PT KP PRESS SURABAYA - IHSG pagi ini dibuka turun tipis 0.06% atau 3.56 poin ke level 5988.75. Demikian juga dengan indeks LQ45, melemah 0.10% atau 0.81 poin ke level 849.92. Bursa utama Asia masih memerah.
Bursa Asia masih memerah pagi hari ini, indeks Nikkei 225 sudah turun 0.72% atau 196.52 poin ke level 27084.27, seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:53 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, anjlok 1.17% atau 297.10 poin ke level 25019.85 dan indeks Shanghai SSEC, merosot 0.97% atau 33.53 poin ke level 3432.02.
Data ekonomi Jepang menunjukkan inflasi inti turun 0.20% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi penurunan dalam 12 bulan berturut-turut yang menandai permintaan yang tertekan akibat pandemic Covid-19.
Harga emas keluaran ANTAM pagi ini di gelar di harga Rp.946.000 per gram, lebih murah Rp.1000 dibandingkan hari kemarin, di Rp.947.000 per gram. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (20/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, dengan memangkas sebagian loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,26% atau 38 poin ke level Rp 14.440 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.402. Rupiah terpantau berada di level hampir 3 minggu terlemahnya.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.475 kemudian bergerak menguat ke Rp14.430, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.440. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun pelan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9,5 bulan tertingginya sebagai safe haven di tengah kekhawatiran virus corona Delta akan menghambat ekonomi global serta isyu percepatan tapering the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 93,53, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,56.
Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama rebound 18,734 poin (0,31%) ke level 6.011,056, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya bias melemah di antara China yang mempertahankan suku bunga kredit acuannya serta Wall Street yang ditutup mixed.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - EUR/USD tetap tertekan di bawah 1.17, di 1.1682, level terendah sejak bulan November 2020. Dolar AS mengalami kenaikan setelah risalah pertemuan the Fed memberikan signal pengurangan skema pembelian obligasi atau pengetatan (tapering) sudah ada di dalam agenda the Fed.
Tapering sedang datang, inilah narasi yang datang dari risalah pertemuan Federal Reserve dan hal ini mendorong naik dollar AS. Jika the Fed memang benar mengurangi skema pembelian obligasinya, matauang dollar AS memiliki ruang untuk naik. Namun, ada alasan untuk mempertanyakan hal ini dan mengharapkan terjadi sebaliknya.
Pertama, pengumuman di atas mengenai pengurangan pembelian obligasi pada tahun ini sudah ada di dalam agenda sebelumnya. Kedua, risalah tersebut berasal dari pertemuaan yang diadakan pada akhir bulan Juli, dan sejak saat itu, beberapa data ekonomi AS yang keluar mengecewakan. Consumer Confidence bulan Agustus turun lebih rendah dari kerendahan selama pandemik dan angka penjualan ritel bulan Juli, sangat mengecewakan. Terlebih lagi varian Covid Delta terus menyebar dengan cepatnya. Ketiga, dari risalah dapat disimpulkan bahwa the Fed tidak akan secara otomatis menaikkan tingkat bunga pada saat mengakhiri proses tapering.
Sementara itu, Jerman melaporkan angka kasus coronavirus aktif yang tertinggi sejak awal bulan Juni, sesuatu yang bisa merusak pemulihan Eropa. Kekuatiran mengenai Covid bisa membatasi setiap kenaikan euro yang signifikan, namun koreksi dollar AS bisa cukup untuk menggerakkan naik EUR/USD.
"Support" terdekat menunggu di 1.1660 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1620 dan kemudian 1.1570. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1711 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1739 dan kemudian 1.1790. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat pagi ini (20/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah cukup signifikan, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhada"
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat pagi ini (20/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah cukup signifikan, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,44% atau 63 poin ke level Rp 14.465 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.402.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.475 kemudian bergerak menguat ke Rp14.430, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.465. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik pelan setelah rally 4 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9,5 bulan tertingginya sebagai safe haven di tengah kekhawatiran virus corona Delta akan menghambat ekonomi global serta isyu percepatan tapering the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 93,58, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,56.
Sementara itu, IHSG Jumat di awal sesi pertama melemah 51,568 poin (0,86%) ke level 5.940,754, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya variatif di antara China yang mempertahankan suku bunga kredit acuannya serta Wall Street yang ditutup mixed.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (19/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,19% atau 28 poin ke level Rp 14.400 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.372.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.405 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.410, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.400. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9 bulan tertingginya oleh pernyataan the Fed dalam minutes-nya yang akan mulai memangkas pembelian obligasi sebelum akhir tahun ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naiuk ke level 93,35, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,13.
Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama melemah 65,599 poin (1,07%) ke level 6.052,551, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya melemah setelah rilis minutes the Fed menunjukkan akan dimulainya tapering pada tahun ini.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (19/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, menambah loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,28% atau 40 poin ke level Rp 14.412 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.372. Rupiah terpantau di posisi 2,5 minggu terendahnya.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.405 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.415, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.412. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melaju meneruskan kenaikan 3 hari di sesi global sebelumnya; terangkat ke 9 bulan tertingginya oleh pernyataan the Fed dalam minutes-nya yang akan mulai memangkas pembelian obligasi sebelum akhir tahun ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naiuk ke level 93,35, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,13.
Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama melemah 93,393 poin (1,53%) ke level 6.024,757, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau umumnya melemah setelah rilis minutes the Fed menunjukkan akan dimulainya tapering pada tahun ini serta diikuti aksi jual di Wall Street.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Sebagian besar pejabat Federal Reserve pada pertemuan kebijakan moneter bank sentral bulan Juli lalu berkeyakinan untuk mulai mengurangi pembelian asetnya tahun ini, menurut risalah pertemuan yang dirilis pada hari Kamis dinihari (19/8/2021).
Harapan pengurangan pembelian aset The Fed tahun ini datang dari risalah yang menunjukkan sebagian besar peserta yang menghadiri pertemuan tersebut (FOMC) melihat persyaratan kuat untuk melakukan kebijakan tapering tersebut sudah terpenuhi, seperti tujuan stabilitas harga dan peningkatan pasar tenaga kerja mendekati maksimum.
Namun, risalah pertemuan FOMC pada tanggal 27-28 Juli lalu menunjukkan masih ada ketidaksepakatan mengenai waktu tapering tersebut. Beberapa pejabat beropini tapering akan lebih mungkin menjadi tepat dilakukan tahun depan. Mereka beralasan kondisi yang berlaku di pasar tenaga kerja tidak mendekati standar kemajuan lebih lanjut yang substansial dan tingkat kemajuan menuju sasaran stabilitas harga masih diragukan.
The Fed telah berulang kali berjanji untuk mempertahankan pembelian asetnya pada level saat ini sampai kemajuan lebih lanjut yang substansial telah terjadi menuju tujuan tingkat kenaikan pekerjaan yang maksimum dan stabilitas harga.
Risalah menunjukkan para peserta juga menyatakan berbagai pandangan tentang langkah yang tepat dari pengurangan pembelian aset setelah kondisi ekonomi memenuhi kriteria kemajuan lebih lanjut yang substansial.
Ada juga pejabat yang melihat potensi adanya keuntungan dalam langkah pengurangan pembelian aset Fed sebelum kondisi ekonomi memenuhi standar untuk mulai menaikkan suku bunga. Mereka beranggapan penurunan yang lebih awal dengan pengurangan yang lebih bertahap dalam kecepatan pembelian berpotensi mengurangi risiko pengetatan berlebihan dalam kondisi keuangan.
Namun pejabat The Fed juga mempertimbangkan lonjakan kasus baru varian delta coronovirus baru-baru ini, dimana jalur pembelian aset yang tepat dapat berubah jika efek ekonomi dari pandemi ini ternyata lebih buruk daripada yang diantisipasi.
Risalah pertemuan Juli lalu juga mengatakan proyeksi kegiatan ekonomi AS sedikit berubah, sejalan dari perkiraan Juni. The Fed mencatat prospek inflasi jangka pendek diperkirakan naik sebagai tanggapan terhadap data yang masuk, tetapi kenaikan inflasi ini masih bersifat sementara. PT KONTAK PERKASA FUTURES