ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (23/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah di hari ketiganya, menambah sedikit loss dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah men"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (23/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah di hari ketiganya, menambah sedikit loss dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,19% atau 27 poin ke level Rp 14.274 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.247.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.257 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.277, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.274. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; di level 16 bulan tertingginya serta hampir 4,5 tahun terkuatnya vs yen setelah Powell kembali memimpin the Fed yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 96,55, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,50.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama melemah 41,953 poin (0,62%) ke level 6.681,433, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed setelah Jerome Powell kembali dipilih memimpin Federal Reserve di periode kedua serta Wall Street yang berakhir variatif terbatas.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Saham di Jepang tampaknya akan turun pada pembukaan Senin karena investor di Asia-Pasifik menantikan rilis suku bunga pinjaman acuan terbaru China.
Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 29.670 sementara mitranya di Osaka berada di 29.610. Itu dibandingkan dengan penutupan terakhir Nikkei 225 di 29.745.87.
Saham Australia turun di perdagangan pagi karena S&P/ASX 200 turun 0,45%.
Suku bunga pinjaman satu tahun terbaru China akan diumumkan pada pukul 09:30 HK/SIN pada hari Senin.
Investor juga akan memantau saham perusahaan teknologi China Alibaba, Baidu dan JD.com yang terdaftar di Hong Kong setelah mereka termasuk di antara perusahaan yang didenda oleh regulator pasar China karena diduga melanggar undang-undang anti-monopoli.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,127 setelah pemantulan baru-baru ini dari sekitar 95,6.
Yen Jepang diperdagangkan pada 114,08 per dolar, lebih kuat dari level di atas 114,5 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada 0,7232 setelah turun dari atas $0,735 minggu lalu. KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Memulai minggu baru pada minggu lalu, di 1.1444, pada paruh pertama minggu EUR/USD berada di bawah tekanan jual yang kuat di bawah 1.1400 di 1.1390. Memasuki paruh kedua minggu lalu, EUR/USD sempat berbalik naik ke a"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Memulai minggu baru pada minggu lalu, di 1.1444, pada paruh pertama minggu EUR/USD berada di bawah tekanan jual yang kuat di bawah 1.1400 di 1.1390. Memasuki paruh kedua minggu lalu, EUR/USD sempat berbalik naik ke atas 1.1400, sebelum akhirnya jatuh lagi ke kerendahan baru pada 2021 mendekati 1.1280, dengan menguatnya kembali USD karena arus safe-haven dan munculnya kembali ketakutan akan virus corona di Eropa.
Minggu lalu, sementara memberikan testimoni di depan Economic and Monetary Affairs Committee of the European Parliament pada hari Monday, Lagarde mengulangi bahwa kondisi buat kenaikan tingkat bunga adalah sangat tidak mungkin bisa dicapai pada tahun 2022. Ditengah absennya data top tier, komentar lagarde yang dovish membebani matauang bersama Eropa.
Pada hari Selasa, data dari AS menunjukkan bahwa Import Price Index naik sebesar 10.7% secara basis tahunan di bulan Oktober. Sementara Retail Sales naik sebesar 1.7% per bulan di periode yang sama, jauh mengatasi ekspektasi pasar di 1.4%. Didorong oleh angka ini, yields 10 tahun obligasi pemerintah AS naik sampai menyentuh level tertinggi sejak bulan Otober dan membuat dollar AS terus mengatasi rivalnya.
Menguatnya USD tanpa bisa dibendung sedikitpun telah menyebabkan EUR/USD memperpanjang penurunannya ke kerendahan selama 16 bulan yang baru selama perdagangan sesi Asia pada hari Rabu. Eurostat melaporkan bahwa Consumer Price Index (CPI) di area euro muncul di 4.1% di bulan Oktober. Di paruh kedua dari hari itu yields obligasi 10 tahun AS turun ke bawah 1.6% dan memicu sedikit rebound atas pasangan matauang EUR/USD.
Sementara itu, anggota Dewan Gubernur ECB Isabel Schnabel mengatakan bahwa keputusan ECB untuk melanjutkan membeli obligasi menunjukkan bahwa kenaikan tingkat bunga masih jauh. Schnabel selanjutnya mengatakan bahwa naiknya inflasi adalah perkembangan yang disambut baik.
Selanjutnya akhirnya pada hari Jumat Lagarde mengatakan bahwa tidak masuk akal untuk memperketat kebijakan keuangan secara premature ketika tekanan inflasi diperkirakan akan memudar. Mengetatkan kebijakan moneter akan memberikan dampak yang kontradiksi terhadap ekonomi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan diperlukan kontrol di Jerman untuk menghentikan kenaikan kasus covid – 19. Spahn menambahkan tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan lockdown sepenuhnya.
Pada minggu ini, hari Selasa IHS Markit akan merilis survey PMI Manufaktur dan Jasa pendahuluan untuk area euro dan Jerman. Jika datanya menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di zona euro tetap sehat, investor akan terus memperhitungkan dalam harga kenaikan tingkat bunga ECB di tahun 2022 yang akan membantu matauang bersama Eropa menemukan permintaan baru. Apabila terjadi sebaliknya akan membebani euro.
Pada hari Kamis, Account dari Pertemuan Kebijakan Moneter ECB akan keluar dan diperkirakan tidak akan memberikan petunjuk yang baru terhadap outlook kebijakan kedepannya. Data GDP kuartal ketiga dari Jerman akan juga diperhatikan.
Dari AS, pada hari Rabu akan keluar data-data ekonomi yang berdampak tinggi terhadap ekonomi AS. Durable Goods Orders untuk bulan Oktober akan memberikan pandangan pertama mengenai investasi di kuartal keempat. Angka inti yang mengeluarkan data pertahanan adalah angka yang paling signifikan dimana pada bulan September muncul sehat di 0.8% dan di bulan Oktober kemungkinan sama sehatnya.
Para ekonom memperkirakan update dari GDP kuartal ketiga akan menunjukkan upgrade dari angka lemah 2% pertahun yang semula dilaporkan.
Data yang terpenting adalah risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai keputusan mereka pada bulan ini yang bisa menggoncang pasar. Risalah ini akan bisa memberikan penerangan mengenai keputusan tapering dan kesiapan bank sentral AS untuk mempercepat proses pengurangan pembelian obligasi. Setiap petunjuk mengenai waktu dari kenaikan tingkat bunga juga kritikal.
Investor juga akan memperhatikan usaha Demokrat dalam meloloskan undang – undang belanja yang massif senilai $1.85 triliun yang diperkirakan akan harus turun nilainya agar tercapai kompromi yang diinginkan.
Terakhir, Biden akan mengumumkan kepala Federal Reserve yang baru. Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.
Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.
Selanjutnya sisa hari dari minggu ini pergerakan pasar akan sepi karena ada liburan Thanksgiving di AS.
Secara singkat, EUR/USD tidak mungkin bisa berada pada tahapan keputusan yang menentukan dalam jangka pendek dengan terjadinya kebijakan moneter yang bertolak belakang antara ECB dengan the Fed yang memberikan keuntungan bagi dollar AS dibandingkan dengan bagi matauang bersama Eropa.
"Support" terdekat menunggu di 1.1250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1200 dan kemudian 1.1140. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1370 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1450 dan kemudian 1.1500. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat sore ini (18/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar ditutup melemah terbatas, mengurangi loss sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Eropa naik setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS petang ini melemah 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.237 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.227.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.210 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.242, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.237. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa naik setelah terkoreksi 2 hari; rebound di antara masih seputar sentimen the Fed akan segera menaikkan suku bunganya karena inflasi AS yang tinggi.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini naik ke level 95,73, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,52.
Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi menguat tajam 83,794 poin (1,26%) ke level 6.720,263, mencetak rekor tertinggi baru, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed bias menguat di antara Hang Seng yang terkoreksi sementara S&P dan Nasdaq berakhir dalam rekor.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Eropa merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (18/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau balik melemah, melepaskan gain sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia naik setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,09% atau 13 poin ke level Rp 14.240 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.227.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.210 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.242, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.240. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya; berupaya rebound masih di antara sentimen the Fed akan segera menaikkan suku bunganya karena inflasi AS yang tinggi.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 95,64, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,52.
Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama menguat 65,315 poin (0,94%) ke level 6.698,784, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed bias menguat dengan investor mencermati saham-saham teknologi sementara S&P dan Nasdaq berakhir dalam rekor.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat pagi ini (18/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau kembali menguat, sementara dollar AS di pasar Asia naik setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,08% atau 12 poin ke level Rp 14.215 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.227.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.210 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.215, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.215. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya; berupaya rebound masih di antara sentimen the Fed akan segera menaikkan suku bunganya karena inflasi AS yang tinggi.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 95,63, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,52.
Sementara itu, IHSG Jumat di awal sesi pertama menguat 29,631 poin (0,45%) ke level 6.666,100, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed dengan investor mencermati saham-saham teknologi sementara S&P dan Nasdaq berakhir dalam rekor.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS