KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah turun dari ketinggian 1.1750 ke 1.1561 pada minggu – minggu sebelumnya, EUR/USD berhasil naik dan mencapai ketinggian 1.1670 pada paruh pertama minggu lalu. Namun setelah tidak berhasil naik lebih tinggi dari 1.1670 oleh karena melemahnya dollar AS, EUR/USD kembali turun ke 1.1645, karena dollar AS sempat sedikit menguat kembali. Oleh karena data ekonomi dari sektor swasta pada awal Oktober terus berkembang dengan kecepatan yang kuat.
Minggu lalu, kalender makro ekonomi yang jarang membuat pasangan matauang ini digerakkan oleh sentimen pasar dan yields obligasi pemerintah AS. Di pihak lain, saham-saham mengalami rally karena laporan penghasilan perusahaan yang solid, dengan Wall Street mencetak rekor ketinggian, meskipun keprihatinan sehubungan dengan inflasi mengirim yield treasury AS 10 tahun naik ke 1.70%, level tertinggi sejak pertengahan bulan Mei.
Sementara itu inflasi AS mengalami kenaikan yang bertolak belakang dengan pandangan dari para pembuat kebijkan lokal yang memandangnya sebagai sementara. Consumer Price Index menyentuh ketinggian selama lebih dari satu decade di 5.4% YoY di bulan September.
Para pejabat tinggi Federal Reserve menyatakan keprihatinannya mengenai berlanjutnya inflasi yang tinggi dan memberikan catatan bahwa hal ini bisa memaksa bank sentral untuk menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang diantisipasikan. Terlepas dari kapan tingkat bunga akan dinaikkan, Federal Reserve dipastikan akan mulai melakukan pengurangan pembelian obligasinya pada bulan November.
Inflasi Eropa dikonfirmasi berada di 3.4% YoY pada bulan September, sementara angka inti untuk periode yang sama berada pada 1.9%. Meskipun demikian, bertolak belakang dengan the Fed, ECB menganggap belum harus mengurangi dukungan keuangannya terhadap ekonomi. Hal ini membebani euro.
Dari medan data, AS mempublikasikan klaim penganggurannya dengan angka yang mengejutkan dimana terkontraksi 290.000, angka terendah sejak pandemik dimulai.
Markit pada hari Jumat mempublikasikan perkiraan sementara untuk PMI bulan Oktober. Pertumbuhan aktifitas bisnis di zona euro melambat dengan tajam ke kerendahan selama 6 bulan di bulan Oktober ditengah meningkatnya bottlenecks supply dan berlangsungnya terus Covid – 19, yang membuat angka PMI manufaktur jatuh ke 58.5 dan juga PMI jasa turun ke 54.7.
Sementara angka di AS cukup memberikan semangat dengan PMI Jasa membaik ke 58.2, mengatasi yang diperkirakan, sementara PMI manufaktur jatuh ke 59.2, meleset dari yang diperkirakan di 60.3.
Minggu ini, hari Kamis merupakan hari yang kritikal bagi Uni Eropa dimana ECB akan mengumumkan keputusannya mengenai keputusan kebijakan moneter yang terbaru.
Pada hari Jumat, Uni Eropa juga akan mempublikasikan GDP kuartal ke 3 nya, yang diperkirakan akan muncul di 1.9%, turun sedikit dari 2.2% pada kuartal kedua. Selain itu akan juga mempublikasikan perkiraan pendahuluan di bulan Oktober dari Consumer Price Index yang diperkirakan lompat dari 3.4% ke 3.7%.
Sebelumnya pada awal minggu, Jerman akan mempublikasikan survey IFO bulan Oktober dan survey GFK Consumer Confidence untuk bulan November. Selain itu Jerman juga akan merilis perkiraan pendahuluan dari data inflasinya yang bulan Oktober dan data GDP nya yang kuartal ketiga.
AS akan mempublikasikan perkiraan sementara dari GDP kuartal ke tiga yang diperkirakan muncul di 3.2% QoQ, kurang lebih setengah dari angka sebelumnya di 6.7%. Di kuartal kedua ekonomi AS berkembang dengan cepat di 6.7% karena ekonomi kembali dibuka, namun setelah itu kembali dilakukan restriksi-restriksi karena naiknya kembali kasus Covid – 19 sehingga ekonomi melambat.
Selain angka GDP, investor juga menantikan laporan "personal consumption and investment" yang kemungkinan akan tetap tinggi.
Sebelum keluarnya data GDP AS, angka Durable Goods Orders untuk bulan September menarik perhatian, karena akan menjadi salah satu data yang diperhitungkan di dalam penghitungan kalkulasi GDP.
Yang perlu dicatat lagi adalah rilis S&P Case Shiller House Price Index yang kemungkinan bisa mencapai 20% YoY. Ketakutan akan menggelembungnya real-estate AS bisa memicu the Fed untuk menaikkan tingkat bunga bahkan ketika pemulihan ekonomi belum selesai. Hal ini bisa mendorong naik dollar AS.
"Support" terdekat menunggu di 1.1615 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1523 dan kemudian 1.1470. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1670 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1720 dan kemudian 1.1840. KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG awal pekan ini dibuka turun ke level 6626.36 dari level terakhirnya di 6643.73. Demikian juga dengan indeks LQ45, melemah ke level 966.36 dari posisi penutupannya akhir pekan lalu, di 970.79. Bursa utama Asia me"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG awal pekan ini dibuka turun ke level 6626.36 dari level terakhirnya di 6643.73. Demikian juga dengan indeks LQ45, melemah ke level 966.36 dari posisi penutupannya akhir pekan lalu, di 970.79. Bursa utama Asia memerah.
Bursa utama di Asia, bergerak di zona merah, indeks Nikkei 225 merosot 0.71% atau 204.60 poin ke level 28913.18, seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:43 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, turun 0.25% atau 65.04 poin ke level 26061.88 dan indeks Shanghai SSEC, melemah 0.12% atau 4.29 poin ke level 3578.31.
Pasar Asia sedang menantikan rilis laporan keuangan kuartal ketiga dari emiten HSBC dan Facebook juga dari emiten raksasa teknologi seperti Microsoft, Apple dan Alphabet pada akhir perdagangan bursa Wall Street nanti.
Harga emas keluaran ANTAM pagi ini digelar di harga Rp929.000 per gram, lebih mahal Rp1000 dibandingkan harga hari Minggu (24/10) yang berada di Rp928.000 per gram. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Bursa Saham Wallstreet pada penutupan pasar hari Kamis mixed, dengan indeks S&P membukukan rekor tertingginya, Indeks Nasdaq 100 naik ke tertinggi 1 bulan. Positifnya pendapatan di Q3 yang diatas perkiraan membuat harga saham meningkat . Saham-saham terdorong naik karena turunnya Weekly Jobless Claims AS ke terendah 19 bulan dan meningkat penjualan rumah bulan September ke tertinggi 8 bulan. Turunnya saham –9% dari saham IBM pada hari Kamis membuat indeks Dow Jones Industrials merah.
Indeks S&P 500 ditutup naik +37%, Indeks Dow Jones Industrial ditutup naik +0.43% sedangkan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun –0.14%.
Data ekonomi AS pada hari Kamis membuat harga saham naik adalah data Weekly Jobless Claims AS turun dibawah perkiraan –6,000 menjadi 19 bulan terendah ke 290,000 membuat menguatnya pasar tenaga kerja diatas perkiraan dari 297,000. Juga pembelian rumah di bulan September naik 7% dari bulan lalu ke tertinggi 8 bulan sebesar 6.29 juta, menguat diatas perkiraan dari 6.10 juta.
Komen dari Gubernur Fed Waller membuat harga saham-saham turun karena dikatakan risiko inflasi meningkat dan the Fed harus bertindak lebih cepat jika inflasi tetap tinggi.
Saham penggerak pasar hari Kamis
Menguatnya saham tehnologi pada hari Kamis mendukung kenaikan harga saham di semua pasar. Netflix (NFLX) naik lebih dari +4% dan Tesla (TSLA) naik +3% setelah kedua perusahaan melaporkan bahwa pendapatan kuartalan meningkat diatas perkiraan.
Match Group(MTCH) naik +10% hari Kamis memimpin kenaikan harga di S&P 500 setelah Google mengurangi biaya langganan di applikasinya.
HP Inc (HPQ) ditutup naik +6% pada hari Kamis setelah perkiraan EPS di tahun 2022 dinaikkan menjadi $4.07 – $4.27 diatas konsensus $3.78.
IBM (IBM) turun lebih dari – 9% pada hari Kamis mendorong turunnya indeks saham S&P 500 dan Dow Jones Industrials setelah laporan pendapatan Q3 sebesar $17.62 milyar di bawah konsensus $17.83 milyar
T-notes Desember pada hari Kamis turun –14.5 ticks dan imbal hasil dari T-notes 10 tahun naik +3.2 bp menjadi 1.689%. Pada hari Kamis T-Notes turun ke 20 bulan terendah dan imbal hasil dari T-Notes naik ke tertinggi 5 ¼ bulan di 1.692%. Kenaikan inflasi diatas perkiraan membuat harga T-notes turun setelah 10 tahun breakeven tingkat inflasi naik ke tertinggi 9 tahun, pada hari Kamis di 2.67%. Komen dari Gubernur Fed Waller dan penurunan dari jobless claims ke terendah 19 bulan membuat turunnya harga T-notes.
Analyst memperkirakan bursa Wall Street masih naik, memperhatikan berita-berita ekonomi di akhir minggu dan pengaruh kebijakan the Fed selanjutnya PT KP PRESS
investing.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (22/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia menurun setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,32% atau 45 poin ke level Rp 14.165 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.120.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.140 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.168, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.165. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah menguat di sesi global sebelumnya; sempat berupaya rebound dari 3,5 minggu terendahnya didukung positifnya data perumahan dan perkerjaan di AS namun masih tertekan sentimen risk on.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 93,73, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,76.
Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama fluktuatif dan menguat terbatas 2,986 poin (0,05%) ke level 6.635,958, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat di tengah kenaikan saham Evergrande yang akan bunga obligasinya sementara Wall Street S&P500 ditutup mencetak rekor.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.040 – Rp14.275. PT KP PRESS
investing.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - GBP/USD diperdagangkan di bawah 1.3800, di sekitar 1.3792 di tengah memburuknya sentimen. Munculnya kembali ketakutan atas gagal bayarnya perusahaan Cina Evergrande telah mengangkat naik permintaan akan dollar AS yang safe-haven. Melemahnya inflasi Inggris telah menurunkan perkiraan akan kenaikan tingkat bunga dari BoE. Sementara persoalan Brexit yang terus mengintip dan naiknya yields treasury AS membebani pasangan matauang GBP/USD.
Poundsterling Inggris telah berhasil melepaskan diri dari tekanan jual karena data inflasi yang lemah pada hari Rabu dan ditutup pada level tertinggi lebih dari sebulan di 1.3825 sebelum akhirnya memasuki fase konsolidasi pada hari Kamis.
Walaupun probabilita BoE akan menaikkan tingkat bunga pada bulan November turun setelah Core Consumer Price Index tahunan Inggris turun ke 2.9% pada bulan September dari sebelumnya 3.1%, GBP/USD tidak memiliki kesulitan untuk menarik kembali perhatian.
Ditengah tidak adanya perkembangan sehubungan dengan Brexit, outlook kebijakan BoE yang hawkish membuat GBP mengatasi rivalnya.
Sementara itu memburuknya sentimen membantu dollar AS menemukan permintaan selama sesi Eropa pada hari Kamis dan menekan turun GBP/USD. Indeks dollar AS terakhir membukukan sedikit keuntungan di 93.70. Apabila arus safe-haven mulai mendominasi pasar keuangan, GBP/USD bisa melanjutkan koreksi turunnya.
"Support" terdekat menunggu di 1.3760 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3700 dan kemudian 1.3640. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3840 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3880 dan kemudian 1.3900. PT KP PRESS
investing.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - IHSG akhir pecan ini dibuka di zona merah, turun 0.19% atau 12.31 poin ke level 6620.65 dari posisi penutupannya kemarin sore, di 6632.97. Demikian juga dengan indeks LQ45, yang melemah 0.34% atau 3.33 poin ke level 964.81. "
PT KP PRESS SURABAYA - IHSG akhir pecan ini dibuka di zona merah, turun 0.19% atau 12.31 poin ke level 6620.65 dari posisi penutupannya kemarin sore, di 6632.97. Demikian juga dengan indeks LQ45, yang melemah 0.34% atau 3.33 poin ke level 964.81.
Untuk sementara, pagi ini semua sector berada di zona merah dipimpin oleh sector Energy yang anjlok 2.36% pada pukul 09:06 WIB.
Pagi ini bursa utama Asia mayoritas bergerak di zona hijau, indeks Nikkei 225 menguat 0.71% atau 204.60 poin ke level 28913.18 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 09:02 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, naik meski masih terbatas, 0.35% lebih tinggi atau 89.85 poin ke level 26107.38.
Pergerakan bursa Asia Pasifik pagi ini cenderung stabil karena para investor mempertimbangkan laporan pendapatan yang beragam, kekwawatiran tentang inflasi dan laporan yang menunjukkan bahwa pengembang China, Evergrande Group dapat memenuhi tenggat waktu pembayaran hutangnya. PT KP PRESS
investing.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS