsen diharuskan memenuhi target 54 mil per galon untuk setiap produknya di tahun 2025. Dalam hal itu Trump bermaksud mengurangi target tersebut.

Trump juga mencabut keringanan California untuk menetapkan standarnya sendiri yang lebih ketat, yang menyebabkan perselisihan hukum.

"Trump melihat regulasi sebagai penghalang pertumbuhan ekonomi, sementara Biden mendukung penggunaan regulasi untuk mencapai tujuan yang lebih luas, terutama tujuan memerangi perubahan iklim," ujar wakil presiden industri, tenaga kerja dan ekonomi di Center for Automotive Research, Kristin Dziczek seperti dikutip dari CNBC.

Biden telah berjanji untuk memulihkan dan memajukan peraturan regulasi emisi tersebut. Dia juga diharapkan mengizinkan California dan negara bagian lain untuk menetapkan standar mereka sendiri.

Ford Motor, Honda Motor, Volkswagen dan lainnya mencapai kompromi dengan California mengenai persyaratan emisi, sementara General Motors, Toyota Motor dan Fiat Chrysler memihak Trump.

Di sisi lain industri berada semakin dekat dengan kendaraan listrik. Pemerintahan Trump tidak melakukan apa pun untuk menghalangi adopsi kendaraan listrik, tetapi juga tidak berbuat banyak untuk memacu pertumbuhannya.

Biden telah menjanjikan sebesar $ 400 miliar investasi publik dalam energi terbarukan, termasuk teknologi baterai dan kendaraan listrik. Bagian dari rencana iklim Biden termasuk mendedikasikan pengeluaran pemerintah untuk mendukung kendaraan listrik, dengan 500.000 outlet pengisian kendaraan listrik baru pada akhir tahun 2030.

Diharapkan rencana seperti itu akan memacu adopsi kendaraan listrik yang lebih besar. Gayung bersambut, rencana ini akan menjadi kemenangan bagi pembuat mobil seperti GM dan Tesla yang sudah menginvestasikan miliaran dalam kendaraan semacam itu.

Setelah awalnya mengusulkan anggaran yang akan menghilangkan insentif pajak federal hingga $ 7.500 untuk pembelian kendaraan listrik, kini pemerintahan Trump tetap mempertahankan insentif tersebut. Sementara Biden mengatakan dia ingin membuat program "cash for clunkers" yang akan mendorong orang Amerika untuk menukar kendaraan lama mereka dengan kendaraan listrik baru. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

 

KONTAK PERKASA FUTURES | Grammy Ubah Nama Kategori World Music karena Dianggap Warisan Kolonial

Posted: 03 Nov 2020 08:44 PM PST



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Grammy Awards mengganti nama untuk kategori Best World Music Album menjadi Best Global Music Album. Sebab nama asli kategori itu dianggap sebagai konotasi dari kolonialisme.

Recording Academy membuat keputusan pada hari Senin, 2 November 2020 setelah berdiskusi dengan sejumlah seniman, etnomusikolog dan ahli bahasa dari berbagai belahan dunia. Dilansir Billboard, yayasan penyelenggara Grammy Awards itu menganggap pembaharuan dalam nama itu membuat kategori itu menjadi lebih relevan, modern, dan inklusif secara istilah.

"Sebagaimana kami terus mencoba merangkul pola pikir yang benar-benar global, kami memperbarui bahasa yang kami pakai untuk mencerminkan kategorisasi yang lebih tepat yang berupaya melibatkan dan merayakan lingkup musik dari seluruh dunia," kata The Recording Academy dalam keterangannya.

"Perubahan itu melambangkan hilangnya konotasi yang bermakna kolonialisme dan pemisahan mana yang dianggap bukan Amerika yang terkandung dalam istilah sebelumnya. Saatnya beradaptasi dengan tren musik saat ini dan mengakui evolusi keberagaman budaya di berbagai komunitas yang mungkin diwakilinya," sambung keterangan itu.

Keputusan itu juga didasarkan adanya pergerakan menuntut kesetaraan ras dan penghapusan tindak rasialisme yang berlangsung secara besar-besaran pada Juni 2020 lalu.

Ini bukan kali pertama Grammy Awards mengganti nama kategorinya setelah adanya gerakan #BlackLivesMatter. Sebelumnya, mereka juga menghilangkan kata "urban" dalam kategorinya.

Kategori Best Urban Contemporary Album akan menjadi Best Progressive R&B Album pada penyelenggaraan Grammy Awards selanjutnya.

Selain itu, keputusan Recording Academy itu juga berkaca pada gelaran piala Academy Awards atau Oscar yang mengganti kategori Best Foreign Language Film menjadi Best International Feature Film.

Grammy Awards tahun selanjutnya akan berlangsung pada 31 Januari 2021. Tahun ini kategori Best World Music Album dimenangkan oleh Anglique Kidjo untuk album Celia yang rilis pada 2019. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar