PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 4 – 8 Oktober 2021: Secara Tehnikal Long Term Bearish Posted: 04 Oct 2021 02:10 AM PDT 
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah turun dari ketinggian 1.1750 ke 1.1719, EUR/USD sempat meneruskan penurunnya ke 1.1575 karena terus menguatnya dolar AS di tengah pasar yang didominasi sentimen "risk-off" namun akhirnya berhasil naik kembali ke 1.1602 dengan dolar AS sempat melemah pada saat terakhir, sebelum akhirnya kembali turun ke 1.1592.
EUR/USD mengakhiri bulan September di level terendah dalam satu tahun di sekitar 1.1600. Permintaan untuk dollar AS terus ada sepanjang minggu lalu, dikuatkan oleh komentar dari kepala Federal Reserve AS Jerome Powell.
Partisipan pasar fokus kepada berita sehubungan dengan pertumbuhan, terutama yang menunjukkan penundaan terhadap kembalinya ekonomi global. Pada saat dunia sedang mengarah kepada kembalinya ke semacam bentuk dari kehidupan normal, bottleneck atau isu rantai supply menjadi pusat perhatian. Kekurangan minyak mentah di Inggris menjadi pusat perhatian pada minggu ini ditengah kekurangan supir tanker sampai pemerintah melepaskan tentara untuk mendistribusikan gas.
Di perlukan beberapa hari untuk pasar bereaksi terhadap signal yang disampaikan Federal Reserve yang akan mengumumkan "tapering" atas pembelian obligasi dalam pertemuan di bulan November nanti. Meskipun demikian, Ketika yields treasury AS 10 tahun naik menyentuh 1.50%, dollar AS ikut naik membumbung dan sterling rentan untuk jatuh.
Hal lain yang mendorong naik dollar AS secara temporer adalah ketakutan bahwa AS akan gagal bayar pada tanggal jatuh tempo 18 Oktober jika Kongres tidak bertindak. Sementara Republikan menolak untuk menaikkan batas atas hutang.
Di Eropa, Presiden ECB Christine Lagarde menyampaikan pesan yang serupa, bahwa ekonomi sudah keluar dari krisis, namun belum semuanya selesai. Dan menambahkan bahwa disrupsi rantai supply semakin cepat di beberapa sektor, sementara kenaikan energi adalah sesuatu yang harus diperhatikan.
Para spekulan bergegas memasukkan ke dalam harga mengenai pengetatan kebijakan moneter di AS, yang mengakibatkan Wall Street turun tajam secara mingguan dan para investor menyerbu matauang safe-haven.
Secara umum, para pembuat kebijakan prihatin dengan kondisi yang ada pada saat ini, namun masih optimis isu sekarang ini adalah konsekwensi yang hanya bersifat sementara dari pemulihan ekonomi yang berkelanjutan setelah pandemik. Kebijakan moneter yang semakin ketat berarti mengurangi stimulus keuangan yang massif yang sudah berlangsung setahun lebih yang disenangi oleh pasar dan membuat saham-saham – sebagai asset yang "high yielding".
Minggu ini, Uni Eropa akan mengeluarkan laporan Sentix Investor Confidence bulan Oktober pada hari Senin yang sebelumnya berada di 19.6 dan Retail Sales bulan Agustus yang diperkirakan sudah jatuh ke 2.3% MoM.
Sementara itu di AS, kepala the Fed Powell mengatakan bahwa segala sesuatu sudah mencapai target kecuali employment. Namun data employment yang keluar pada minggu ini bisa mengubah gambaran yang ada sekarang ini.
Setelah kenaikan pekerjaan yang mengecewakan sebanyak 235.000 pada bulan Agustus, kemungkinan akan terjadi kenaikan yang lebih signifikan pada bulan September.
Pertumbuhan tetap kuat, sementara angka Durable Goods Order dan Penjualan Ritel mengarah naik permintaannya.
Penghasilan rata-rata perjam juga mendapatkan perhatian, karena mengandung tekanan inflasi. Setelah upah naik 4.3% pada bulan lalu, saat ini kemungkinan turun. Jika NFP umum mengecewakan namun gaji naik, hal ini kemungkinan bisa cukup untuk membuat the Fed tidak jadi melakukan tapering pada saat ini.
Setelah beberapa kali memberikan angka yang tidak sama dengan angka NFP, angka tenaga kerja sektor swasta dari ADP memberikan angka yang sama dengan NFP sehingga sekarang ditanggapi lebih serius.
PMI Jasa dari ISM juga kritikal. Jika angka yang keluar dari PMI Jasa dari komponen employment ternyata bagus, investor akan menaikkan ekspektasi dari laporan pekerjaan.
Mendekati tanggal 18 Oktober dimana jatuh tempo batas atas hutang AS, pasar bisa menjadi cemas. Para pembuat undang-undang di AS masih harus berjuang untuk mengatasinya.
"Support" terdekat menunggu di 1.1562 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1500 dan kemudian 1.1460. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1610 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1660 dan kemudian 1.1700. PT KONTAK PERKASA FUTURES
vibiznews.com
 |
PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi GBP/USD 1 Oktober 2021: Naik dengan Melemahnya Kekuatan USD Posted: 04 Oct 2021 12:57 AM PDT 
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - GBP/USD diperdagangkan di sekitar 1.3463 dengan dollar AS berkurang kekuatan isu "tapering" nya. Keprihatinan mengenai Brexit, akhir dari skema cuti Inggris dan kekurangan minyak mentah membebani Sterling.
Sterling telah turun 300 pips lebih dan diperkirakan masih akan turun lebih jauh. Dolar AS merupakan penggerak turunnya GBP/USD. Yields treasury AS 10 tahun tetap tinggi sebagai respon terhadap signal yang diberikan oleh the Fed yang akan melakukan "tapering" atas skema pembelian obligasi di dalam pertemuan berikutnya.
Prospek pengurangan pembelian obligasi the Fed memicu penjualan hutang AS, yang mengakibatkan naiknya yields AS. Kenaikan yields treasuries AS 10 tahun ke sekitar 1.50% membuat dollar AS menjadi lebih menarik.
Testimoni kepala Fed Powell mengenai akan datangnya "tapering" menggerakkan pasar. AS berusaha menghindari penutupan aktifitas pemerintah namun isu batas atas hutang tetap terbuka.
Di sisi lain, GDP Inggris final untuk kuartal kedua menunjukkan pertumbuhan sebesar 5.5% yang lebih baik daripada yang dilaporkan sebelumnya sebesar 4.8%. Meskipun demikian Sterling tertekan oleh karena beberapa hal.
Pertama, skema cuti yang menahan naiknya pengangguran selama ini akan segera berakhir pada hari Kamis. Sekitar 5% dari tenaga kerja Inggris masih ditopang oleh program cuti ini. Hal ini membebani sterling.
Kedua, stasiun bensin masih dipenuhi kendaraan yang mengantri panjang di tengah ketakutan akan kehabisan. Kurangnya supir lorry yang kebanyakan adalah warga negara Uni Eropa mengakibatkan kekurangan gasoline. Krisis ini masih harus dipecahkan.
Ketiga, Inggris tetap berseteru dengan Perancis mengenai isu Brexit.
"Support" terdekat menunggu di 1.3410 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3390 dan kemudian 1.3310. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3500 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3541 dan kemudian 1.3572. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar