ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa Saham Korea Selatan pada hari Rabu rebound dari level terendah 11-bulan, didorong oleh data ekspor yang kuat yang mendorong sentimen risiko, sementara investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang varian Omi"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa Saham Korea Selatan pada hari Rabu rebound dari level terendah 11-bulan, didorong oleh data ekspor yang kuat yang mendorong sentimen risiko, sementara investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang varian Omicron COVID-19. Baik won dan imbal hasil obligasi acuan naik.
Indeks KOSPI naik 60,71 poin, atau 2,14%, menjadi 2.899,72, bersiap untuk menghentikan penurunan beruntun enam hari. November adalah bulan terburuk sejak Maret 2020.
Raksasa chip Samsung Electronics naik 2,24%, memimpin kenaikan, sementara LG Chem dan Naver masing-masing naik 2,31% dan 0,66%.
Ekspor negara itu tumbuh pada laju tercepatnya dalam tiga bulan di bulan November, berkat pemulihan pasca-pandemi di mitra dagang utama yang mendorong permintaan keripik dan petrokimia.
Data survei terpisah menunjukkan aktivitas pabriknya berkembang lebih jauh di bulan November, meskipun output menyusut untuk bulan kedua berturut-turut.
Negara tersebut melaporkan rekor harian baru 5.123 kasus virus corona baru, sementara kementerian kesehatan menyerukan langkah-langkah pencegahan virus yang lebih ketat untuk mencegah Omicron, setelah kasus yang diduga masuk ke negara itu dari Nigeria.
Di papan utama, orang asing adalah pembeli bersih saham senilai 391,2 miliar won
Won dikutip pada 1.181,3 per dolar di platform penyelesaian darat, 0,56% lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.
Analyst memperkirakan bursa Korea Selatan akan mencermati pergerakan bursa Wall Street, yang jika rilis data ekonomi AS terealisir positif akan mendukung kenaikan bursa Wall Street. Jika bursa Wall Street naik, akan mengangkat juga bursa Korea Selatan. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Saham Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Rabu pagi menyusul penurunan semalam di Amerika Serikat karena investor terus menilai dampak dari varian omicron Covid yang baru ditemukan.
Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,3% di awal perdagangan, mencoba untuk pulih setelah beberapa sesi kerugian. Indeks Topix naik 0,22%. Kospi Korea Selatan naik 0,62%.
S&P/ASX 200 tertinggal, turun 0,3%. Data PDB kuartal ketiga Australia diperkirakan akan keluar pada pukul 8:30 pagi HK/SIN pada hari Rabu.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,35% lebih tinggi.
Sebuah survei pribadi tentang aktivitas pabrik China pada bulan November diharapkan pada hari Rabu, dengan Indeks Manajer Pembelian manufaktur Caixin/Markit ditetapkan pada pukul 9:45 pagi HK/SIN.
Saham di Amerika Serikat turun semalam, dengan S&P 500 turun 1,9% menjadi 4.567, di tengah kekhawatiran atas varian omicron Covid yang baru ditemukan. Dow Jones Industrial Average juga anjlok 652,22 poin menjadi 34.483,72 sedangkan Nasdaq Composite turun 1,55% menjadi 15.537,69.
Sementara itu, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bank sentral akan membahas percepatan taper pembelian obligasi pada pertemuan Desember.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 95,994 setelah penurunan baru-baru ini dari di atas 96,5.
Yen Jepang diperdagangkan pada 113,29 per dolar setelah melemah baru-baru ini dari bawah 113 terhadap greenback. Dolar Australia berada di $0,7124, turun dari level di atas $0,715 yang terlihat baru-baru ini. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - GBP/USD sempat naik ketinggian harian di atas 1.3350 ke 1.3363 pada perdagangan sesi Eropa, namun kehilangan momentum kenaikannya pada sisa hari perdagangan selanjutnya dan diperdagangkan turun ke bawah 1.3300 di sekitar 1.3291.
Pada hari Jumat minggu lalu, lingkungan pasar yang enggan terhadap resiko telah membuat GBP/USD tertekan ke bawah 1.3300 dengan pounsterling Inggris kesulitan untuk mendapatkan permintaan. Namun, penurunan yang tajam di dalam yields obligasi treasury AS membebani dollar AS dan menolong GBP/USD dapat membatasi kerugiannya. Sekalipun dollar AS tetap tangguh menghadapi rival utamanya, GBP/USD terus naik karena membaiknya sentiment terhadap resiko.
Memasuki hari Senin GBP/USD pada awalnya memperpanjang koreksi tehnikalnya, naik ke atas 1.3350 ke arah 1.3400.
Namun pada perdagangan sesi AS selanjutnya GBP/USD berbalik turun ke bawah 1.3350 dan diperdagangkan di sekitar 1.3291 dengan ditemukannya varian baru virus corona yang dinamakan Omicron di banyak negara yang dimulai dari Afrika Selatan. Hal ini membangkitkan keprihatinan akan diberlakukannya kembali restriksi yang lebih ketat dan lockdown, meskipun Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan Inggris masih jauh dari mengenakan peraturan restriksi yang baru.
WHO memberikan peringatan pada hari Senin bahwa Omicron bisa melakukan mutasi dalam jumlah tidak pernah terjadi sebelumnya, sebagian bisa berdampak terhadap arah dari pandemik.
"Support" terdekat menunggu di 1.3280 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3257 dan kemudian 1.3200. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3360 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3400 dan kemudian 1.3430. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu siang ini (1/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, dengan mengurangi loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia naik terbatas setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,14% atau 20 poin ke level Rp 14.342 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.322.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.344 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.362, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.342. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik terbatas setelah melemah di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit oleh the Fed yang memberikan signal percepatan melakukan tapering.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik tipis ke level 95,95, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,89.
Sementara itu, IHSG Rabu di akhir sesi pertama menguat 27,241 poin (0,41%) ke level 6.635,532, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya rebound setelah kemarin tertekan oleh ketidakpastian akibat munculnya virus varian Omicron.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.187 – Rp14.393. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu sore ini (1/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar berakhir melemah, stabil dari sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Eropa naik setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS petang ini melemah 0,14% atau 20 poin ke level Rp 14.342 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.322.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.344 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.362, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.342. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa naik setelah melemah di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit oleh the Fed yang memberikan signal percepatan melakukan tapering.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini naik ke level 96,09, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,89.
Sementara itu, IHSG Rabu di akhir sesi terkoreksi 26,255 poin (0,40%) ke level 6.507,677, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya rebound bangkit dari tekanan kemarin oleh ketidakpastian akibat munculnya virus varian Omicron.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Eropa menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.187 – Rp14.393. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - IHSG sore ini ditutup turun 0.40% atau 26.25 poin ke level 6507.67. Tidak demikian dengan indeks LQ45, berhasil naik meski tipis, hanya 0.06% atau 0.57 poin ke level 931.54. Dari catatan perdagangan bursa terlihat ada 174 sa"
PT KP PRESS SURABAYA - IHSG sore ini ditutup turun 0.40% atau 26.25 poin ke level 6507.67. Tidak demikian dengan indeks LQ45, berhasil naik meski tipis, hanya 0.06% atau 0.57 poin ke level 931.54.
Dari catatan perdagangan bursa terlihat ada 174 saham yang harganya naik sementara yang turun ada 371 saham dan yang stagnan ada 122 saham.
Jumlah saham yang dipindahtangankan pada sepanjang jam perdagangan hari ini ada sebanyak 27.39 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp16.40. Dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp8089.29.
Bursa utama Asia sore hari ini ditutup menghijau, indeks Nikkei 225, menguat 0.41% atau 113.85 poin ke level 27935.61. Demikian juga dengan indeks Hangseng, naik 0.78% atau 183.66 poin ke level 23658.92 dan indeks utama Shanghai SSEC, naik 0.36% atau 13 poin ke level 3576.89.
Nilai tukar rupiah sore hari ini ditutup di level Rp13.347 per dolar AS, melemah 0.11% dibandingkan posisi terakhirnya kemarin sore yakni di Rp14.322 per dolar AS. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0.75 persen. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - EUR/USD turun mendekati area 1.1250 pada awal perdagangan sesi Eropa hari Senin namun berhasil mengurangi sebagian dari kerugian hariannya. Menjelang memasuki perdagangan sesi AS, pasangan matauang ini diperdagangkan dengan sedikit kerugian di bawah 1.1300 di sekitar 1.1264. Mata investor tertuju kepada perkembangan sekitar varian baru dari virus corona.
EUR/USD sempat mengalami rebound yang bagus pada hari Jumat minggu lalu dengan naik ke atas 1.3000, namun berbalik turun ke bawah 1.3000 pada hari Senin. Mata uang bersama Eropa ini berjuang untuk mendapatkan permintaan dengan ditemukannya varian baru virus corona yang dinamakan Omicron di beberapa negara Eropa. Hal ini membangkitkan keprihatinan akan diberlakukannya kembali restriksi yang lebih ketat dan lockdown. Sementara dollar AS bergantung kepada bagaimana pasar menghitungnya berdasarkan outlook dari tingkat bunga the Fed.
Sampai akhir minggu lalu, Belanda dilaporkan telah mendeteksi 13 kasus varian Omicron. Austria, Belgium, Denmark, Itali dan Jerman adalah negara-negara Eropa yang mendeteksi virus varian Omicron.
WHO memberikan peringatan pada hari Senin bahwa Omicron bisa melakukan mutasi dalam jumlah tidak pernah terjadi sebelumnya, sebagian bisa berdampak terhadap arah dari pandemik.
Euro akan mengalami kesulitan untuk mengatasi dollar AS apabila dilakukan langkah-langkah tambahan di Eropa dalam rangka mengekang penyebaran varian baru ini.
"Support" terdekat menunggu di 1.1270 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1240 dan kemudian 1.2000. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1320 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1350 dan kemudian 1.1380. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu, GBP/USD diperdagangkan turun dari 1.3451 karena menguatnya dollar AS yang safe-haven. GBP/USD sempat berbalik arah dengan terjun ke bawah 1.3300, level terendah sejak Desember 2020, sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke arah 1.3350 di 1.3333 dengan dollar AS menghadapi tekanan jual yang kuat ditengah turun tajamnya yields obligasi 10 tahun AS. Menjelang akhir minggu yang lalu, pelarian yang kuat kepada assets yang aman telah memicu penurunan yang tajam di yields AS dan mengijinkan GBP/USD menghapus sebagian dari kerugian mingguannya.
Minggu lalu, data yang dipublikasikan oleh Markit HIS pada hari Selasa menunjukkan bahwa aktifitas ekonomi Inggris di sektor manufaktur dan jasa terus berkembang dengan kecepatan yang kuat pada awal November. Meskipun angka dari PMI sangat bagus, Poundsterling Inggris masih harus berjuang untuk mendapatkan pembeli.
Berita terbaru mengenai negosiasi setelah Brexit menunjukkan bahwa kedua belah pihak tidak akan mencapai kepada penyelesaian sebelum akhir tahun. Meskipun demikian, wakil Presiden Komisi Eropa Maroš Šefčovič memberikan nada yang relatip optimis, dengan memberikan catatan adanya keinginan politik yang jelas dari Inggris untuk memecahkan isu protokol Irlandia Utara.
Sementara itu dari AS, dollar AS mengalami kenaikan karena komentar yang hawkish dari pejabat the Fed dan rilis data ekonomi yang bagus selama minggu lalu dan membebani GBP/USD dengan berat. Ditambah lagi, dipilihnya kembali Jerome Powell untuk 4 tahun periode kedua sebagai kepala the Fed meyakinkan pasar akan kebijakan yang konsisten dan stabil.
Data makro ekonomi AS yang keluar antara lain Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index, yang menjadi ukuran inflasi yang dipilih oleh the Fed, naik ke 4.1% per tahun di bulan Oktober dari sebelumnya 3.7% di bulan September. Weekly Initial Jobless Claims turun menjadi 199.000 dari sebelumnya 270.000. Personal Spending and Personal Income naik 1.3% dan 0.5% secara basis bulanan di bulan Oktober.
Presiden the Fed dari San Fransisco Mary Daly, yang sebelumnya mengatakan bahwa the Fed harusnya tetap bersabar di tengah inflasi yang tinggi, berkata pada hari Rabu minggu lalu bahwa kecepatan dalam mengurangi pembelian assets bisa ditingkatkan.
Namun pada hari Jumat meningkatnya ketakutan bahwa varian baru virus corona akan bisa memperlambat pemulihan ekonomi global telah membuat arus safe-haven mendominasi pasar keuangan. Yields obligasi 10 tahun AS jatuh hampir 8% dan memaksa dollar AS melemah.
Namun dari AS, pada hari Rabu akan ada Employment Change dari ADP dan PMI manufaktur dari ISM yang akan dipandang sebagai data ekonomi yang bisa menggerakkan pasar.
Pasar tenaga kerja sudah menjadi ukuran kritikal yang terus diperhatikan oleh the Fed untuk menentukan seberapa kecepatan dari proses normalisasi. Pasar memperkirakan pertambahan pekerjaan sebanyak 500.000 lagi pada bulan November. Upah diperkirakan bertumbuh 0.4% lagi setelah di bulan Oktober melompat sebanyak 0.4%.
The Fed bisa saja menaikkan tingkat bunga, namun jika inflasi terus mengalami kenaikan yang berarti tingkat bunga riil akan tetap negatip, maka hal ini akan mendukung GBP/USD. Tidak peduli seberapa banyak kali the Fed menaikkan tingkat bunga, mereka pasti akan tetap ketinggalan di belakang kurva inflasi.
Secara keseluruhan, GBP/USD sulit mengalami pemulihan yang meyakinkan pada minggu ini namun kerugian lebih lanjut juga akan terbatas.
"Support" terdekat menunggu di 1.3280 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3257 dan kemudian 1.3200. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3380 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3460 dan kemudian 1.3500. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA