ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dolar Australia mencapai level terkuatnya dalam seminggu pada hari Rabu di tengah peningkatan selera risiko pada tanda-tanda berlalunya kecemasan omicron. Produsen obat Inggris GSK mengatakan pada hari Selasa bahw"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dolar Australia mencapai level terkuatnya dalam seminggu pada hari Rabu di tengah peningkatan selera risiko pada tanda-tanda berlalunya kecemasan omicron.
Produsen obat Inggris GSK mengatakan pada hari Selasa bahwa terapi Covid-19 berbasis antibodi dengan mitra AS Vir Biotechnology efektif terhadap semua mutasi varian virus corona omicron baru.
Sementara itu, Reserve Bank of Australia mengatakan omicron diperkirakan tidak akan menggagalkan pemulihan ekonomi negara itu.
Investor telah menyambut komentar dari akhir pekan bahwa kasus-kasus di Afrika Selatan – di mana strain omicron pertama kali diidentifikasi – menunjukkan gejala yang lebih ringan, dengan pejabat tinggi penyakit menular AS, Anthony Fauci menekankan tidak adanya tingkat keparahan yang besar sejauh ini.
Untuk minggu ini, mata uang Australia naik 1,71% terhadap greenback, menyiapkan kinerja terbaiknya dalam tiga bulan. Ini telah rally 2,28% versus yen, di jalur untuk minggu terbaik sejak pertengahan Oktober.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, Dolar Australia akan menguat. Reistance terdekat menunggu di 0.7138, yang jika berhasil dilewati akan lanjut ke 0.7143 dan kemudian 0.7145. Namun jika bergerak sebaliknya, Support terdekat menunggu di 0.7130, yang jika berhasil dilewati akan lanjut ke 0.7127 dan kemudian 0.7123. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Harga emas melemah pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Emas yang safe-haven mengalami tekanan jual dengan sikap para trader dan investor membaik terhadap resiko. Namun kenaikan di harga minyak mentah membatasi penurunan di pasar emas.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $3.30 ke $1,780.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret turun $0.131 ke $22.35 per ons.
Pasar saham global bervariasi menuju melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko berkurang di pasar global memulai minggu perdagangan yang baru. Laporan awal mengatakan bahwa varian baru Omicron dari coronavirus kelihatannya lebih lemah daripada Delta, meskipun lebih menular.
Minyak mentah WTI Nymex diperdagangkan naik ke sekitar $68.00 per barel. Indeks dollar AS naik sedikit. Sementara yields treasury AS 10 tahun turun ke 1.388%.
"Support" terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,762 dan kemudian $1,750
"Resistance" terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,840. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (7/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound dari 14 minggu terendahnya, menambah gain sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun setelah menguat 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,17% atau 25 poin ke level Rp 14.416 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.441.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.417 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.437, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.416. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun setelah menguat 4 hari di sesi global sebelumnya; sempat rally di antara berita varian Omicron tidak terlalu berbahaya sehingga melemahkan kelompok aset safe haven.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun ke level 96,25, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,29.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama menguat 45,620 poin (0,70%) ke level 6.592,736, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat mengikuti rally Wall Street oleh berita bahwa virus varian Omicron tidak berbahaya seperti yang dikhawatirkan.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.255 – Rp14.449. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa sore ini (7/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar berakhir rebound meninggalkan 14 minggu terendahnya, menambah gain sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Eropa turun setelah menguat 4"
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa sore ini (7/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar berakhir rebound meninggalkan 14 minggu terendahnya, menambah gain sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Eropa turun setelah menguat 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS petang ini menguat 0,42% atau 61 poin ke level Rp 14.380 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.441.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.417 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.437, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.380. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa turun setelah menguat 4 hari; terkoreksi dari rally yang didorong berita varian Omicron tidak terlalu berbahaya sehingga melemahkan kelompok aset safe haven.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini turun ke level 96,22, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,29.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi menguat cukup signifikan 55,453 poin (0,85%) ke level 6.602,569, sedangkan bursa saham kawasan Eropa umumnya menguat mengikuti rally Wall Street oleh berita bahwa virus varian Omicron tidak berbahaya seperti yang dikhawatirkan.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Eropa menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.255 – Rp14.449. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG pagi hari ini dibuka naik ke level 6552.81 dari level penutupan akhir pekannya di 6538.50. Demikian juga dengan indeks LQ45, menguat ke level 942.11 dari posisi terakhirnya di level 938.92.
Di bursa utama Asia indeks utamanya bergerak beragam dimana indeks Nikkei 225 telah turun 0.71% atau 198.49 poin ke level 27831.08. Demikian juga dengan indeks Hangseng, melemah 0.89% atau 212.35 poin ke level 23554.47. Sementara indeks Shanghai SSEC bergerak positip, naik 0.38% atau 13.71 poin ke level 3621.14
Sementara pergerakan mata uang Asia juga beragam dimana won Korea Selatan memimpin pelemahan terhadap dolar AS sebesar 0.28% sementara baht Thailand menguat 0.17% terhadap greenback.
Harga emas ANTAM pagi hari ini digelar di harga Rp932.000 per dolar AS, tidak berubah dari harga penutupan terakhirnya. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah pada mulanya EUR/USD lompat ke ketinggian harian di 1.1333 sebagai reaksi awal terhadap angka NFP bulan November yang mengecewakan, EUR/USD dengan cepat berbalik turun ke bawah 1.1300, namun pada akhirnya EUR/USD kembali naik ke atas 1.13 dan diperdagangkan di sekitar 1.1306 karena melemahnya USD.
Minggu lalu Federal Reserve telah memberikan signal siap untuk mempercepat proses tapering. Waktunya untuk berhenti memakai kata "transitory", perkataan yang hawkish dari kepala Federal Reserve Jerome Powell ini sehubungan dengan inflasi yang cenderung hawkish dan yang juga dikumandangkan oleh para koleganya yang lain, telah menjadi pendorong naik bagi dollar AS.
Setelah kepanikan pasar pada awalnya, berita-berita mengenai varian baru Covid – 19, Omicron berkurang stressnya. Ketakutan terhadap varian baru dari covid, Omicron sekarang telah bercampur dengan harapan tidak akan menakutkan seperti yang semula dipikirkan. Meskipun penularannya lebih cepat daripada varian-varian sebelumnya tetapi Omicron terbukti tidak mematikan seperti varian-varian lainnya.
Pada saat Afrika Selatan melaporkan mengenai Omicron pada tanggal 25 November, terjadi kepanikan global yang mengakibatkan diberlakukannya langkah-langkah penutupan perbatasan dan restriksi lainnya di Eropa. Namun beberapa waktu kemudian, otoritas di Eropa mengakui bahwa Omicron sudah beredar di Eropa Barat bahkan sebelum varian baru covid – 19, Omicron diidentifikasikan.
Data dari Eropa minggu lalu terus merefleksikan perjuangan Uni Eropa untuk kembali ke jalur pertumbuhan, dengan inflasi tetap mengalami rally ke level yang mencetak rekor. Menurut perkiraan pendahuluan, Consumer Price Index (CPI) Jerman mencapai rekor 6% YoY di bulan November. Angka ini hanya mengkonfirmasi apa yang partisipan pasar telah tahu, inflasi Uni Eropa telah mencapai ketinggian beberapa tahun. Dan sementara Federal Reserve AS akhirnya menunjukkan tanda-tanda keprihatinan yang sesungguhnya, bank sentral Uni Eropa mempertahankan dirinya di kelompok orang yang "wait and see".
Sementara angka umum ekonomi AS hanya berhasil menambah 210.000 pekerjaan di bulan November, setengah dari yang diperkirakan sebesar 550.000, ada perkembangan yang positip. Tingkat pengangguran turun ke 4.2%, sementara tingkat partisipasi meningkat. Kedua hal ini adalah perkembangan yang positip. Akibatnya dollar AS hanya turun sebentar dan segera naik kembali.
Minggu ini, Uni Eropa akan mempublikasikan angka final dari GDP kuartal ke 3, sementara Jerman akan merilis ZEW Survey on Economic Sentiment bulan Desember dan angka inflasi final bulan November.
Dari AS, angka inflasi bulan November bisa memperkuat keputusan untuk mempercepat tapering dan membentuk ukuran dari perubahan. The Fed sekarang ini mengurangi pembelian obligasi bulanan sebanyak $15 miliar/bulan. Apakah the Fed akan meningkatkan kecepatan dengan pengurangannya menjadi $20 miliar atau bahkan mungkin $25 miliar? Data dari Consumer Price Index (CPI) bisa membantu the Fed untuk menentukan keputusannya, yang akan mempengaruhi waktu dari kenaikan tingkat bunga.
Diperkirakan akan terjadi penurunan di dalam angka umum dari 6.2% menjadi 5.8% dan di dalam angka inti CPI dari 4.6% menjadi 4.3%.
Angka publikasi lainnya yang perlu mendapatkan perhatian adalah Consumer Sentiment Index dari Universitas Michigan untuk bulan Desember. Setelah tumbang ke 67.4 pada bulan November, diperkirakan akan terjadi pemulihan.
Kasus Omicron kemungkinan akan lebih banyak terjadi di AS, namun yang lebih penting lagi adalah assessment mengenai tingkat resistannya terhadap vaksin dan tingkat kematian yang dapat terjadi. Jika hasil assesement negatip, maka pasar akan terpukul dan dollar AS akan naik dan sebaliknya.
"Support" terdekat menunggu di 1.1290 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1270 dan kemudian 1.1235. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1330 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1360 dan kemudian 1.1400. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Senin siang ini (6/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, ke posisi 14 minggu terendahnya, mengurangi sebagian loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia naik setelah menguat bertahap 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,26% atau 38 poin ke level Rp 14.435 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.397.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.440 kemudian bergerak menguat ke Rp14.420, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.435. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik setelah menguat bertahap 3 hari di sesi global sebelumnya; menanjak kembali sebagai safe haven di tengah isyu penyebaran virus varian Omicron.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 96,29, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,15.
Sementara itu, IHSG Senin di akhir sesi pertama menguat 34,907 poin (0,53%) ke level 6.573,413, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif dengan Hang Seng tergerus saham sektor teknologi dan investor mencermati volatilitas bitcoin.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.255 – Rp14.447. PT KONTAK PERKASA FUTURES