PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - EUR/USD turun mendekati area 1.1250 pada awal perdagangan sesi Eropa hari Senin namun berhasil mengurangi sebagian dari kerugian hariannya. Menjelang memasuki perdagangan sesi AS, pasangan matauang ini diperdagangkan dengan sedikit kerugian di bawah 1.1300 di sekitar 1.1264. Mata investor tertuju kepada perkembangan sekitar varian baru dari virus corona.
EUR/USD sempat mengalami rebound yang bagus pada hari Jumat minggu lalu dengan naik ke atas 1.3000, namun berbalik turun ke bawah 1.3000 pada hari Senin. Mata uang bersama Eropa ini berjuang untuk mendapatkan permintaan dengan ditemukannya varian baru virus corona yang dinamakan Omicron di beberapa negara Eropa. Hal ini membangkitkan keprihatinan akan diberlakukannya kembali restriksi yang lebih ketat dan lockdown. Sementara dollar AS bergantung kepada bagaimana pasar menghitungnya berdasarkan outlook dari tingkat bunga the Fed.
Sampai akhir minggu lalu, Belanda dilaporkan telah mendeteksi 13 kasus varian Omicron. Austria, Belgium, Denmark, Itali dan Jerman adalah negara-negara Eropa yang mendeteksi virus varian Omicron.
WHO memberikan peringatan pada hari Senin bahwa Omicron bisa melakukan mutasi dalam jumlah tidak pernah terjadi sebelumnya, sebagian bisa berdampak terhadap arah dari pandemik.
Euro akan mengalami kesulitan untuk mengatasi dollar AS apabila dilakukan langkah-langkah tambahan di Eropa dalam rangka mengekang penyebaran varian baru ini.
"Support" terdekat menunggu di 1.1270 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1240 dan kemudian 1.2000. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1320 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1350 dan kemudian 1.1380. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu, GBP/USD diperdagangkan turun dari 1.3451 karena menguatnya dollar AS yang safe-haven. GBP/USD sempat berbalik arah dengan terjun ke bawah 1.3300, level terendah sejak Desember 2020, sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke arah 1.3350 di 1.3333 dengan dollar AS menghadapi tekanan jual yang kuat ditengah turun tajamnya yields obligasi 10 tahun AS. Menjelang akhir minggu yang lalu, pelarian yang kuat kepada assets yang aman telah memicu penurunan yang tajam di yields AS dan mengijinkan GBP/USD menghapus sebagian dari kerugian mingguannya.
Minggu lalu, data yang dipublikasikan oleh Markit HIS pada hari Selasa menunjukkan bahwa aktifitas ekonomi Inggris di sektor manufaktur dan jasa terus berkembang dengan kecepatan yang kuat pada awal November. Meskipun angka dari PMI sangat bagus, Poundsterling Inggris masih harus berjuang untuk mendapatkan pembeli.
Berita terbaru mengenai negosiasi setelah Brexit menunjukkan bahwa kedua belah pihak tidak akan mencapai kepada penyelesaian sebelum akhir tahun. Meskipun demikian, wakil Presiden Komisi Eropa Maroš Šefčovič memberikan nada yang relatip optimis, dengan memberikan catatan adanya keinginan politik yang jelas dari Inggris untuk memecahkan isu protokol Irlandia Utara.
Sementara itu dari AS, dollar AS mengalami kenaikan karena komentar yang hawkish dari pejabat the Fed dan rilis data ekonomi yang bagus selama minggu lalu dan membebani GBP/USD dengan berat. Ditambah lagi, dipilihnya kembali Jerome Powell untuk 4 tahun periode kedua sebagai kepala the Fed meyakinkan pasar akan kebijakan yang konsisten dan stabil.
Data makro ekonomi AS yang keluar antara lain Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index, yang menjadi ukuran inflasi yang dipilih oleh the Fed, naik ke 4.1% per tahun di bulan Oktober dari sebelumnya 3.7% di bulan September. Weekly Initial Jobless Claims turun menjadi 199.000 dari sebelumnya 270.000. Personal Spending and Personal Income naik 1.3% dan 0.5% secara basis bulanan di bulan Oktober.
Presiden the Fed dari San Fransisco Mary Daly, yang sebelumnya mengatakan bahwa the Fed harusnya tetap bersabar di tengah inflasi yang tinggi, berkata pada hari Rabu minggu lalu bahwa kecepatan dalam mengurangi pembelian assets bisa ditingkatkan.
Namun pada hari Jumat meningkatnya ketakutan bahwa varian baru virus corona akan bisa memperlambat pemulihan ekonomi global telah membuat arus safe-haven mendominasi pasar keuangan. Yields obligasi 10 tahun AS jatuh hampir 8% dan memaksa dollar AS melemah.
Namun dari AS, pada hari Rabu akan ada Employment Change dari ADP dan PMI manufaktur dari ISM yang akan dipandang sebagai data ekonomi yang bisa menggerakkan pasar.
Pasar tenaga kerja sudah menjadi ukuran kritikal yang terus diperhatikan oleh the Fed untuk menentukan seberapa kecepatan dari proses normalisasi. Pasar memperkirakan pertambahan pekerjaan sebanyak 500.000 lagi pada bulan November. Upah diperkirakan bertumbuh 0.4% lagi setelah di bulan Oktober melompat sebanyak 0.4%.
The Fed bisa saja menaikkan tingkat bunga, namun jika inflasi terus mengalami kenaikan yang berarti tingkat bunga riil akan tetap negatip, maka hal ini akan mendukung GBP/USD. Tidak peduli seberapa banyak kali the Fed menaikkan tingkat bunga, mereka pasti akan tetap ketinggalan di belakang kurva inflasi.
Secara keseluruhan, GBP/USD sulit mengalami pemulihan yang meyakinkan pada minggu ini namun kerugian lebih lanjut juga akan terbatas.
"Support" terdekat menunggu di 1.3280 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3257 dan kemudian 1.3200. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3380 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3460 dan kemudian 1.3500. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG pagi hari ini dibuka turun ke level 6605.79 dari penutupannya kemarin sore, di 6608.29, namun kemudian bergerak naik ke zona hijau. Sementara indeks LQ45 dibuka naik ke level 950.78 dibandingkan posisi terakhirnya kemarin di 950.67.
Sementara bursa utama Asia bergerak beragam pagi hari ini, indeks Nikkei 225 telah melonjak 1.20% atau 338.02 poin ke level 28621.94 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:46 WIB. Demikian juga dengan indeks Shanghai SSEC, menguat 0.43% atau 15.30 poin ke level 3578. Sementara indeks Hongkong Hangseng, melemah 0.26% atau 66.37 poin ke level 23785.80.
Harga pecahan satu gram emas keluaran Antam pagi hari ini berada di Rp 930.000. Harga emas Antam ini sama dengan harga Senin (29/11) yang berada di level Rp 930.000 per gram. PT KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (30/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah tipis, dengan menambah loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun setelah menguat terbatas"
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (30/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah tipis, dengan menambah loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun setelah menguat terbatas di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,03% atau 5 poin ke level Rp 14.336 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.331.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.315 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.340, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.336. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun setelah menguat terbatas di sesi global sebelumnya; bergerak sempit dengan agak meredanya isyu varian baru virus Omicron.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun ke level 96,07, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,19.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama menguat 27,241 poin (0,41%) ke level 6.635,532, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias melemah dipimpin Kospi dan Hang Seng dalam kekhawatiran pasar atas menyebarnya virus varian Omicron yang memiliki risiko tinggi.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.187 – Rp14.393. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - IHSG sore hari ini ditutup naik 0.71% atau 46.73 poin ke level 6608.29. Demikian juga dengan indeks LQ45, melonjak 1.02% atau 9.56 poin ke level 950.67. Sementara indeks utama Asia sore ini ditutup memerah.
Hanya dua sektor di tutup di zona merah dan menjadi pemberat IHSG sore ini, yaitu IDX Health yang turun 0.34% dan IDX Finance 0.15 persen.
Sementara sembilan sektor berhasil diparkir naik dan mendukung penguatan IHSG, dipimpin IDX Property yang naik 0.34% kemudian IDX Infrastructure 0.22% dan IDX Energy 0.19 persen.
Dari catatan perdagangan bursa terlihat ada 222 saham yang harganya menguat sementara yang turun jauh lebih banyak yakni 345 saham dan yang stagnan ada 107 saham.
Bursa ramai di hari pertama minggu ini, jumlah saham yang diperjualbelikan pada sepanjang jam perdagangan hari ini ada sebanyak 26.67 miliar dengan nilai sebesar Rp15.31 triliun dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp8212.74.
Bursa utama Asia sore ini ditutup memerah, indeks Nikkei 225 anjlok 1.63% atau 467.69 poin ke level 28283.92. Demikian juga dengan indeks Hangseng, merosot 0.95% atau 228.27 poin ke level 23852.24. Dan indeks utama Shanghai SSEC yang melemah tipis 0.04% atau 1.39 poin ke level 3562.70. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - EUR/USD berhasil memelihara momentum pemulihannya di atas 1.1250 di 1.1314, dengan pasar meragukan prospek kebijakan pengetatan dari the Fed dengan munculnya varian baru virus corona membangkitkan keprihatinan bahwa pemulihan ekonomi akan kehilangan tenaganya. Pada minggu lalu, dollar AS mencapai ketinggian 2021 yang baru sehingga menekan turun EUR/USD sampai ke dasar di 1.1185 pada hari Rabu. Selama paruh pertama minggu lalu, partisipan pasar kuatir dengan inflasi yang tinggi yang tidak turun-turun, yang diperhitungkan di dalam perhitungan harga bahwa bank sentral akan mengambil Langkah mengurangi quantitative easing dan menaikkan tingkat suku bunga. Namun, pada akhir minggu fokus perhatian pasar berpindah kepada ketakutan karena munculnya varian baru Covid – 19.
Keprihatinan akan tingginya inflasi didukung oleh laporan data makro ekonomi. Perkiraan pendahuluan dari PMI Markit pada bulan November menunjukkan bahwa, bangkitnya ekonomi Uni Eropa diikuti oleh tekanan kenaikan inflasi yang signifikan dengan naiknya harga beli barang mentah dan harga jual barang jadi dengan kecepatan yang mencetak rekor.
Sementara itu dari AS, dollar AS mengalami kenaikan karena komentar yang hawkish dari pejabat the Fed dan rilis data ekonomi yang bagus selama minggu lalu dan membebani EUR/USD dengan berat. Ditambah lagi, dipilihnya kembali Jerome Powell untuk 4 tahun periode kedua sebagai kepala the Fed meyakinkan pasar akan kebijakan yang konsisten dan stabil.
Presiden the Fed dari San Fransisco Mary Daly, yang sebelumnya mengatakan bahwa the Fed harusnya tetap bersabar di tengah inflasi yang tinggi, berkata pada hari Rabu minggu lalu bahwa kecepatan dalam mengurangi pembelian assets bisa ditingkatkan.
AS melaporkan angka inti dari Personal Consumption Expenditures Price Index yang membumbung tinggi menjadi 4.1% YoY, yang tertinggi sepanjang 3 dekade. Inflasi PCE inti ini adalah ukuran inflasi yang dipilih oleh the Fed pada saat mengambil keputusan kebijakan moneter.
Risalah pertemuan dari the Fed yang dirilis hari Rabu menunjukkan banyak partisipan pasar berpandangan tingginya harga bisa menjadi lebih lama lagi dan bahwa bank sentral seharusnya sudah bersiap untuk mengurangi quantitative easing lebih lanjut jika diperlukan.
Di sisi lain, risalah pertemuan kebijakan moneter ECB menunjukkan bahwa ECB tidak sedang bergegas untuk merubah kebijakan moneternya, bertolak belakang dengan the Fed sehingga membuat euro semakin tertekan.
Namun pada hari Jumat meningkatnya ketakutan bahwa varian baru virus corona akan bisa memperlambat pemulihan ekonomi global telah membuat arus safe-haven mendominasi pasar keuangan. Yields obligasi 10 tahun AS jatuh hampir 8% dan memaksa dollar AS melemah.
Varian baru Covid ini telah mempengaruhi travel global. Uni Eropa telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan. Negara-negara Eropa lainnya malah telah melangkah lebih jauh, melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara Afrika lainnya. Inggris juga telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangganya.
Bersamaan dengan munculnya varian baru, Eropa sedang berjuang menghadapi gelombang baru infeksi virus corona. Negara-negara seperti Jerman sedang akan memberlakukan langkah – langkah lockdown yang baru.
Minggu ini, dari Eropa akan ada update mengenai inflasi Eropa, dengan Uni Eropa akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari angka inflasi bulan November dengan Core Consumer Price Index diperkirakan muncul di 1.9% YoY sedikit turun dari bulan sebelumnya di 2%. Jerman akan melaporkan penjualan ritel bulan Oktober sementara Markit akan merilis angka final dari PMI bulan November dari Uni Eropa.
Dari AS, pada hari Rabu akan ada Employment Change dari ADP dan PMI manufaktur dari ISM yang akan dipandang sebagai data ekonomi yang bisa menggerakkan pasar.
Pasar tenaga kerja sudah menjadi ukuran kritikal yang terus diperhatikan oleh the Fed untuk menentukan seberapa kecepatan dari proses normalisasi. Pasar memperkirakan pertambahan pekerjaan sebanyak 500.000 lagi pada bulan November. Upah diperkirakan bertumbuh 0.4% lagi setelah di bulan Oktober melompat sebanyak 0.4%.
The Fed bisa saja menaikkan tingkat bunga, namun jika inflasi terus mengalami kenaikan yang berarti tingkat bunga riil akan tetap negatip, maka hal ini akan mendukung EUR/USD. Tidak peduli seberapa banyak kali the Fed menaikkan tingkat bunga, mereka pasti akan tetap ketinggalan di belakang kurva inflasi.
"Support" terdekat menunggu di 1.1300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1200 dan kemudian 1.1160. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1350 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1420 dan kemudian 1.1470. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Indeks spot Nikkei sebelumnya ditutup jatuh -2,53% menjadi 28.751,62, penutupan terendah sejak 25 Oktober, dan mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari lima bulan. Indeks Topix yang lebih luas turun -2,01% ke p"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Indeks spot Nikkei sebelumnya ditutup jatuh -2,53% menjadi 28.751,62, penutupan terendah sejak 25 Oktober, dan mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari lima bulan. Indeks Topix yang lebih luas turun -2,01% ke penutupan terendah enam minggu di 1.984,98. Sedangkan indeks Nikkei berjangka bulan Desember 2021 turun -1,60% menjadi 28330.
Indeks Nikkei Jepang merosot pada hari Jumat ke level terendah dalam sebulan karena varian virus corona baru yang ditemukan di Afrika Selatan meningkatkan alarm, sementara berita bahwa Beijing telah meminta raksasa China Didi untuk delist dari New York juga memperburuk suasana.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham AS pada hari Jumat merosot tajam, dengan S&P 500 jatuh ke level terendah 4 minggu, Dow Jones Industrial turun ke level terendah 6 minggu, dan Nasdaq 100 meluncur ke level terendah 2 minggu. Pada hari Jumat, pasar saham dan komoditas global turun tajam di tengah kekhawatiran bahwa varian Covid baru yang diidentifikasi di Afrika Selatan akan menyebabkan penguncian yang mengekang aktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Ada kekhawatiran bahwa varian Covid baru ini menyebar lebih cepat dan dapat menghindari vaksin saat ini. Saham maskapai penerbangan dan perjalanan lainnya jatuh pada hari Jumat bersama dengan saham energi setelah harga minyak mentah anjlok lebih dari -13% ke level terendah 2-3/4 bulan. Indeks S&P 500 ditutup turun -2,27%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup turun -2,53%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup. turun -2,09%.
Harga minyak membukukan hari terburuk tahun ini pada hari Jumat, jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua bulan karena virus Covid-19 yang baru memicu kekhawatiran tentang perlambatan permintaan saat pasokan meningkat. Penurunan terjadi di tengah aksi jual luas di pasar dengan Dow turun lebih dari 900 poin. Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan pada hari Kamis tentang varian Covid baru yang terdeteksi di Afrika Selatan. Itu bisa lebih resisten terhadap vaksin berkat mutasinya, meskipun WHO mengatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan. Minyak AS berakhir turun -13,06%, atau $10,24, lebih rendah pada $68,15 per barel, jatuh di bawah level kunci $70. Itu adalah hari terburuk kontrak sejak April 2020. WTI juga ditutup di bawah rata-rata pergerakan 200 hari — indikator teknis utama — untuk pertama kalinya sejak November 2020.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Nikkei berjangka hari ini melemah. Dan awal sesi dapat turun ke posisi 29618 dan jika turun akan meluncur ke S1 hingga S3. Namun jika kemudian berbalik arah, akan naik ke posisi 28737 dan jika terus naik akan menembus ke posisi R1 hingga R3.
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA