KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (28/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah terbatas, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak naik setelah menguat tipis di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini turun 0,03% atau 5 poin ke level Rp 14.495 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.490.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melandai ke Rp 14.490 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.505, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.495. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar naik di pasar uang Asia setelah menguat tipis di sesi global sebelumnya; beranjak naik sejalan dengan kenaikan yields US Treasury dan variatifnya bursa saham sementara investor menantikan arah dari pertemuan the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 90,99, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,88.
Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama, terpantau menguat terbatas 2,350 poin (0,10%) ke level 5.961,971, sedangkan bursa saham kawasan Asia mixed di tengah investor mencari arah pasar sambil menunggu pertemuan the Fed.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak perlahan. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.470 – Rp14.634. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Biaya untuk membeli rumah di AS naik mencapai rekor, menurut data dari dua barometer utama harga rumah di AS.
Indeks harga rumah di 20 kota besar meningkat dengan kecepatan tahunan sebesar 11,9% di bulan Februari, menurut indeks harga rumah S&P CoreLogic Case-Shiller. Dalam skala bulanan, harga rumah naik 1,2%. Itu keuntungan terbesar sejak Februari 2006.
Indeks nasional terpisah, yang mengukur harga rumah di seluruh negeri, menunjukkan kenaikan 12% yang sama selama setahun terakhir.
Harga-harga naik di semua 20 kota yang dilacak oleh Case-Shiller. Di antara kota-kota ini, Phoenix melihat peningkatan terbesar sekali lagi dengan lompatan 17,4%, diikuti oleh San Diego (naik 17%) dan Seattle (naik 15,4%).
Secara terpisah, Federal Housing Finance Agency (FHFA) merilis indeks harga rumah bulanannya sendiri, yang menunjukkan bahwa harga rumah naik 0,9% secara bulanan dan 12,2% selama tahun lalu pada Februari. Ini adalah rekor tertinggi baru untuk indeks tersebut.
Kekuatan pasar perumahan mencerminkan banyak dari tanda-tanda positif dan terus membaik dari pemulihan ekonomi, termasuk perolehan pekerjaan, penghematan konsumen, dan daya beli yang lebih besar, demikian menurut S&P CoreLogic Case-Shiller.
Secara regional, seperti halnya indeks Case-Shiller, ukuran FHFA menunjukkan percepatan harga di setiap wilayah negara. Wilayah Pegunungan, yang mencakup negara bagian yang dilintasi Pegunungan Rocky termasuk Arizona dan Idaho, mengalami kenaikan terbesar, dengan peningkatan 15,4%.
Harga rumah naik dengan kecepatan tinggi terutama karena rendahnya pasokan rumah untuk dijual. Persediaan telah turun ke rekor terendah dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun ada beberapa bukti bahwa penjual mungkin kembali ke pasar, itu mungkin tidak cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, terutama di kalangan milenial yang telah mencapai fase membeli rumah.
Tetapi kurangnya persediaan juga merupakan rintangan terbesar bagi pasar perumahan. Laju penjualan bisa turun dengan sangat baik di bulan-bulan mendatang, terutama jika kenaikan harga mulai melebihi tingkat hipotek yang sangat rendah sehingga keterjangkauan menjadi tekanan besar sekali lagi. Sementara suku bunga hipotek meningkat untuk sebagian besar kuartal pertama tahun ini, mereka mulai turun lagi karena kekhawatiran yang terus berlanjut terkait dengan pandemi. Sebagian besar ekonom memperkirakan naik selama sisa tahun 2021, tetapi pertanyaannya adalah seberapa jauh mereka bisa naik. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - EUR/USD diperdagangkan dibawah 1.21 dengan dollar AS mengalami kenaikan bersamaan dengan naiknya yields AS. Kampanye vaksin Eropa meningkat kecepatannya.
Pasangan matauang EUR/USD pulih dari level terendah intraday di 1.2056, naik ke 1.2077, namun masih diperdagangkan dibawah angka 1.2100. Dollar AS naik sedikit dengan saham-saham Eropa berada pada tekanan jual, merefleksikan sikap yang berhati-hati menjelang keluarnya angka pertumbuhan yang kritikal dari Uni Eropa dan AS yang akan dirilis pada akhir dari minggu ini.
Kosongnya kalender makro ekonomi di Uni Eropa menyebabkan matauang mayor bergerak dalam rentang harga intraday yang terbatas. Dari Amerika Serikat, Conference Board mengatakan bahwa Consumer Confidence Index naik ke angka 121.7, naik dari angka bulan Maret yang telah direvisi di 109.7. Angka ini juga mengatasi dari apa yang para ekonom perkirakan disekitar 113.1.
"Support" terdekat menunggu di 1.2050 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2010 dan kemudian 1.1985. "Resistance" terdekat menunggu di 1.2115 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2160 dan kemudian 1.2200. KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Terjadi perdagangan yang fluktuatif di bursa Amerika pada sesi yang berakhir Rabu dinihari WIB (28/4/2021), membuat indeks utamanya bergerak mixed. Hanya indeks Dow Jones yang ditutup rebound, Nasdaq dan S&P500 r"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Terjadi perdagangan yang fluktuatif di bursa Amerika pada sesi yang berakhir Rabu dinihari WIB (28/4/2021), membuat indeks utamanya bergerak mixed. Hanya indeks Dow Jones yang ditutup rebound, Nasdaq dan S&P500 retreat dari gain sesi sebelumnya.
Perdagangan yang kurang menguntungkan tersebut dipicu oleh tarik menarik sentimen di tengah kehati-hatian investor menanti pengumuman kebijakan Federal Reserve esok hari. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol di masa mendatang untuk mendukung perekonomian, tetapi investor akan memperhatikan setiap perubahan pada pernyataan yang menyertainya yang mungkin menandakan pergeseran dalam waktu dekat.
Indeks Dow Jones naik tipis 3,36 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 33.984,93 dan indeks S&P 500 turun tipis 0,90 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 4.186,72. Sedangkan Nasdaq yang sarat dengan saham teknologi membukukan kerugian sederhana, tergelincir 48,56 poin atau 0,3 persen menjadi 14.090,22.
Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh laporan kuartalan perusahaan besar yang sebagian tidak sesai dengan apa yang diharapkan pasar. Seperti saham Tesla anjlok 4% lebih setelah melaporkan lonjakan pendapatan pada kuartal 1-2021, dikarenakan paling banyak disumbang oleh bisnis penjualan bitcoinnya mereka.
Saham konglomerat General Electric dan 3M juga bergerak lemah meskipun melaporkan pendapatan kuartal pertama yang mengalahkan ekspektasi. Di sisi lain, saham UPS melonjak setelah raksasa pengiriman itu melaporkan hasil kuartal pertama yang melebihi perkiraan analis .
Terdapat sentimen positif dari laporan Conference Board yang menunjukkan kepercayaan konsumen mencapai level tertinggi sejak Februari 2020 di bulan April. Indeks kepercayaan konsumen melonjak menjadi 121,7 pada April setelah melonjak ke revisi 109,0 pada Maret, lebih tinggi dari proyeksi kenaikan 112,0.
Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh anjloknya saham emas dengan Indeks Bugs Emas Arca NYSE anjlok 2,3 persen di tengah penurunan moderat harga logam mulia. Namun di sisi lain, saham minyak menunjukkan kinerja yang kuat dengan kenaikan 1,6 persen oleh NYSE Arca Oil Index. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (27/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak naik setelah flat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini turun 0,10% atau 15 poin ke level Rp 14.500 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.485.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.490 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.502, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.500. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar naik di pasar uang Asia setelah flat di sesi global sebelumnya; bergerak terbatas di tengah investor menantikan arah dari pertemuan the Fed dengan yields obligasi menurun.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 90,94, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,84.
Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, terpantau menguat 12,118 poin (0,20%) ke level 5.976,939, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias melemah di tengah investor menunggu rilis kebijakan moneter bank sentra Jepang dan mencermati perkembangan virus di India.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.482 – Rp14.634. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - GBP/USD turun ke 1.3890 dari ketinggian intraday dengan pulihnya kembali dollar AS. Optimisme dari para pembuat kebijakan BoE tidak mampu mendorong naik poundsterling. Yields treasury AS yang mengalami kenaikan mendukung naik dollar AS.
Sterling mengambil keuntungan dari cepatnya imunisasi Inggris, dimana lebih dari 50% dari populasi telah menerima paling tidak satu kali suntikan vaksin. Berita ini, bersamaan dengan penurunan kasus baru, membantu poundsterling meskipun ada kekuatiran mengenai situasi Covid di India yang sudah diluar kontrol.
Sementara Covid – 19 menjadi isu ekonomi yang luarbiasa besarnya, sisa-sisa kasus dari Brexit yang belum selesai tetap akan menyeret turun ekonomi Inggris dan sebaliknya setiap ada kemajuan bisa memberikan dukungan naik berikutnya.
Alasan bullish nya poundsterling juga datang dari Wakil Gubernur BoE Ben Broadbent mengatakan bahwa dia melihat pertumbuhan yang sangat cepat paling tidak selama beberapa kuartal ke depannya.
Sementara dari AS, order durable goods yang dipublikasikan juga meleset dari yang diperkirakan dengan hanya naik 0.5% dibandingkan dengan yang diperkirakan, kenaikan sebesar 2.5%.
Event ekonomi utaman pada minggu ini adalah pertemuan Federal Reserve's Open Market Committee (FOMC) yang akan dimulai pada Selasa pagi dan berakhir pada Rabu sore dengan sebuah pernyataan dan konferensi pers dari kepala the Fed Powell. Sementara diperkirakan tidak ada perubahan dalam kebijakan moneter, pasar akan mengamati dengan ketat outlook inflasi dari the Fed dan setiap komentar mengenai kebijakan moneter.
Secara keseluruhan fundamental masih berpihak kepada kenaikan pasangan matauang ini.
"Support" terdekat menunggu di 1.3800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3860 dan kemudian 1.3820. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3960 dan kemudian 1.4010. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Kenaikan harga saham teknologi berlanjut di bursa Amerika awal pekan pada perdagangan yang berakhir Selasa dinihari WIB (26/4/2021), hingga membuat 2 indeks utamanya mencapai rekor baru. Indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi dan indeks S&P 500 mencapai rekor penutupan tertinggi baru, namun Dow Jones retreat dari penguatan akhir pekan lalu.
Indeks Dow Jones turun tipis 61,92 poin atau 0,2 persen menjadi 33.981,57, indeks Nasdaq menguat 121,97 poin atau 0,9 persen menjadi 14.138,78 dan indeks S&P 500 naik 7,45 poin atau 0,2 persen menjadi 4.187,62. Sentimen positif yang menopang saham teknologi yaitu optimisme menjelang rilis laporan kuartalan dari sejumlah perusahaan besar.
Pekan ini beberapa perusahaan teknologi besar akan melaporkan pendapatan mereka di kuartal pertama tahun ini, seperti Facebook, Tesla, Alphabet, Microsoft, Apple, dan Amazon. Namun, situasi virus corona yang memburuk di India dan kekhawatiran atas varian baru yang menyebar di negara maju membuat sentimen positif berkurang.
Dari laporan ekonomi yang dirilis, Departemen Perdagangan melaporkan data pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur AS meningkat jauh lebih sedikit dari yang diharapkan di bulan Maret. Durable Goods Orders naik 0,5 persen pada Maret setelah turun 0,9 persen pada Februari.
Secara sektoral, saham baja memimpin penguatan dengan Indeks NYSE Arca Steel naik 3 persen ke level penutupan terbaiknya dalam hampir sepuluh tahun. Kemudian saham jasa minyak dengan lonjakan 2,3 persen oleh Indeks Layanan Minyak Philadelphia.
Saham bioteknologi juga mengalami penguatan signifikan hingga terjadi kenaikan 1,9 persen oleh NYSE Arca Biotechnology Index. Saham semikonduktor, maskapai penerbangan dan perumahan juga mencetak gain yang cukup yang signifikan. Sementara itu terjadi pergerakan sebaliknya pada saham tembakau dan utilitas. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS