ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (7/9) terpantau melemah 56,500 poin (0,92%) ke level 6.055,900 setelah dibuka naik ke level 6.113,428. IHSG dari zona hijau kemudian ce"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (7/9) terpantau melemah 56,500 poin (0,92%) ke level 6.055,900 setelah dibuka naik ke level 6.113,428. IHSG dari zona hijau kemudian cepat terkoreksi, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif dengan investor mencari arah setelah Wall Street ditutup mixed oleh concern tekanan varian Delta atas pertumbuhan ekonomi AS.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau terkoreksi 0,37% atau 52 poin ke level Rp 14.264, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; rebound dari 1 bulan terendahnya oleh kenaikan yields US Treasury dan melemahnya euro menjelang rilis pertemuan ECB. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.212.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat tipis 1,028 poin (0,02%) ke level 6.113,428. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,655 poin (0,08%) ke level 872,032. Siang ini IHSG melemah 56,500 poin (0,92%) ke level 6.055,900. Sementara LQ45 terlihat turun 1,33% atau 11,599 poin ke level 859,778.
Siang ini sepuluh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor keuangan yang merosot 1,13%, diikuti sektor infrastruktur yang turun 1,07%.
Tercatat sebanyak 158 saham naik, 331 saham turun dan 154 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 886.505 kali transaksi sebanyak 14,285 miliar lembar saham senilai Rp 6,675 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya mixed, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 0,37%, dan Hang Seng yang turun 0,52%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Merdeka Cooper (MDKA) -4,26%, PGN (PGAS) -1,85%, Telkom (TLKM) -1,48%, dan Bank BCA (BBCA) -1,45%.
Analis melihat pergerakan bursa kali ini bergerak dari zona hijau kemudian cepat terkoreksi, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini variatif dengan investor mencari arah setelah Wall Street ditutup mixed. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bergerak sekitar area konsolidasinya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.263 dan 6.358. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.938, dan bila tembus ke level 5.884. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (7/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terus perkasa, stabil dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia menurun setelah bangkit di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,23% atau 32 poin ke level Rp 14.190 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.222. Rupiah tampak berada di 11 minggu lebih terkuatnya.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.220 kemudian bergerak kuat ke Rp14.180, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.190. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah bangkit di sesi global sebelumnya; di level sekitar 1 bulan terendahnya oleh perkiraan akan tertundanya tapering the Fed sambil investor mencermati rilis sejumlah bank sentral global minggu ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 92,16, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,21.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama terkoreksi terbatas 3,490 poin (0,06%) ke level 6.123,448, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau mixed di tengah rilis data perdagangan ekspor China yang melebihi ekspektasi sementara Wall Street semalam libur.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia beranjak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.183 – Rp14.345. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - EUR/USD tertekan turun ke arah 1.1850 di sekitar 1.1871 setelah keluarnya data Sentix zona Euro. Dolar AS bangkit kembali setelah tertekan turun karena laporan NFP yang mengecewakan. Fokus sekarang berpindah ke pertemuan ECB pada minggu ini, dengan ekspektasi akan dilakukan "tapering".
Pasangan matauang EUR/USD memulai minggu perdagangan yang baru dalam kondisi tertekan, turun dari ketinggian di batas 1.1900 di sekitar 1.1878, tertinggi sejak akhir bulan Juni. Tekanan turun ini disebabkan oleh karena naiknya kembali permintaan akan dollar AS, meskipun koreksi ini masih tergantung kepada pertemuan ECB pada hari Kamis.
Perincian dari laporan NFP menunjukkan tingkat pengangguran AS turun dari 5.4% di bulan Juli menjadi 5.2% di bulan Agustus. Hal ini, bersamaan dengan angka pertumbuhan upah yang menguat membuat harapan tetap ada bahwa tapering akan dilakukan pada akhir dari tahun ini. Namun, ekspektasi mengenai timingnya sekarang telah bergeser dari sebelumnya pada bulan September menjadi bulan Desember. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan tajam yields obligasi AS. Naiknya yields treasury AS, bersamaan dengan penyebaran varian Delta yang cepat membuat dollar AS berbalik naik dan menekan turun pasangan matauang utama dunia, EUR/USD.
Sementara itu, data Sentix zona Euro keluar di 19.6 yang lebih kecil daripada angka sebelumnya di 22.2. Hal ini membantu menekan turun Euro. Sedangkan data Factory Orders Jerman yang bagus diabaikan oleh para investor.
"Support" terdekat menunggu di 1.1800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1750 dan kemudian 1.1700. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1940 dan kemudian 1.1975. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (7/9) terpantau terkoreksi terbatas 3,490 poin (0,06%) ke level 6.123,448 setelah dibuka naik ke level 6.135,361. IHSG di dua zona dan terkoreks"
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (7/9) terpantau terkoreksi terbatas 3,490 poin (0,06%) ke level 6.123,448 setelah dibuka naik ke level 6.135,361. IHSG di dua zona dan terkoreksi di rentang terbatas, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di tengah rilis data perdagangan ekspor China yang melebihi ekspektasi sementara Wall Street semalam libur.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat 0,23% atau 33 poin ke level Rp 14.189, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah bangkit di sesi global sebelumnya; di level sekitar 1 bulan terendahnya oleh perkiraan akan tertundanya tapering the Fed sambil investor mencermati rilis sejumlah bank sentral global minggu ini. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.222, di level 11 minggu lebih tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 8,423 poin (0,14%) ke level 6.135,361. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,706 poin (0,20%) ke level 876,251. Siang ini IHSG melemah tipis 3,490 poin (0,06%) ke level 6.123,448. Sementara LQ45 terlihat naik 0,12% atau 1,015 poin ke level 875,560.
Siang ini tujuh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor teknologi yang merosot 2,44%, diikuti sektor industri dasar yang turun 1,21%.
Tercatat sebanyak 250 saham naik, 232 saham turun dan 151 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 848.140 kali transaksi sebanyak 13,471 miliar lembar saham senilai Rp 5,655 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya mixed bias menguat, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 0,87%, dan Hang Seng yang naik 0,61%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Bukalapak (BUKA) -2,22%, Sarana Menara (TOWR) -2,17%, Tower Bersama (TBIG) -1,92%, dan Bukit Asam (PTBA) -1,73%.
Analis melihat pergerakan bursa kali ini bergerak di dua zona dalam rentang terbatas, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini mixed di tengah data perdagangan ekspor China yang melebihi ekspektasi sementara Wall Street semalam libur. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bergerak sekitar area konsolidasinya dengan bias menguat, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.263 dan 6.358. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.938, dan bila tembus ke level 5.884. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah naik ke arah 1.18, di 1.1796 karena turunnya dollar AS, pada awal minggu lalu, EUR/USD melanjutkan kenaikannya pada akhir minggu lalu, berhasil menembus 1.18 dan mengarah ke 1.19 di 1.1878, dengan dollar AS terus melemah dan mencapai level terendahnya setelah keluarnya laporan Nonfarm Payrolls bulan Agustus yang jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan ditambah lagi dengan komentar yang hawkish dari anggota ECB.
Dollar AS terus semakin tertekan menjelang keluarnya data Nonfarm Payrolls.
Tertekannya dollar AS pertama-tama disebabkan oleh keluarnya data Conference Board's Consumer Confidence yang lemah pada hari Selasa, dan kemudian ditambah lagi dengan laporan pekerjaan swasta dari ADP yang buruk pada hari Rabu yang menunjukkan penambahan pekerjaan hanya sebanyak 374.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 600.000.
Dolar AS benar-benar tidak ada kesempatan untuk bangkit. Setelah angka CB Consumer Confidence yang buruk, angka komponen employment dari PMI sektor manufaktur yang dikeluarkan oleh ISM terkontraksi.
Semua hal di atas berarti, laporan NFP pada hari Jumat akan lemah dan dengan demikian kemungkinan untuk the Fed melakukan "tapering" terhadap skema pembelian obligasi berkurang. Hal ini mendorong penurunan dollar AS lebih jauh dengan prospek akan semakin banyak dollar AS yang akan dicetak pada waktu yang akan datang.
Penurunan dollar AS terus berlanjut pada minggu lalu disebabkan oleh karena membaiknya sentimen pasar dan data – data makro ekonomi AS kebanyakan lemah yang ditutup dengan jatuhnya angka Nonfarm Payrolls ke 235.000 jauh dari yang diperkirakan di 750.000, yang membuat indeks dollar AS pada akhir minggu lalu turun ke 92,062 dari sebelumnya di awal minggu lalu masih bertengger di 92,960.
Di Eropa, Economic Sentiment Indicator Uni Eropa terkontraksi ke 117.5 untuk bulan Agustus. Sementara Markit mempublikasikan angka final bulan Agusuts yang kebanyakan mengalami revisi penurunan dari perkiraan awal meskipun masih menunjukkan ekspansi.
Minggu ini ECB akan mengadakan pertemuan pada tanggal 9 September dan partisipan pasar memperkirakan ECB akan mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah. Para pembuat kebijakan di Eropa berhati-hati dalam memberikan pengumuman perubahan terhadap kebijalan mereka sekarang dan kebanyakan fokus kepada perkembangan dari pandemik.
Disamping pertemuan ECB pada hari Kamis, Jerman akan mempublikasikan Factory Orders bulan Juli, Industrial Production dan Trade Balance, selain itu akan merilis survey ZEW bulan September dengan sentimen ekonomi diperkirakan akan membaik ke 56.7. Sebagai tambahan, Jerman akan mempublikasikan angka inflasi final bulan Agustus. Sementara Uni Eropa akan mempublikasikan angka revisi dari GDP kuartal kedua, sementara di AS minggu ini relatif sepi.
Di AS, minggu ini lebih tenang daripada yang biasanya. Angka NFP yang kecil menunjukkan bahwa varian Delta telah memberikan dampak yang dalam terhadap pertumbuhan ekonomi AS di dalam hal permintaan dari konsumen. Sebelum muncul varian Delta, para ekonom telah memperkirakan bahwa Nonfarm Payrolls pada bulan Agustus ini akan memberikan penambahan pekerjaan sebanyak satu juga orang, yang sekarang menjadi suatu pertanyaan. Ini bukanlah kemunduran minor. Ini akan mempengaruhi kebijakan moneter dari the Fed yang semula sudah ingin melakukan "tapering" dalam skema pembelian obligasi senilai $120 miliar per bulan. Dampak yang paling dalam dari laporan ini adalah bahwa Federal Reserve akan harus menahan rencana mereka sekarang untuk menormalkan pembelian assets mereka dengan melakukan "tapering" dan meneguhkan keyakinan mereka untuk tetap mempertahankan tingkat bunga mendekati Nol untuk waktu yang lebih lama lagi.
Klaim pengangguran mingguan akan diperhatikan oleh pasar. Selain itu, Producer Price Index juga akan bisa mencuri perhatian karena kadang-kadang dianggap sebagai pendahuluan dari harga konsumen.
"Support" terdekat menunggu di 1.1820 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1785 dan kemudian 1.1750. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1910 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1950 dan kemudian 1.2000. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Senin pagi ini (6/9), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lanjut menguat, sementara dollar AS di pasar Asia berupaya bangkit setelah melemah 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,04% atau 5 poin ke level Rp 14.257 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.262. Rupiah tampak bearda di 11 minggu terkuatnya.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.247 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.257, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.257. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia berupaya bangkit setelah melemah 4 hari di sesi global sebelumnya; di sekitar posisi 1 bulan terendahnya oleh perkiraan akan tertundahnya tapering the Fed setelah jatuhnya rilis tenaga kerja NFP.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 92,16, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,11.
Sementara itu, IHSG Senin di awal sesi pertama menguat 10,381 poin (0,17%) ke level 6.137,302, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau bias menguat dipimpin rally di bursa Jepang setelah data NFP AS yang dirilis jauh di bawah ekspektasi.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.235 – Rp14.447. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Rilis data Non Farm Payrolls AS menunjukkan hasil mengecewakan yang mencerminkan pertumbuhan pekerjaan A.S. melambat lebih dari yang diperkirakan pada Agustus di tengah melemahnya permintaan untuk layanan dan kekurangan pekerja yang terus-menerus karena peningkatan kasus COVID-19.
Non Farm Payrolls mencatat angka 235.000 pekerjaan bulan lalu setelah melonjak 1,053 juta pada Juli, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan dalam laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat pada hari Jumat.
Tingkat pengangguran turun menjadi 5,2% dari 5,4% di bulan Juli.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan Non Farm Payrolls meningkat 728.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2%. Perkiraan penggajian berkisar dari serendah 375.000 hingga setinggi 1,027 juta.
Penggajian awal Agustus telah melampaui ekspektasi dan lebih lambat dari pertumbuhan pekerjaan rata-rata tiga bulan hingga Juli selama beberapa tahun terakhir, termasuk pada tahun 2020. Penggajian Agustus kemudian direvisi lebih tinggi dalam 11 dari 12 tahun terakhir.
Laporan itu muncul ketika para ekonom telah secara tajam menurunkan perkiraan produk domestik bruto mereka untuk kuartal ketiga, mengutip kebangkitan dalam kasus-kasus yang didorong oleh varian Delta dari virus corona, serta kekurangan bahan baku tanpa henti, yang menekan penjualan mobil dan restocking. .
Ini akan diuraikan oleh investor yang mencoba mengukur waktu pengumuman Federal Reserve tentang kapan akan mulai mengurangi program pembelian obligasi bulanan besar-besaran.
Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu menegaskan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, tetapi tidak memberikan sinyal tentang kapan bank sentral AS berencana untuk memotong pembelian asetnya selain mengatakan itu bisa "tahun ini."
Beberapa ekonom tidak percaya jumlah Non Farm Payrolls di bawah ekspektasi cukup lemah bagi The Fed untuk mundur dari sinyal mereka tahun ini.
Kekurangan bahan baku telah mempersulit bisnis untuk mengisi kembali persediaan yang habis. Penjualan kendaraan bermotor turun 10,7% pada Agustus, mendorong ekonom di Goldman Sachs dan JPMorgan untuk memangkas perkiraan pertumbuhan PDB kuartal ketiga mereka ke tingkat tahunan 3,5% dari setinggi 8,25%.
Ekonomi tumbuh pada tingkat 6,6% pada kuartal kedua.
Pandemi telah mengubah dinamika pasar tenaga kerja, menciptakan kekurangan pekerja bahkan ketika 8,7 juta orang secara resmi menganggur. Ada rekor 10,1 juta lowongan pekerjaan pada akhir Juni. Kurangnya pengasuhan anak yang terjangkau, kekhawatiran tertular virus corona, tunjangan pengangguran yang besar yang didanai oleh pemerintah federal serta pensiun terkait pandemi dan perubahan karier telah disalahkan atas pemutusan hubungan tersebut.
Ada optimisme hati-hati bahwa kumpulan tenaga kerja akan meningkat karena sekolah dibuka kembali dan tunjangan yang didanai pemerintah berakhir pada hari Senin. Tapi varian Delta bisa menunda kembalinya ke angkatan kerja oleh beberapa pengangguran dalam waktu dekat. PT KONTAK PERKASA FUTURES