PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG ditutup melonjak 1.83% atau 113.84 poin ke level 6342.68. Demikian juga dengan indeks LQ45, meroket 2.82% atau 25 poin ke level 911.
Hanya 3 sektor yang masih di parkir di zona merah, sektor Technology yang turun 0.51%, sektor Transport 0.38% dan sektor Health 0.03 persen.
Delapan sektor lagi menguat dan menjadi pendukung utama IHSG sore ini, dipimpin oleh sektor Property yang melesat 4.25% disusul sektor Energy 3.99% dan sektor Basic Industry 2.99 persen.
Dari catatan perdagangan terlihat ada 317 saham yang harganya naik sementara yang turun ada 202 saham dan yang stagnan ada 143 saham.
Bursa ramai, jumlah saham yang diperdagangkan ada sebanyak 35.32 miliar dengan nilai sebesar Rp17.19 triliun dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp7807.50.
Sementara bursa Asia ditutup masih memerah, indeks Nikkei 225 anjlok 1.13% atau 326.18 poin ke level 28444.89. Demikian juga dengan indeks Hangseng, merosot sedalam 2.19% atau 539.27 poin ke level 24036.36. Sementara indeks Singapura, STI berhasil naik 1.30% atau 39.77 ke level 3090.83.
Nilai tukar rupiah di pasar spot sore hari ini ditutup di level Rp14.267 per dolar AS, menguat 0.29% dibandingkan posisi penutupannya akhir pekan lalu, di Rp14.208 per dolar AS. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (1/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, menambah sedikit loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.322 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.312. Rupiah terpantau berada di sekitar 1 bulan terendahnya.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.310 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.330, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.315. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; sempat turun dari level 1 tahun tertingginya oleh naiknya data klaim pengangguran AS di tengah ekspektasi the Fed segera melakukan pemangkasan stimulusnya.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik tipis ke level 94,29, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 94,24.
Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama melemah 50,813 poin (0,81%) ke level 6.236,130, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau melemah dipimpin bursa Australia setelah Wall Street ditutup dalam tekanan.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia beranjak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.195 – Rp14.350. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah turun dari ketinggian di 1.3750 ke 1.3685 dengan bangkitnya dollar AS ditengah memburuknya sentimen pasar, GBP/USD sempat meneruskan penurunnya ke 1.3450 sebelum akhirnya terkoreksi naik kembali ke 1.3538 "
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah turun dari ketinggian di 1.3750 ke 1.3685 dengan bangkitnya dollar AS ditengah memburuknya sentimen pasar, GBP/USD sempat meneruskan penurunnya ke 1.3450 sebelum akhirnya terkoreksi naik kembali ke 1.3538 dengan dolar AS melemah pada saat terakhir.
Di perlukan beberapa hari untuk pasar bereaksi terhadap signal yang disampaikan Federal Reserve yang akan mengumumkan "tapering" atas pembelian obligasi dalam pertemuan di bulan November nanti. Meskipun demikian, Ketika yields treasury AS 10 tahun naik menyentuh 1.50%, dollar AS ikut naik membumbung dan sterling rentan untuk jatuh.
PM Inggris Boris Johnson menyiapkan tentara untuk mengatasi kekurangan sopir lorry sebagai akibat dari Brexit. Isu energi juga mencekam Cina dengan otoritas di Beijing sedang berusaha menstabilkan permintaan listrik setelah kekurangan "power" sempat menyentuh daerah Industri di Timur Laut. Keprihatinan mengenai disrupsi supply dan inflasi membebani sentimen.
Hal lain yang mendorong naik dollar AS secara temporer adalah ketakutan bahwa AS akan gagal bayar pada tanggal jatuh tempo 18 Oktober jika Kongres tidak bertindak. Sementara Republikan menolak untuk menaikkan batas atas hutang.
Minggu ini, apakah krisis petrol di stasiun bensin bisa diatasi? Apabila bisa diatasi maka akan memberikan kelegaan bagi poundsterling meskipun krisis energi yang berkesinambungan bisa kembali menekan turun.
Demikian juga dalam hal Brexit, apabila London dan Brusel berhasil dalam memecahkan persoalan di Irlandia Utara maka Sterling akan bisa mengalami kenaikan.
BoE belakangan ini cenderung berada di sisi hawkish, dengan menyatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga bisa terjadi sebelum skema pembelian obligasi berakhir.
Di AS, kepala the Fed Powell mengatakan bahwa segala sesuatu sudah mencapai target kecuali employment. Sementara kubu hawkish di bank sentral Inggris tidak memerlukan indikator lainnya, angka Nonfarm Payrolls untuk bulan September yang mengecewakan bisa mengubah gambaran yang ada sekarang ini.
Setelah kenaikan pekerjaan yang mengecewakan sebanyak 235.000 pada bulan Agustus, kemungkinan akan terjadi kenaikan yang lebih signifikan pada bulan September.
Pertumbuhan tetap kuat, sementara angka Durable Goods Order dan Penjualan Ritel mengarah naik permintaannya.
Penghasilan rata-rata perjam juga mendapatkan perhatian, karena mengandung tekanan inflasi. Setelah upah naik 4.3% pada bulan lalu, saat ini kemungkinan turun. Jika NFP umum mengecewakan namun gaji naik, hal ini kemungkinan bisa cukup untuk membuat the Fed tidak jadi melakukan tapering pada saat ini.
Setelah beberapa kali memberikan angka yang tidak sama dengan angka NFP, angka tenaga kerja sektor swasta dari ADP memberikan angka yang sama dengan NFP sehingga sekarang ditanggapi lebih serius.
PMI Jasa dari ISM juga kritikal. Jika angka yang keluar dari PMI Jasa dari komponen employment ternyata bagus, investor akan menaikkan ekspektasi dari laporan pekerjaan.
Mendekati tanggal 18 Oktober dimana jatuh tempo batas atas hutang AS, pasar bisa menjadi cemas. Para pembuat undang-undang di AS masih harus berjuang untuk mengatasinya.
Secara keseluruhan bearish memegang kendali.
"Support" terdekat menunggu di 1.3410 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3390 dan kemudian 1.3310. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3570 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3640 dan kemudian 1.3730. PT KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - EUR/USD diperdagangkan di bawah 1.16 di sekitar 1.1575, kerendahan baru untuk tahun 2021 dengan tetap tingginya yields AS yang mendukung naik dollar AS. Testimoni kepala Fed Powell mengenai akan datangnya "tapering" mengg"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - EUR/USD diperdagangkan di bawah 1.16 di sekitar 1.1575, kerendahan baru untuk tahun 2021 dengan tetap tingginya yields AS yang mendukung naik dollar AS. Testimoni kepala Fed Powell mengenai akan datangnya "tapering" menggerakkan pasar. AS berusaha menghindari penutupan aktifitas pemerintah namun isu batas atas hutang tetap terbuka.
Dollar AS kebanyakan mendapatkan keuntungan dari akan datangnya pengumuman "tapering" oleh Federal Reserve. Prospek pengurangan pembelian obligasi the Fed memicu penjualan hutang AS, yang mengakibatkan naiknya yields AS. Kenaikan yields treasuries AS 10 tahun ke sekitar 1.50% membuat dollar AS menjadi lebih menarik.
Dollar AS melemah pada hari Kamis pagi, oleh karena laporan bahwa kongres AS bersiap menyetujui belanja pemerintah yang berpotensi menghindari penutupan aktifitas pemerintah yang sudah diambang pintu.
Kesepakatan ini adalah kabar baik, namun tidak ada perkembangan mengenai batas hutang yang bisa membuat AS gagal bayar hutang pada pertengahan Oktober.
Jerman merilis CPI pendahuluan untuk bulan September, dan ada alasan untuk tingginya inflasi. Spanyol dengan mengejutkan melaporkan kenaikan inflasi 4% YoY, digerakkan oleh naiknya harga energi.
Secara keseluruhan fundamental tetap mendukung dollar AS.
"Support" terdekat menunggu di 1.1550 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1500 dan kemudian 1.1450. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1610 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1660 dan kemudian 1.1700. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG dibuka naik 0.21% atau 12.86 poin ke level 6175.41. Demikian juga dengan indeks LQ45 yang menguat 0.41% atau 3.57 poin ke level 873.91. Bursa Asia masih beragam.
Bursa Asia masih bergerak beragam, indeks Nikkei 225 masih berada di zona merah, turun 0.54% atau 148 poin ke level 29396.28, seperti yang terlihat pada layar RTI pukuk 08:54 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, melemah 0.55% atau 135.46 poin ke level 24528.03. Sementara indeks Shanghai SSEC, menguat 0.54% atau 19.12 poin ke level 3554.41
Harga emas keluaran ANTAM pagi hari ini digelar di harga Rp913.000 per gram, tidak berubah dari harga penutupannya kemarin sore. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Harga emas naik pada Kamis (30/09) pagi di Asia, setelah jatuh ke level terendah tujuh minggu selama sesi sebelumnya, tetapi kenaikan imbal hasil Treasury AS terus memberikan tekanan.
Harga emas berjangka naik 0,54% ke $1.732,25/oz pukul 11.58 WIB menurut data Investing.com, memulihkan sebagian kerugiannya pada hari Rabu ketika jatuh ke $1.720,49, level terendah sejak 9 Agustus. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun bertahan di atas 1,5%, level yang tidak terlihat sejak akhir Juni 2021.
"Emas berkonsolidasi sebelum mungkin mengalami penurunan besar lainnya," kata ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak kepada Reuters, menunjuk pada langkah Fed menuju pengurangan aset dan siklus kenaikan suku bunga yang lebih cepat daripada yang diperkirakan pasar pada awalnya.
"Meskipun ada banyak risiko yang dapat membantu emas bergerak lebih tinggi, seperti data ekonomi yang lebih lemah atau krisis utang Evergrande yang berpotensi meluas ke ekonomi lain, ini kemungkinan tidak memberikan dukungan yang tahan lama."
Penembusan di bawah $1.700 dapat melihat emas menguji level $1.675 hingga $1.680, kata Spivak.
Kepala bank sentral termasuk Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde, bersama Gubernur Bank of England dan Bank of Japan Andrew Bailey dan Haruhiko Kuroda, berbicara dalam forum ECB pada hari Rabu. Meski memantau inflasi, mereka optimistis fenomena tersebut hanya bersifat sementara.
Di Asia Pasifik, Cina merilis data sebelumnya yang menunjukkan indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) bulan September lebih rendah dari perkiraan 49,6. Namun, PMI non manufaktur dan PMI manufaktur Caixin masing-masing berada di 53,2 dan 50 yang lebih baik dari perkiraan.
Di logam mulia lainnya, perak naik 0,31% di 21,552, platinum naik 0,67% di 956,25 dan paladium terus naik 1,14% di 1.863,00 pukul 12.01 WIB. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi tahun ini pada hari Rabu, setelah imbal hasil Treasury AS naik lebih tinggi dan mencermati Federal Reserve yang berencana lebih cepat mengurangi pembelian asetnya .
Dolar AS naik secara luas semalam untuk mengangkat indeks dolar ke level tertinggi 11-bulan di 93.805. Terpantau sedikit di bawah level tersebut di awal sesi Asia di 92.728.
Imbal hasil Treasury 10-tahun naik 25 basis poin dalam lima sesi menjadi 1,5548% – karena pengurangan Fed diperkirakan sebelum akhir tahun dan karena inflasi mulai terlihat lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Yen Jepang, yang sensitif terhadap imbal hasil AS karena suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik arus dari Jepang, telah turun sekitar 2% dalam lima sesi dan pada 111,57 per dolar tidak jauh dari mencapai level terendah sejak Februari 2020.
Euro jatuh ke level terendah satu bulan semalam dan pembelian terakhir $1,1684, juga menguji level support utama di sekitar level terendah 2021 di $1,1664 dan terendah November 2020 di $1,1602.
Seiring dengan nada hawkish The Fed, harga energi melonjak dan kekhawatiran berkumpul tentang prospek pertumbuhan di China dan keruntuhan pengembang China Evergrande dan pemadaman listrik bergilir yang memukul produksi.
Sterling menahan tekanan semalam karena kekhawatiran atas dampak ekonomi dari kekurangan gas dan perebutan bahan bakar menariknya 1,2% lebih rendah pada dolar yang lebih kuat, penurunan harian terbesar dalam lebih dari setahun.
Dolar Australia dan Selandia Baru juga menderita dan kiwi mencapai level terendah satu bulan. Pertemuan bank sentral menanti minggu depan di kedua negara.
Analyst memperkirakan dolar AS bergerak naik dengan menguatnya indikasi The Fed akan segera mengurangi pembelian asetnya tahun ini dan rencana kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan. KONTAK PERKASA FUTURES