ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dollar AS mengalami kebangkitan yang kuat dengan keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed yang menunjukkan bahwa "tapering" sudah masuk dalam agenda the Fed. Kenaikan indeks dollar AS diperpanjang dengan munculnya pe"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dollar AS mengalami kebangkitan yang kuat dengan keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed yang menunjukkan bahwa "tapering" sudah masuk dalam agenda the Fed. Kenaikan indeks dollar AS diperpanjang dengan munculnya permintaan yang besar dalam rangka keamanan (safe-haven) sehubungan dengan meningkatnya kasus covid – 19 dan ketakutan akan terjadinya "tapering" yang mendorong kenaikan indeks dollar AS ke 93.60 sampai akhir minggu ini.
EUR/USD terus turun ke zona 1.1670 kerendahan tahunan, setelah terpukul oleh laporan risalah pertemuan FOMC yang membangkitkan kenaikan USD, sebelum akhirnya terkoreksi normal ke 1.1699. Penurunan EUR/USD bertambah dalam dengan Jerman melaporkan angka tertinggi di dalam kasus coronavirus harian dalam tiga bulan.
Risalah pertemuan the Fed memberikan signal pengurangan skema pembelian obligasi atau pengetatan (tapering) sudah ada di dalam agenda the Fed. Tapering sedang datang, inilah narasi yang datang dari risalah pertemuan Federal Reserve dan hal ini mendorong naik dollar AS. Jika the Fed memang benar mengurangi skema pembelian obligasinya, matauang dollar AS memiliki ruang untuk naik.
"Pelarian ke keamanan" itulah judul utama yang mendorong dollar AS naik dengan kasus virus corona terus meningkat sementara data ekonomi lebih banyak melemah. Ketakutan akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya kasus covid – 19 terus membebani sentimen pasar sehingga kembali kepada sentimen yang "risk-off", kebanyakan disebabkan oleh meningkatnya kasus covid di AS, Inggris, Jerman, Jepang, Australia dan tempat-tempat lainnya.
Kabar buruk adalah kabar baik bagi dollar AS. Dollar AS mendapatkan pijakan naik dengan terus meningkatnya kasus harian. Dalam satu hari dilaporkan terjadi kasus baru sebanyak 250.000 orang, naik pesat dari posisi sebelumnya dengan puncaknya 140.000. Beberapa rumah sakit di Selatan hampir penuh.
Delta varian juga dominan di Eropa, namun penyebarannya masih dalam kontrol dengan Eropa terus mempercepat vaksinasinya.
Dollar AS juga mendapatkan dukungan naik dari keprihatinan akan pertumbuhan global yang berasal dari melemahnya data ekonomi AS. Consumer confidence AS bulan Agustus mengejutkan dengan kejatuhan di bawah level sebelum pandemik. Sementara penjualan ritel bulan Juli juga meleset dari yang diperkirakan dengan kejatuhan ke – 1.1%, lebih buruk daripada yang diperkirakan – 0.2% yang diperkirakan.
Sementara di Eropa, Uni Eropa mengkonfirmasi GDP kuartal kedua berada pada 2% dan inflasi tahunan pada bulan Juli di 2.2%.
Minggu ini, di Eropa akan dimulai dengan perkiraan pendahuluan PMI oleh Markit yang kemungkinan akan merefleksikan sentimen yang melemah. Jerman akan merilis perkiraan GDP kuartal kedua yang diperkirakan akan muncul di1.5%, selain itu juga akan mengeluarkan IFO Business Climate, and GFK Consumer Confidence.
AS akan mengeluarkan PMI pendahuluan dari Markit untuk bulan Agustus yang bisa menunjukkan penurunan di dalam sentimen bisnis menyusul penurunan di dalam "consumer confidence".
Statistik Durable Goods Orders untuk bulan Juli akan memberikan pandangan pertama mengenai investasi di kuartal ketiga dengan angka yang bervariasi yang diperkirakan.
Para ekonom memperkirakan angka GDP yang diupdate untuk kuartal kedua juga diupgrade dari angka awal di 6.5% setahun.
Ukuran inflasi dari the Fed – Core PCE – diperkirakan menunjukkan bahwa kenaikan harga masih tetap di atas 3% sekali lagi.
Event utama pada minggu ini adalah symposium Jackson Hole selama dua hari, dimana kepala the Fed Jerome Powell diskedulkan akan berbicara pada hari Jumat, 27 Agustus.
Diskusi besarannya adalah "kebijakan makro ekonomi di dalam perekonomian yang bermasalah", namun fokus pasar adalah diskusi sekitar "tapering" dari program pembelian asset QE dari the Fed.
Setelah melihat bahwa the Fed paling tidak telah berbicara mengenai "tapering" di dalam risalah pertemuan kebijakan ekonomi mereka, sedikit pembicaraan saja mengenai "tapering" di Jackson Hole akan bisa memicu pembelian yang signifikan atas dollar AS pada minggu ini.
Penyebaran varian Delta belakangan ini ditambah dengan lemahnya konsumsi dan tanda-tanda telah memuncaknya inflasi yang hanya muncuk 0.3% di bulan Juli, adalah alasan untuk bank sentral AS ini tidak akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi pada bulan September.
Menguatnya dollar AS karena kemungkinan "tapering" dan meningkatnya kasus coronavireus varian Delta serta lemahnya data makro ekonomi AS membuat pasangan matauang EUR/USD berada pada trend bearish secara tehnikal yang bisa mengarah ke 1.1500.
"Support" terdekat menunggu di 1.1620 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1570 dan kemudian 1.1500. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1711 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1739 dan kemudian 1.1790. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - IHSG pagi ini dibuka turun tipis 0.06% atau 3.56 poin ke level 5988.75. Demikian juga dengan indeks LQ45, melemah 0.10% atau 0.81 poin ke level 849.92. Bursa utama Asia masih memerah.
Bursa Asia masih memerah pagi hari ini, indeks Nikkei 225 sudah turun 0.72% atau 196.52 poin ke level 27084.27, seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:53 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, anjlok 1.17% atau 297.10 poin ke level 25019.85 dan indeks Shanghai SSEC, merosot 0.97% atau 33.53 poin ke level 3432.02.
Data ekonomi Jepang menunjukkan inflasi inti turun 0.20% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi penurunan dalam 12 bulan berturut-turut yang menandai permintaan yang tertekan akibat pandemic Covid-19.
Harga emas keluaran ANTAM pagi ini di gelar di harga Rp.946.000 per gram, lebih murah Rp.1000 dibandingkan hari kemarin, di Rp.947.000 per gram. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (20/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, dengan memangkas sebagian loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,26% atau 38 poin ke level Rp 14.440 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.402. Rupiah terpantau berada di level hampir 3 minggu terlemahnya.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.475 kemudian bergerak menguat ke Rp14.430, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.440. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun pelan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9,5 bulan tertingginya sebagai safe haven di tengah kekhawatiran virus corona Delta akan menghambat ekonomi global serta isyu percepatan tapering the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 93,53, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,56.
Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama rebound 18,734 poin (0,31%) ke level 6.011,056, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya bias melemah di antara China yang mempertahankan suku bunga kredit acuannya serta Wall Street yang ditutup mixed.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - EUR/USD tetap tertekan di bawah 1.17, di 1.1682, level terendah sejak bulan November 2020. Dolar AS mengalami kenaikan setelah risalah pertemuan the Fed memberikan signal pengurangan skema pembelian obligasi atau pengetatan (tapering) sudah ada di dalam agenda the Fed.
Tapering sedang datang, inilah narasi yang datang dari risalah pertemuan Federal Reserve dan hal ini mendorong naik dollar AS. Jika the Fed memang benar mengurangi skema pembelian obligasinya, matauang dollar AS memiliki ruang untuk naik. Namun, ada alasan untuk mempertanyakan hal ini dan mengharapkan terjadi sebaliknya.
Pertama, pengumuman di atas mengenai pengurangan pembelian obligasi pada tahun ini sudah ada di dalam agenda sebelumnya. Kedua, risalah tersebut berasal dari pertemuaan yang diadakan pada akhir bulan Juli, dan sejak saat itu, beberapa data ekonomi AS yang keluar mengecewakan. Consumer Confidence bulan Agustus turun lebih rendah dari kerendahan selama pandemik dan angka penjualan ritel bulan Juli, sangat mengecewakan. Terlebih lagi varian Covid Delta terus menyebar dengan cepatnya. Ketiga, dari risalah dapat disimpulkan bahwa the Fed tidak akan secara otomatis menaikkan tingkat bunga pada saat mengakhiri proses tapering.
Sementara itu, Jerman melaporkan angka kasus coronavirus aktif yang tertinggi sejak awal bulan Juni, sesuatu yang bisa merusak pemulihan Eropa. Kekuatiran mengenai Covid bisa membatasi setiap kenaikan euro yang signifikan, namun koreksi dollar AS bisa cukup untuk menggerakkan naik EUR/USD.
"Support" terdekat menunggu di 1.1660 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1620 dan kemudian 1.1570. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1711 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1739 dan kemudian 1.1790. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat pagi ini (20/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah cukup signifikan, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhada"
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat pagi ini (20/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah cukup signifikan, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,44% atau 63 poin ke level Rp 14.465 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.402.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.475 kemudian bergerak menguat ke Rp14.430, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.465. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik pelan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9,5 bulan tertingginya sebagai safe haven di tengah kekhawatiran virus corona Delta akan menghambat ekonomi global serta isyu percepatan tapering the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 93,58, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,56.
Sementara itu, IHSG Jumat di awal sesi pertama melemah 51,568 poin (0,86%) ke level 5.940,754, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya variatif di antara China yang mempertahankan suku bunga kredit acuannya serta Wall Street yang ditutup mixed.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (19/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,19% atau 28 poin ke level Rp 14.400 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.372.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.405 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.410, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.400. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9 bulan tertingginya oleh pernyataan the Fed dalam minutes-nya yang akan mulai memangkas pembelian obligasi sebelum akhir tahun ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naiuk ke level 93,35, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,13.
Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama melemah 65,599 poin (1,07%) ke level 6.052,551, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya melemah setelah rilis minutes the Fed menunjukkan akan dimulainya tapering pada tahun ini.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (19/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, menambah loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,28% atau 40 poin ke level Rp 14.412 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.372. Rupiah terpantau di posisi 2,5 minggu terendahnya.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.405 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.415, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.412. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9 bulan tertingginya oleh pernyataan the Fed dalam minutes-nya yang akan mulai memangkas pembelian obligasi sebelum akhir tahun ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naiuk ke level 93,35, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,13.
Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama melemah 93,393 poin (1,53%) ke level 6.024,757, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya melemah setelah rilis minutes the Fed menunjukkan akan dimulainya tapering pada tahun ini serta diikuti aksi jual di Wall Street.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES