KONTAK PERKASA FUTURES | Vaksin Corona Bikin Perusahaan Obat Cuan Besar? Posted: 13 Dec 2020 06:52 PM PST 
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Di awal pandemi, kita semua diperingatkan pengembangan vaksin Corona membutuhkan waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Namun, sekarang setelah pandemi berjalan lewat dari 10 bulan, vaksinasi sudah mulai didorong.
Kejadian ini tentu membuat para analis investasi memproyeksi beberapa perusahaan yang terlibat dalam pembuatan vaksin COVID-19 mendapat untung atau cuan yang besar.
Mengutip BBC, Senin (14/12/2020), beberapa perusahaan tersebut adalah Moderna dan BioNTech Jerman dengan mitranya, serta Pfizer dari AS yang kemungkinan besar akan menghasilkan miliaran dolar pada tahun depan.
Tapi sayangnya, masih belum jelas berapa banyak para produsen vaksin Corona yang akan menguangkan produknya tersebut.
Karena kebutuhannya yang sangat mendesak, vaksin mendapat banyak suntikan modal dari berbagai kalangan termasuk pemerintah dan para donor. Para stakeholder ini sudah menggelontorkan miliaran poundsterling ke proyek pembuatan vaksin.
Organisasi filantropis seperti Gates Foundation serta para orang kaya dunia seperti Jack Ma hingga bintang musik country Dolly Parton juga terlibat memberikan dana dukungan untuk pembuatan dan pengujian vaksin Corona.
Berdasarkan data Airfiity, secara total pemerintah telah menyediakan 6,5 miliar pound untuk pembuatan dan pengujian vaksin COVID-19. Sementara organisasi nirlaba menyediakan hampir 1,5 miliar pound. Sedangkan yang berasal dari kas internal perusahaan atau investasi perusahaan mandiri sekitar 2,6 miliar pound. Kebanyakan perusahaan farmasi yang membuat vaksin memang mengandalkan pendanaan dari eksternal.
Meski begitu, ada alasan banyak perusahaan besar yang tidak terburu-buru mendanai proyek vaksin. Membuat vaksin diprediksi belum tentu menguntungkan. Proses penemuan yang membutuhkan waktu lama membuat program ini jauh dari kepastian.
Apalagi, negara-negara miskin membutuhkan pasokan besar tetapi tidak mampu membeli dengan harga tinggi dan biasanya vaksin hanya diberikan sekali atau dua kali. KONTAK PERKASA FUTURES
 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar