Rabu, 11 November 2020

Kontakperkasa Futures Surabaya

Kontakperkasa Futures Surabaya


PT KONTAK PERKASA FUTURES | 5 Pantangan Jika Punya Riwayat GERD alias Asam Lambung

Posted: 10 Nov 2020 06:30 PM PST




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah salah satu penyakit pencernaan ketika asam lambung naik hingga menyerang ulu hati dan menyebabkan sesak napas. Gejalanya berupa nyeri panas di dada setelah makan bahkan memburuk ketika berbaring.

Dikutip dari Insider, hal-hal berikut harus kamu hindari apabila memiliki riwayat penyakit GERD:

1. Makan terlalu banyak
Makan terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah (LES) yang merupakan katup antara esofagus dan perut. Hal ini bisa menyebabkan mulas. Mengubah pola makan dapat menjadi solusinya.

Mulailah makan enam porsi dengan jumlah sedikit dibandingkan tiga porsi besar. Pola ini akan membantu menjaga perut agar tidak terlalu kenyang dan mencegah naiknya asam lambung.

2. Makan buru-buru
Makan terlalu cepat dapat menyulitkan pencernaan untuk bekerja sebagaimana mestinya. Pencernaan yang buruk juga bisa menyebabkan perut menjadi mulas. Kunyahlah makanan sebanyak 20 kali dengan seksama sebelum menelannya.

3. Makanan dan minuman pemicu
Makanan yang dimaksud berupa gorengan, daging kaya lemak, cokelat, dan makanan pedas. Untuk minuman bisa berupa minuman berkafein (kopi dan teh) dan produk susu murni.

4. Berbaring setelah makan
Tunggu setidaknya 2 hingga 3 jam setelah makan untuk berbaring. Berbaring dengan perut penuh dapat menekan sfingter esofagus bagian bawah (LES) sehingga makanan akan masuk kembali ke saluran pencernaan.

5. Stres
Stres tidak langsung menyebabkan perut mulas, namun dapat mengganggu pola makan dan olahraga secara teratur. Pola makan yang sembarangan dapat menyebabkan pencernaan terganggu. Cobalah metode relaksasi seperti meditasi, latihan pernapasan, atau yoga sambil mendengarkan musik. PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

PT KONTAK PERKASA | Biden Menang, Ini Ramalan Nasib Huawei Sampai TikTok

Posted: 09 Nov 2020 07:06 PM PST




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Joe Biden telah diumumkan memenangkan Pilpres AS 2020 dan Donald Trump pun harus lengser. Di masa Trump berkuasa, deretan perusahaan teknologi China seperti Huawei sampai TikTok digencet. Media di China pun meramalkan bagaimana nasib mereka saat Biden nanti jadi presiden AS.

Global Times, media corong pemerintah China, menilai kebijakan Biden terhadap China tidak akan begitu saja menjelma menjadi seperti di era Obama. Itu karena relasi kedua negara sudah berubah secara signifikan dalam 4 tahun terakhir.

"Kita tidak seharusnya memberi harapan berlebihan pada Biden karena untuk mengendalikan dan berkonfrontasi dengan China sudah menjadi konsensus strategis antara dua partai politik di AS," sebut Jin Canrong, pengamat dari Renmin University of China.

Namun ia sepakat bahwa Joe Biden bakal lebih dewasa dan moderat menangani urusan luar negeri termasuk dengan China. Da Wei dari University of International Relations in Beijing menyatakan perusahaan teknologi China seperti Huawei dan TikTok bisa jadi akan diberi lebih banyak keleluasaan.

Seperti diketahui, Huawei di era Trump masuk dalam daftar blacklist karena dianggap membahayakan keamanan nasional sehingga tak bisa bebas memakai Android ataupun chip berteknologi Amerika. Sementara TikTok dan juga layanan messaging WeChat tengah dalam proses dilarang beroperasi di AS.

Da meramalkan, setelah Biden memimpin AS tidak lama lagi, pembatasan pada teknologi China mungkin tidak akan langsung dilonggarkan, tapi skalanya lebih sempit dari sebelumnya. Sebagai contoh, anggapan bahwa perusahaan China adalah ancaman keamanan nasional mungkin takkan lagi digembar gemborkan.

"Misalnya, di era Joe Biden, untuk perusahaan seperti TikTok dan WeChat, larangan bagi mereka bisa saja dihapus karena mereka tidak punya konflik berarti atau yang tidak dapat didamaikan dengan AS," katanya.

Namun demikian, nasib Huawei diprediksi lebih pelik daripada TikTok atau WeChat. Terlebih, teknologi Huawei seperti 5G bisa menentukan supremasi negara di masa depan sehingga Biden tidak bisa mengubah aturan yang sudah dibuat Trump begitu saja.

"Saya memperkirakan bahwa memang akan ada kelonggaran dalam penjualan chip pada Huawei oleh AS, namun akan sangat sulit untuk mengubah kebijakan yang sudah ada soal 5G," cetus Da.

Seperti diketahui, AS belakangan mendorong negara negara-negara sekutunya tidak memakai jaringan 5G dari Huawei dengan alasan rentan jadi sarana mata-mata pemerintah China. Padahal motif sebenarnya mungkin karena AS tidak ingin China terlalu menguasai teknologi masa depan itu.

Biden mungkin tidak akan terlalu ketat membatasi perusahaan China terkait teknologi yang kurang krusial. Namun demikian, karena dianggap mustahil Biden mencabut semua larangan dari era Donald Trump, perusahaan China disarankan tetap berusaha mandiri dan tidak bergantung pada teknologi AS. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar