Senin, 14 Desember 2020

[New post] PT KONTAK PERKASA | Aktris India Arya Banerjee Ditemukan Meninggal Dunia Secara Misterius

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Kabar duka kembali terdengar dari India. Aktris Arya Banerjee ditemukan tak lagi bernyawa di kediamannya.Kabar duka tersebut ramai diberitakan oleh sejumlah media di India. Arya Banerjee ditemukan meninggal dunia dalam ke"

Kontakperkasa Futures Surabaya

Kontakperkasa Futures Surabaya


KONTAK PERKASA FUTURES | Vaksin Corona Bikin Perusahaan Obat Cuan Besar?

Posted: 13 Dec 2020 06:52 PM PST



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Di awal pandemi, kita semua diperingatkan pengembangan vaksin Corona membutuhkan waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Namun, sekarang setelah pandemi berjalan lewat dari 10 bulan, vaksinasi sudah mulai didorong.

Kejadian ini tentu membuat para analis investasi memproyeksi beberapa perusahaan yang terlibat dalam pembuatan vaksin COVID-19 mendapat untung atau cuan yang besar.

Mengutip BBC, Senin (14/12/2020), beberapa perusahaan tersebut adalah Moderna dan BioNTech Jerman dengan mitranya, serta Pfizer dari AS yang kemungkinan besar akan menghasilkan miliaran dolar pada tahun depan.

Tapi sayangnya, masih belum jelas berapa banyak para produsen vaksin Corona yang akan menguangkan produknya tersebut.

Karena kebutuhannya yang sangat mendesak, vaksin mendapat banyak suntikan modal dari berbagai kalangan termasuk pemerintah dan para donor. Para stakeholder ini sudah menggelontorkan miliaran poundsterling ke proyek pembuatan vaksin.

Organisasi filantropis seperti Gates Foundation serta para orang kaya dunia seperti Jack Ma hingga bintang musik country Dolly Parton juga terlibat memberikan dana dukungan untuk pembuatan dan pengujian vaksin Corona.

Berdasarkan data Airfiity, secara total pemerintah telah menyediakan 6,5 miliar pound untuk pembuatan dan pengujian vaksin COVID-19. Sementara organisasi nirlaba menyediakan hampir 1,5 miliar pound.
Sedangkan yang berasal dari kas internal perusahaan atau investasi perusahaan mandiri sekitar 2,6 miliar pound. Kebanyakan perusahaan farmasi yang membuat vaksin memang mengandalkan pendanaan dari eksternal.

Meski begitu, ada alasan banyak perusahaan besar yang tidak terburu-buru mendanai proyek vaksin. Membuat vaksin diprediksi belum tentu menguntungkan. Proses penemuan yang membutuhkan waktu lama membuat program ini jauh dari kepastian.

Apalagi, negara-negara miskin membutuhkan pasokan besar tetapi tidak mampu membeli dengan harga tinggi dan biasanya vaksin hanya diberikan sekali atau dua kali. KONTAK PERKASA FUTURES


 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


KONTAK PERKASA FUTURES | MU, City, Chelsea, Spurs, dan Liverpool Kompak Tak Menang

Posted: 13 Dec 2020 07:05 PM PST




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Tidak banyak perubahan di papan atas klasemen Liga Inggris pekan ini. Sebab tiga tim teratas gagal menang semua.

Persaingan Liga Inggris 2020/2021 di tengah pandemi virus corona memang sengit, karena hanya dibedakan oleh delapan poin, antara Wolverhampton di posisi ke-13 hingga Tottenham Hotspur di posisi teratas.

Bahkan Spurs bisa ada di puncak klasemen hanya berbekal keunggulan selisih gol. Kemudian permutasi klasemen bisa saja terjadi lagi di pekan ke-12 ini mengingat Manchester United akan menjamu Manchester City, Minggu (13/12/2020) dini hari WIB.


 
Tapi, laga Derby Manchester itu malah berakhir imbang 0-0 sehingga keduanya gagal memangkas jarak dengan papan atas. Chelsea kemudian melawat ke kandang Everton beberapa jam sebelumnya.

Punya rekor bagus belakangan ini, Chelsea yang diunggulkan malah pulang tertunduk karena kalah 0-1. Alhasil, The Blues gagal mengudeta puncak klasemen dan malah tertahan di posisi ketiga klasemen dengan 22 poin.

Pada Minggu (13/12/2020) malam WIB, Spurs punya peluang juga untuk menjauhkan kejaran Liverpool saat tandang ke Crystal Palace. Sayang, hasil laga di Selhurst Park itu adalah 1-1 sehingga Spurs punya melebarkan jarak satu poin.

Liverpool kembali gagal memanfaatkan hasil imbang Spurs itu karena mereka juga diredam di kandang Fulham 1-1. Bahkan The Reds butuh penalti Mohamed Salah untuk membawa pulang satu poin.

Itu artinya Tottenham dan Liverpool masih ada di dua besar dengan 25 poin, dipisahkan selisih gol. Perubahan terjadi di posisi ketiga serta keempat ketika Leicester City (24 poin) serta Southampton (23 poin) naik karena keduanya menang.

Chelsea dengan 22 poin harus rela turun ke posisi kelima, cuma memimpin dua poin dari West Ham United di posisi ke-12. Dikutip Opta, kali terakhir City, MU, Chelsea, dan Liverpool gagal menang di pekan yang sama adalah 6-7 Februari 2018.

"Kita berurusan dengan manusia dan hal-hal seperti ini bisa terjadi. Kemarin semua tim yang bermain di Liga Champions juga kesulitan. Gila memang. Mungkin kami tidak kecewa-kecewa amat di weekend ini," tutur manajer Liverpool Juergen Klopp soal jadwal.

"Sama sekali tidak membantu, karena kami harus bermain dengan pemain yang sama dalam beberapa pertandingan," sambungnya seperti dikutip BBC Sport. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Minggu, 13 Desember 2020

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA


KONTAK PERKASA FUTURES | Ilmuwan Ungkap 5 Gen yang Membuat Virus Corona Makin Berbahaya

Posted: 13 Dec 2020 06:58 PM PST




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Para ilmuwan menunjukkan lima gen yang membuat virus Corona COVID-19 menjadi lebih berbahaya. Pada penelitian yang sama, mereka juga menunjukkan beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengobati orang paling berisiko akibat COVID-19.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mempelajari DNA dari 2.700 pasien COVID-19 di 208 unit perawatan intensif di seluruh Inggris. Mereka menemukan bahwa terdapat lima gen yang terlibat dalam proses peradangan paru-paru yang menyebabkan kasus COVID-19 semakin parah.

"Hasil kami segera menyoroti obat mana yang harus ditempatkan pada daftar teratas untuk diuji klinis," kata Kenneth Baillie, seorang konsultan akademis dalam pengobatan perawatan kritis di Universitas Edinburgh sekaligus pemimpin penelitian ini.

Dikutip dari Reuters, lima gen yang disebut bisa membuat virus Corona menjadi lebih berbahaya yaitu IFNAR2, TYK2, OAS1, DPP9, dan CCRW2. Baillie mengatakan, sebagian gen membuat orang menjadi sakit parah akibat COVID-19, tetapi yang lainnya mungkin tidak berpengaruh.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature ini akan membantu para ilmuwan dalam mempercepat pencarian obat potensial untuk COVID-19, dengan melakukan uji klinis obat yang menargetkan jalur antiviral dan anti-inflamasi tertentu.

Baillie mengatakan, dari beberapa obat yang ada saat ini yang paling potensial adalah golongan obat anti inflamasi, seperti obat radang sendi baricitinib yang dibuat Eli Lilly.

Adapun beberapa obat yang tengah dieksplorasi dalam uji klinis yang berpotensi untuk melawan COVID-19, yaitu termasuk interferon-beta-1a, antagonis reseptor interleukin-1, dan obat arthritis Sanofi Kevzara.

Namun, sejauh ini baru obat steroid seperti deksametason dan remdesivir yang diizinkan untuk digunakan dalam pengobatan pasien COVID-19 di seluruh dunia. Meskipun remdesivir tidak direkomendasikan untuk kasus penyakit yang parah dan memiliki hasil yang beragam dalam uji coba.

Bulan lalu juga Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui obat antibodi Eli Lilly untuk pengobatan COVID-19. Obat ini ditujukan untuk pasien yang berisiko sakit parah akibat virus. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

[New post] KONTAK PERKASA FUTURES | Tips Merawat Mesin Diesel Modern

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Layaknya mesin bensin, mesin diesel juga perlu dirawat. Tapi tentu saja ada perbedaan cara merawatnya. Dalam rilis Auto2000, ada dua kunci utama yang wajib diperhatikan saat merawat mesin diesel modern. Pertama ad"