
PT KONTAK PERKASA | Pada hari Rabu (3/1), Dolar AS mencapai level tertinggi dalam dua minggu, mendukung kenaikan setelah sebelumnya mengalami tekanan menjelang akhir tahun. Investor terus mengambil keuntungan dari posisi pendek dolar yang telah mereka kumpulkan, sementara pasar mencerna data ekonomi AS yang dirilis sebelumnya.
Meskipun perdagangan relatif tenang karena pasar Jepang libur untuk hari libur, dolar berhasil mempertahankan momentumnya. Imbal hasil Treasury AS naik, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai 4% untuk pertama kalinya dalam dua minggu. Meskipun kemudian imbal hasil 10 tahun turun menjadi 3,90%, dolar tetap menguat, dan indeks dolar naik 0,2% menjadi 102,45, setelah sebelumnya mencapai puncak dua minggu di 102,61.
Risalah pertemuan Federal Reserve pada 12-13 Desember, yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan keyakinan para pejabat terhadap pengendalian inflasi. Meskipun demikian, mereka juga khawatir akan dampak negatif yang mungkin timbul dari kebijakan moneter yang terlalu restriktif terhadap perekonomian. Para pejabat menegaskan bahwa tetap berada pada sikap restriktif adalah langkah yang tepat untuk beberapa waktu hingga inflasi turun secara berkelanjutan menuju target yang diinginkan.
Di pasar mata uang lainnya, euro mengalami penurunan 0,2% terhadap dolar menjadi $1,0924, setelah sebelumnya turun ke $1,0893, mencapai level terendah sejak pertengahan Desember. Poundsterling naik 0,4% menjadi $1,2666 setelah sebelumnya turun 0,87% di sesi sebelumnya, penurunan harian terbesar dalam hampir tiga bulan. (Arl) PT KONTAK PERKASA
Sumber : Reuters