PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (12/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, di hari kelimanya, sementara dollar AS di pasar Asia melandai setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,09% atau 13 poin ke level Rp 14.395 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.382.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.395 kemudian bergerak melemah ke Rp14.397, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.395. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melandai setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; meninggalkan 3 minggu tertingginya oleh melambatnya kenaikan inflasi konsumen AS yang meredakan ekspektasi tapering yang segera.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini agak flat ke level 92,91, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,90.
Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama melemah 16,252 poin (0,27%) ke level 6.072,156, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau menguat setelah Wall Street mencetak rekor baru oleh rilis inflasi AS yang lebih tenang.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia mendatar. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (12/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, di hari kelimanya, memangkas sebagian loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun terbatas setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,03% atau 5 poin ke level Rp 14.387 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.382.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.395 kemudian bergerak melemah ke Rp14.397, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.385. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun terbatas setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; meninggalkan 3 minggu tertingginya oleh melambatnya kenaikan inflasi konsumen AS yang meredakan ekspektasi tapering yang segera.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 92,86, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,90.
Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama menguat 33,130 poin (0,54%) ke level 6.121,538, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau variatif setelah Wall Street mencetak rekor baru oleh rilis inflasi AS yang lebih tenang.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup naik 0,2% menjadi 26.660,16. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir naik 0,5% menjadi 9.548,13. Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Juni 2021 bergerak konsolidasi dengan naik 79 poin atau 0,30% ke posisi 26545.
Hang Seng naik tipis karena rencana pengembang China Evergrande Group untuk menjual aset tertentu memulihkan kepercayaan pada perusahaan real estat. Grup Evergrande China yang terlilit hutang melonjak 7,8% setelah dikonfirmasi sedang dalam pembicaraan tentang penjualan saham di EV, unit manajemen properti. **Saham China Evergrande New Energy Vehicle naik 4,7%, Layanan Properti Evergrande naik 8,9%.
Ekspektasi pasar terhadap aturan baru untuk membatasi premi harga tanah sebesar 15% oleh Kementerian Sumber Daya Nasional juga meningkatkan kepercayaan di sektor ini. Kebijakan tersebut jika diterapkan akan memangkas biaya pembelian tanah oleh pengembang.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street kembali berhasil perpanjang rekor baru untuk Dow Jones dan S&P500 oleh rilis data kenaikan inflasi AS. Demikian harga minyak mentah berjangka WTI turun hampir 1% setelah diberitakan bahwa pemerintah AS akan meminta OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan produksi dalam upaya memerangi kenaikan harga bensin.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan melemah. Dan awal sesi akan naik ke posisi 26750, dan jika tembus akan ke lanjut ke R2 hingga R3. Namun jika terkoreksi akan turun ke posisi 26340, jika tembus meluncur ke S1 hingga S2.
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (12/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, di hari kelimanya, memangkas sebagian loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun terbatas s"
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (12/8), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, di hari kelimanya, memangkas sebagian loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun terbatas setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,03% atau 5 poin ke level Rp 14.387 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.382.
Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.395 kemudian bergerak melemah ke Rp14.397, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.385. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun terbatas setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; meninggalkan 3 minggu tertingginya oleh melambatnya kenaikan inflasi konsumen AS yang meredakan ekspektasi tapering yang segera.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 92,86, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,90.
Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama menguat 33,130 poin (0,54%) ke level 6.121,538, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau variatif setelah Wall Street mencetak rekor baru oleh rilis inflasi AS yang lebih tenang.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.304 – Rp14.523. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Perdagangan saham awal pekan di bursa Wall Street – Amerika Serikat hanya menghasilkan gain moderat dari indeks utama yang tertekan akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan yang berakhir Selasa dinihari WIB (10/8/2021) terpantau rekor 2 indeks utama sebelumnya terkoreksi oleh profit taking.
Indeks Nasdaq naik tipis 24,42 poin atau 0,2 persen menjadi 14.860,18, tetapi indeks S&P 500 tergelincir 4,17 poin atau 0,1 persen menjadi 4.432,35 dan indeks Dow Jones turun 106,66 poin atau 0,3 persen menjadi 35.101,85. Tekanan profit taking pada Dow Jones dan S&P500 adalah kekhawatiran penyebaran cepat varian delta Covid-19 seluruh dunia.
Perdagangan saham Wall Street masih menunjukkan kinerja beragam setelah data pekerjaan AS Jumat lalu yang lebih baik dari perkiraan. Laporan NonFarm Payroll (NFP) tersebut menambah optimisme ekonomi tetapi juga meningkatkan kekhawatiran tentang prospek kebijakan moneter The Fed selanjutnya.
Secara sektoral, sebagian besar mengakhiri sesi hanya menunjukkan pergerakan moderat sehingga berkontribusi pada kinerja yang lesu di bursa secara keseluruhan. Untuk pelemahan saham dipimpin oleh saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 2,6 persen.
Kemudian disusul oleh saham jasa minyak akibat anjloknya harga minyak WTI yang mengakibatkan penurunan 1,9 persen oleh Philadelphia Oil Service Index. Saham maskapai penerbangan, produsen minyak dan tembakau juga terlihat melemah hari ini, sementaraitu beberapa kekuatan terlihat di antara saham pialang dan baja. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Pair USDJPY pada sesi Asia hari Selasa (10/8/2021) bergerak rally untuk 5 sesi berturut di tengah kuatnya perdagangan aset risiko. Yen melemah di kisaran terendah 3 pekan oleh kekuatan dolar AS dan juga kekhawatiran kenaikan kasus harian covid-19 di Jepang.
Dolar AS menguat terhadap banyak rival utamanya pada hari Senin karena data pekerjaan yang kuat meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Kemudian komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve juga menyarankan bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian asetnya akhir tahun ini.
Yen mendapat tekanan dari kenaikan kasus harian covid-19 di Jepang, yang dilaporkan bertambah 14472 kasus baru. Selain itu pagi ini dirilis data current account Jepang yang lebih rendah dari periode sebelumnya, hanya lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya retreat di pasar uang Asia setelah menguat 2 sesi global berturut sebelumnya; terkoreksi dari posisi tertinggi 2 pekan. Dolar AS diperkuat oleh ekspektasi investor the Fed akan melakukan tapering yang lebih cepat setelah rilis NFP AS melebih perkiraan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY retreat, pair yang berada di posisi 110.33 bergerak turun ke 110.15 dan jika tembus lanjut ke S1 dan S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik menuju 110.45 sebelum mencapai posisi R2 dan juga R3.
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Setelah diperdagangkan tertekan di bawah 1.1750, karena data pekerjaan NFP AS pada hari Jumat minggu lalu membawa kepada aksi jual, EUR/USD naik kembali ke atas 1.1750 ke sekitar 1.1768, sebelum akhirnya turun kembali ke 1.1742. Menguatnya data pekerjaan AS meningkatkan pandangan bahwa the Fed akan melakukan pengetatan lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Yields treasury 10 tahun AS naik ke atas 1.30% selama perdagangan sesi Asia hari Senin kemarin dan mendukung dollar AS. Selain itu, kekuatiran mengenai penyebaran varian Delta yang dapat merusak pemulihan ekonomi global juga memberikan dukungan tambahan terhadap dollar AS.
Data makro ekonomi yang keluar dari Uni Eropa menambah tekanan turun dengan Sentix Investor Confidence Uni Eropa bulan Agustus terkontraksi lebih daripada yang diperkirakan menjadi 22.2 dari sebelumnya 29.8.
"Support" terdekat menunggu di 1.1734 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1705 dan kemudian 1.1640. "Resistance" terdekat menunggu di 1.1754 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1774 dan kemudian 1.1800. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Indeks Hang Seng perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 25,29 poin, atau 0,1% lebih rendah ke posisi 26.179,40, terendah sejak 30 Juli. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,25% menjadi 9.273,55. Namun indeks Hang Seng berjangka bulan Juni 2021 bergerak konsolidasi dengan naik 3 poin atau 0,01% ke posisi 26129.
Hang Seng melemah oleh kekhawatiran atas pengetatan peraturan pemerintah dan meningkatnya kasus COVID-19 di Cina. Negara ini diberitakan melaporkan jumlah kasus harian tertinggi sepanjang pandemi. Tekanan jual melebihi aliran dana dari investor Cina daratan melalui Refinitiv hingga mencapai HK$ 7 miliar.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street akhir pekan ditutup mixed dengan Nasdaq yang sarat teknologi terkoreksi. Sentimen dikhawatirkan oleh kenaikan data NFP AS bulan Juli terkait dengan rencana Fed mengurangi stimulusnya. Harga Minyak mentah berjangka WTI terkoreksi dan anjlok ke terendah 2 pekan oleh pergerakan dolar AS yang kuat.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan melemah. Dan awal sesi akan naik ke posisi 26245, dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika terkoreksi akan turun ke posisi 25950, jika tembus meluncur ke S1 hingga S2.