KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Pasar perdagangan global mencermati perkembangan ekonomi berbagai negara. Peningkatan kasus covid-19 di beberapa negara juga membuat pasar bertindak hati-hati mencermati perkembangan pemulihan ekonomi global.
Sedangkan data jobless claim AS yang diperkirakan sebelumnya menurun, pada Kamis malam terealisir meningkat, hal ini membuat pasar juga berhati-hati mencermati perkembangan ekonomi dan tenaga kerja AS.
Pada hari Rabu, Federal Reserve AS merilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbarunya, yang menunjukkan bank sentral belum sepenuhnya percaya bahwa ekonomi telah pulih. Diperkirakan The Fed akan mengumumkan strategi untuk mengurangi pembelian asetnya pada Agustus atau September. Namun sebagian besar memprediksi pemotongan pertama untuk program pembelian obligasi mulai awal tahun depan.
Bagaimanakah pengaruh perkembangan pemulihan ekonomi AS dan global bagi pasar?
Dari pasar Forex, Dolar AS jatuh pada hari Kamis dari tertinggi tiga bulan terhadap sekeranjang mata uang mencermati data jobless claim yang meningkat. Dolar AS melemah terhadap euro, juga terhadap yen Jepang dan franc Swiss yang dianggap sebagai mata uang safe-haven.
Dari pasar Index, bursa Global sebagian besar melemah. Bursa Wall Street berakhir melemah pada hari Kamis, dengan S&P 500 dan Nasdaq mundur dari rekor penutupan tertinggi dalam aksi jual luas yang didorong oleh ketidakpastian seputar laju pemulihan ekonomi AS. Bursa Eropa juga ditutup lemah dan bursa Asia terpantau bergerak turun dengan kehati-hatian mencermati pemulihan ekonomi.
Dari pasar Komoditas, harga emas naik terpicu pelemahan dolar AS dan meningkatnya permintaan safe haven. Sedangkan harga minyak sempat naik setelah data pemerintah AS menunjukkan penurunan yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan dalam persediaan minyak mentah dan bensin. Namun, pasar tetap khawatir bahwa pasokan minyak mentah global mungkin meningkat setelah gagalnya negosiasi antara OPEC dan sekutunya. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (9/7), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah di hari ketiganya, menambah sedikit loss dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,16% atau 23 poin ke level Rp 14.548 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.525.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.535 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.550, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.548. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; meninggalkan 3 bulan tertingginya oleh turunnya yields U.S. Treasury di tengah meningkatnya penyebaran Covid varian Delta.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 92,46, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,35.
Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama menguat tipis 0,984 poin (0,02%) ke level 6.040,880, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya melemah dipimpin bursa Jepang di tengah meningkatnya penyebaran Covid di kawasan serta Wall Street yang ditutup kompak dalam koreksi.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.370 – Rp14.572. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Menyusul bursa Asia yang memerah, IHSG dibuka turun ke level 6037.00 lebih rendah dari posisi penutupannya kemarin yakni di 6039.89. Demikian juga dengan indeks LQ45, melemah ke level 839.90, sementara kemarin sore di tutup di level 839.92.
Sementara bursa utama Asia pagi hari ini masih bergerak di zona merah, indeks Nikkei 225 telah anjlok 2.10% atau 590.75 poin ke level 27527.27 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:52 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, turun tipis 0.01% atau 2.46 poin ke level 27150.67 dan indeks Shanghai SSEC, turun tajam 2.48% atau 17.07 poin ke level 3508.43.
Koreksi pada bursa utama kawasan Asia terjadi setelah lonjakan kasus baru Covid-19 di sejumlah Negara Asia. Jepang memutuskan untuk menyelenggarakan Oliampiade Tokyo tanpa penonton, setelah pemerintah mengumumkan status darurat Covid-19 di ibu kota Jepang, Tokyo. KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (9/7) terpantau agak flat dengan menguat tipis 0,984 poin (0,02%) ke level 6.040,880 setelah dibuka naik ke level 6.046,742. IHSG fluk"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (9/7) terpantau agak flat dengan menguat tipis 0,984 poin (0,02%) ke level 6.040,880 setelah dibuka naik ke level 6.046,742. IHSG fluktuatif di dua zona dalam konsolidasi, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah dipimpin bursa Jepang di tengah meningkatnya penyebaran Covid di kawasan serta Wall Street yang ditutup terkoreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,16% atau 23 poin ke level Rp 14.548, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; meninggalkan 3 bulan tertingginya oleh turunnya yields U.S. Treasury di tengah meningkatnya penyebaran Covid varian Delta. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.525.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 6,846 poin (0,11%) ke level 6.046,742. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,288 poin (0,03%) ke level 839,634. Siang ini IHSG menguat tipis 0,984 poin (0,02%) ke level 6.040,880. Sementara LQ45 terlihat naik 0,03% atau 0,245 poin ke level 840,167.
Tercatat sebanyak 180 saham naik, 276 saham turun dan 173 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 729,40 kali transaksi sebanyak 10,61 miliar lembar saham senilai Rp 6,349 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya bias melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 1,85%, dan Hang Seng yang naik 0,65%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Matahari Dept Store (LPPF) 9,92%, Prodia (PRDA) 6,85%, Bank Bumi Arta (BNBA) 5,15%, dan Digital Mediatama (DMMX) 5,15%.
Analis melihat pergerakan bursa kali ini bergerak fluktuatif di dua zona dan berakhir flat, sementara bursa kawasan Asia umumnya melemah dipimpin bursa Jepang di tengah meningkatnya penyebaran Covid di kawasan. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bergerak agak melandai di sekitar area konsolidasinya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.135 dan 6.231. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.913, dan bila tembus ke level 5.884. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (8/7) terpantau menguat 7,616 poin (0,13%) ke level 6.051,653 setelah dibuka naik ke level 6.054,685. IHSG bertahan terus di zona hijau walau diintip profit taking, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah di antara meningkatnya kasus Covid di kawasan serta S&P 500 yang ditutup dalam rekor setelah rilis minutes the Fed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,38% atau 55 poin ke level Rp 14.537, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; terpicu oleh minutes yang menunjukkan the Fed akan memangkas pembelian obligasinya (tapering), kemungkinan tercepatnya di tahun ini. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.482.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 10,648 poin (0,18%) ke level 6.054,685. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,398 poin (0,05%) ke level 841,463. Siang ini IHSG menguat 7,616 poin (0,13%) ke level 6.051,653. Sementara LQ45 terlihat turun 0,17% atau 1,460 poin ke level 840,401.
Tercatat sebanyak 208 saham naik, 242 saham turun dan 172 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 823,18 kali transaksi sebanyak 11,82 miliar lembar saham senilai Rp 6,920 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya bias melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,60%, dan Hang Seng yang turun 2,00%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain BRI Agro (AGRO) 6,13%, Antam (ANTM) 5,28%, BSI (BRIS) 5,15%, dan Timah (TINS) 4,86%.
Analis melihat pergerakan bursa kali ini bergerak di zona hijau walau diintip profit taking, sementara bursa kawasan Asia umumnya bias melemah di antara meningkatnya kasus Covid di kawasan serta S&P 500 yang ditutup dalam rekor. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bergerak di sekitar area konsolidasinya dalam bias positif, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.135 dan 6.231. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.884, dan bila tembus ke level 5.833. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Bursa saham Amerika berfluktuasi selama perdagangan yang berakhir Kamis dinihari WIB (8/7/2021), sebelum ditutup sedikit lebih tinggi. Semua indeks utamanya kompak cetak gain dengan Nasdaq dan S&P500 mencapai posisi rekor tertingginya.
Indeks Nasdaq naik tipis hanya 1,42 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 14.665,06. Indeks Dow Jones naik 104,42 poin atau 0,3 persen menjadi 34.681,79 dan indeks S&P 500 naik 14,59 poin atau 0,3 persen menjadi 4.358,13.
Penutupan yang lebih tinggi di Wall Street terjadi karena risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve (FOMC) tidak se-hawkish saat pengumuman hasil pertemuan, karena mengisyaratkan bank sentral tidak akan terburu-buru untuk mulai mengurangi program pembelian asetnya.
Risalah pertemuan bulan Juni lalu menegaskan kembali pandangan Ketua Fed Jerome Powell bahwa kemajuan lebih lanjut menuju tujuan tingkat pekerjaan maksimum dan stabilitas harga belum terpenuhi.
The Fed akan dapat membuat penilaian yang lebih baik dalam beberapa bulan mendatang dan menekankan bank sentral harus sabar dalam menilai kemajuan menuju tujuannya dan memberikan pemberitahuan jauh sebelum pengumuman untuk mengurangi laju pembelian.
Secara sektoral, penguatan dipimpin oleh saham perumahan yang bergerak naik tajam di tengah berlanjutnya penurunan yield treasury dengan Philadelphia Housing Sector Index melonjak 2 persen. Selanjutnya saham baja dengan NYSE Arca Steel Index alami kenaikan 1,9 persen.
Terjadi pergerakan sebaliknya pada saham energi dengan Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Oil Index masing-masing turun 2,2 persen dan 2,1 persen. Kemudian saham maskapai penerbangan juga tertekan hingga membuat NYSE Arca Airline Index turun 1,5 persen ke level penutupan terendah dalam hampir lima bulan. Sektor yang melemah lainnya ada saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index turun 1,4 persen. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - EUR/USD diperdagangkan turun di bawah 1.18 di sekitar 1.1788, dan hanya mengalami sedikit reaksi terhadap hasil risalah pertemuan FOMC dari the Fed yang menyorot diskusi dari beberapa anggota FOMC untuk melihat potensi bagi bank sentral AS untuk memperketat kebijakan moneternya lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Risalah pertemuan dari Federal Reserve di dalam pertemuan kebijakan moneternya pada bulan Juni ini merefleksikan nada yang agak optimis dari komite dengan ekonomi AS terus mengalami pemulihan dari kerusakan akibat pandemi Covid – 19
Partisipan memperhatikan bahwa aktifitas ekonomi berkembang dengan kecepatan yang cepat secara historis, dipimpin oleh kenaikan yang kuat di dalam belanja konsumen. Sebagian besar dari partisipan merevisi naik proyeksi terhadap pertumbuhan GDP riil tahun ini dibandingkan dengan proyeksi mereka pada bulan Maret, menyebutkan menguatnya permintaan konsumen dan perbaikan tingkat vaksinasi sebagai alasan revisi naik tersebut.
Risalah tersebut juga menyebutkan bahwa karena cepatnya pemulihan, beberapa anggota komite memperkirakan Federal Reserve akan mulai memperketat kebijakan moneter, mengurangi program pembelian obligasi lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Meskipun ada dukungan dari beberapa anggota bank sentral AS ini untuk memperketat tingkat suku bunga, namun risalah pertemuan tersebut tidak menunjukkan adanya sentimen yang menentukan yang kuat dengan banyak anggota dari komite mencatat tetap ada resiko di dalam perekonomian AS.
"Support" terdekat menunggu di 1.1760 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1700 dan kemudian 1.1650. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1885 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1910 dan kemudian 1.1950. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Usai libur hari kemerdekaan di Amerika Serikat, bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari WIB (7/7/2021). Hanya Nasdaq yang terus memperpanjang posisi rekornya, S&P500 dan Dow Jones terkoreksi dari posisi rekor yang dicapai akhir pekan lalu.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 naik jauh dari level terburuknya tetapi masih ditutup di zona merah. Dow Jones turun 208,98 poin atau 0,6 persen menjadi 34.577,37 dan S&P 500 turun 8,80 poin atau 0,2 persen menjadi 4.343,54, tetapi Nasdaq naik 24,32 poin atau 0,2 persen menjadi 14.663,64.
Tekanan jual saham di Dow Jones dan S&P 500 sebagian disebabkan oleh aksi ambil untung setelah kenaikan yang terlihat Jumat lalu mengangkat ketiga indeks utama ke rekor penutupan tertinggi baru. Namun optimisme tentang prospek ekonomi membantu mengangkat saham-saham teknologi di Nasdaq.
Sentimen negatif yang menekan bursa Wall Street juga dihasilkan oleh laporan dari Institute for Supply Management yang menunjukkan aktivitas sektor jasa mundur dari rekor tertinggi pada bulan Juni. PMI Service ISM turun ke 60,1 di bulan Juni dari 64,0 di bulan Mei, meskipun angka di atas 50 masih menunjukkan pertumbuhan di sektor ini.
Secara sektoral, yang memimpin pelemahan adalah saham energi menunjukkan pergerakan negatif dengan Philadelphia Oil Service Index jatuh 5,6 persen dan NYSE Arca Oil Index anjlok 3,5 persen. Ini karena harga minyak mentah turun $1,79 menjadi $73,37 per barel setelah sempat mencapai level tertinggi enam tahun.
Kelemahan yang cukup besar juga terlihat pada saham baja oleh penurunan 2,9 persen oleh NYSE Arca Steel Index. Saham maskapai penerbangan, perbankan dan gas alam juga mengalami pelemahan yang signifikan hari ini, sementara itu sebaliknya saham ritel menunjukkan pergerakan yang kuat. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Dibayangi bursa Asia yang memerah, IHSG dibuka positip pagi ini, naik ke level 6052.80 dari level penutupannya kemarin sore di 6044.03. Demikian juga dengan indeks LQ45, menguat ke level 845.20 dari level terakhirnya di 841.86.
Bursa utama Asia pagi ini mayoritas bergerak di zona merah, indeks Nikkie 225 telah turun 0.52% atau 144.76 poin ke level 28222.18 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 09:04 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, anjlok 1.22% atau 339.11 poin ke level 27621.60 dan indeks Shanghai SSEC, turun 0.34% atau 12.10 poin ke level 3541.62. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (7/7), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia melandai setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,24% atau 35 poin ke level Rp 14.505 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.470.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.485 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.510, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.505. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melandai dengan turun tipis setelah menguat di sesi global sebelumnya; sempat bangkit oleh pelemahan euro karena data ekonomi Jerman yang mengecewakan di antara investor yang menanti rilis minutes the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini agak flat ke level 92,53, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,55.
Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama menguat 12,766 poin (0,21%) ke level 6.059,877, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau mixed mencari arah setelah Wall Street ditutup terkoreksi dari rally dan rekornya.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia agak flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.370 – Rp14.572. PT KONTAK PERKASA FUTURES