PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Indeks Hang Seng perdagangan akhir pekan lalu ditutup naik 103,25 poin atau 0,36% level lebih tinggi menjadi 28.842.13. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir naik 0,32% menjadi 10.750,95. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan April 2021 bergerak positif dengan naik 198 poin atau 0,69% ke posisi 28608.
Indeks Hang Seng rebound dari posisi terendah 2 pekan dan mendaki ke posisi terendah sepekan, terangkat merespon kenaikan data inflasi AS semalam yang meredakan kekhawatiran The Fed mengubah kebijakan moneter longgarnya. Namun secara mingguan, Hang Seng mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut dengan pekan lalu anjlok 0,32%.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street awal pekan cetak rekor untuk indeks S&P500 dan Nasdaq ditutup pada posisi tertinggi sepanjang masa. Demikian untuk harga minyak mentah rally di posisi tertinggi 2 tahun oleh prospek permintaan yang lebih kuat karena percepatan vaksinasi COVID-19 di AS dan Eropa.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan melemah. Dan awal sesi akan naik ke posisi 28900, dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika kemudian bergerak sebaliknya pair akan turun ke posisi 28630, jika tembus meluncur ke S1 hingga S2.
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (14/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, menambah loss dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak terbatas setelah flat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini turun 0,30% atau 42 poin ke level Rp 14.244 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.202.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.210 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.247, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.244. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS bergerak terbatas di pasar uang Asia setelah flat di sesi global sebelumnya; di tengah pasar yang tipis menantikan menantikan rilis pertemuan the the Fed minggu ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 90,47, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,50.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama, melemah tipis 6,714 poin (0,11%) ke level 6.073,670, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah Nasdaq dan S&P 500 ditutup mencetak rekor baru.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia melandai. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.140 – Rp14.325. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham Amerika mixed pada perdagangan yang berakhir Selasa dinihari WIB (15/6/2021), dengan hanya indeks Nasdaq dan S&P500 berhasil cetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones terkoreksi dan turun ke posisi terendah 3 pekan.
Indeks Nasdaq naik 104,72 poin atau 0,7 persen menjadi 14.174,14 dan indeks S&P 500 naik 7,71 poin atau 0,2 persen menjadi 4.255,15 setelah menghabiskan sebagian besar hari di wilayah negatif. Sementara itu, indeks Dow Jones merosot 85,85 poin atau 0,3 persen menjadi 34.393,75.
Pergerakan mixed di bursa Wall Street ini terjadi karena investor menantikan pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve pada Kamis dinihari. Pergerakan kuat Nasdaq mencerminkan kenaikan saham teknologi, dengan saham perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Netflix, Adobe System dan Facebook melonjak diatas 2 persen.
Secara sektoral, penguatan saham dipimpin oleh saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index naik 1,4 persen ke penutupan tertinggi dua bulan. Kemudian saham perangkat lunak melonjak dengan Dow Jones U.S. Software Index mencetak kenaikan 1 persen.
Sementara itu, penutupan Dow Jones yang lebih rendah sebagian disebabkan oleh anjloknya saham raksasa keuangan seperti saham JPMorgan Chase dan saham Goldman Sachs. Sektor yang mendominasi pelemahan Dow Jones yaitu sektor perbankan dengan Indeks Bank KBW turun 1,6 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari sebulan. PT KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (14/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia naik terbatas setelah flat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dol"
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (14/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia naik terbatas setelah flat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini turun 0,18% atau 25 poin ke level Rp 14.227 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.202.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.210 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.227, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.227. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS naik terbatas di pasar uang Asia setelah flat di sesi global sebelumnya; di tengah pasar yang terbatas menantikan menantikan rilis pertemuan the the Fed minggu ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 90,54, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,50.
Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, menguat tipis 3,674 poin (0,06%) ke level 6.084,058, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah Nasdaq dan S&P 500 ditutup mencetak rekor baru.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.140 – Rp14.325. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Memulai hari pertama minggu ini, IHSG dibuka positip, lebih tinggi ke level 6110.79 di bandingkan level penutupannya akhir pekan lalu yakni di level 6095.49.
Demikian juga dengan indeks LQ45 yang dibuka menguat ke level 905.85, lebih tinggi dari posisi akhir pekannya yaitu di level 901.64.
Bursa Asia bergerak positip namun akan terbatas karena bursa utama Australia, Hongkong dan Shanghai libur. Indeks Nikkei 225 bergerak naik 0.39% atau 113.99 poin ke level 29062.72 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 09:00 WIB. Para investor menantikan rilis data produksi Jepang siang ini.
Harga emas keluaran ANTAM pagi hari ini di gelar di harga Rp.945.000 per gram, lebih murah Rp.3000 dibandingkan harga penutupannya di hari Minggu (13/6) yakni di harga Rp.948.000 per gram. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan siang ini (14/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, stabil dari sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia naik terbatas setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini turun 0,23% atau 33 poin ke level Rp 14.222 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.189.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.200 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.226, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.222. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS naik terbatas di pasar uang Asia setelah menguat di sesi global sebelumnya; bergerak bangkit di tengah pelemahan euro dan investor menantikan rilis pertemuan the the Fed minggu ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik tipis ke level 90,54, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,51.
Sementara itu, IHSG Senin di akhir sesi pertama, menguat 5,646 poin (0,09%) ke level 6.101,143, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif di tengah pasar mencari arah dari pertemuan the Fed serta S&P 500 mencetak rekor baru.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.140 – Rp14.325. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Setelah sempat mengalami rebound dari posisi terendah selama satu bulan, GBP/USD berbalik tertekan turun ke 1.4114 karena data GDP Inggris untuk bulan April yang keluar, meleset dari yang diperkirakan di 2.3% dan spekulasi bahwa pembukaan kembali ekonomi Inggris akan mengalami penundaan, selain kembali munculnya masalah Brexit sehubungan dengan isu protokol Irlandia Utara. GBP/USD makin tertekan dengan reboundnya dollar AS oleh karena munculnya angka Consumer Sentiment AS yang bagus.
Brusel kehilangan kesabaran dengan penundaan dari Inggris di dalam mengimplimentasikan kesepakatan yang telah ditanda tangani dan mengancam kuota tarif. Namun tekanan dari Biden agar isu ini segera diselesaikan menenangkan sentimen pasar sehubungan dengan Brexit dan membuat Poundsterling mengalami kelegaan.
Varian baru virus Delta menyebar dengan cepat di Inggris, membuat kasus baru Covid – 19 di Inggris mencapai angka tertinggi sejak bulan Februari. Hal ini juga membuat semakin tidak mungkin untuk membuka kembali kegiatan ekonomi tahap terakhir di Inggris. Dengan demikian "Freedom Day " yang sangat dinantikan kemungkinan akan ditunda dari tanggal 21 Juni menjadi awal Juli.
Pernyataan Kepala Ekonom Bank of England Andy Haldane bahwa BoE sudah bisa memulai memperketat QE, telah membangunkan Sterling dari tidurnya dan mengirim naik lebih tinggi. Haldane juga mengatakan bahwa ekonomi Inggris akan bergerak dan sudah terlihat tekanan harga.
Di AS, Treasury Secretary AS Yellen mengatakan bahwa paket belanja infrastruktur dalam jumlah yang besar akan menyehatkan ekonomi AS sekalipun bisa menyebabkan naiknya tingkat suku bunga dan inflasi. Pernyataan Yellen mendorong naik yields treasury AS meskipun masih dibawah tingkat sebelum kejatuhan karena rilis data Non-Farm Payrolls hari Jumat minggu lalu yang mengecewakan.
Consumer Price Index (CPI) keluar di 0.6% yang adalah lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 0.5%. Secara tahunan CPI umum naik ke 0.5% pada bulan Mei, dibandingkan dengan 4.7% di bulan April dan yang diperkirakan. AS juga mempublikasikan Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 4 Juni di 376.000, yang lebih baik daripada sebelumnya di 385.000 namun sedikit diatas dari yang diperkirakan di 370.000.
Di Inggris minggu ini kelihatannya bukan masalah apakah "Freedom Day" akan ditunda, melainkan sampai kapan akan ditunda? Setiap penundaan yang melewati dari minggu pertama Juli akan bisa berefek negatif bagi. Sebaliknya apabila ada keputusan yang mengejutkan yang tetap melekat pada tanggal 21 Juni, akan positip bagi poundsterling.
Vaksinasi yang cepat akan mendorong investor untuk bersemangat. Inggris juga akan mengeluarkan data ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi dan penjualan ritel.
Tingkat pengangguran kemungkinan akan tetap berhasil ditekan dibawah 5% pada bulan April, sementara Claimant Count Change yang terbaru di bulan Mei kemungkinan akan menunjukkan penurunan berikutnya. Pelonggaran restriksi akan bisa mendorong pasar tenaga kerja.
Apakah pembukaan kembali kegiatan ekonomi telah mendorong naik harga-harga? Sebegitu jauh, CPI umum berada di bawah target 2% dari BoE dan kenaikan di atas level tersebut tidak akan menjadi suatu kejutan. Meskipun demikian, rintangan untuk menaikkan tingkat bunga tetap tinggi, berdasarkan percepatan inflasi sekarang ini.
Statistik penjualan ritel untuk bulan Mei pada hari Jumat kemungkinan akan menunjukkan lompatan yang substansial di dalam angka tahunan disebabkan karena "base effect" yaitu lockdown Inggris pada tahun lalu. Meskipun angka bulanan kemungkinan akan menunjukkan angka yang kuat juga.
Secara keseluruhan, data ekonomi Inggris yang akan keluar pada minggu ini kemungkinan akan menjadi faktor yang positip bagi Poundsterling.
Di Amerika Serikat, melakukan pengetatan moneter atau tidak? Itulah pertanyaan untuk Federal Reserve dalam pertemuannya bulan Juni ini, atau paling tidak ada sedikit diskusi mengenai pengurangan pembelian obligasi yang akan positip bagi dollar AS.
Kenaikan inflasi dalam CPI umum ke 5%, dan tanda-tanda di dalam survey akan tekanan kenaikan harga, menunjukkan kepada akan dilakukannya pengetatan moneter pada akhir tahun ini. Sementara kepala the Fed Jerome Powell dan koleganya bisa terus melanjutkan desakan bahwa inflasi adalah bersifat sementara dan employment masih ketinggalan, masih ada 7,6 juta orang Amerika yang masih harus kembali ke pekerjaan mereka sebelum pandemik. Pasar memperkirakan the Fed akan menahan diri untuk tidak menghantam kapal pada saat ini, dan baru akan bergerak pada akhir Agustus di Jackson Hole Symposium.
Selain keputusan dari the Fed pada hari Rabu, pasar juga akan memandang kepada angka-angka penjualan ritel untuk bulan Mei. Setelah mengatasi angka perkiraan bulan maret dan mengecewakan di bulan April kelihatannya hanya akan ada sedikit perubahan untuk angka bulan lalu.
Kemajuan belanja infrastruktur yang massif juga mendapatkan perhatian. Setelah pembicaraan terakhir antara Gedung Putih dan sekelompok Republikan gagal, muncul penawaran bipartisan yang lain, namun masih memerlukan persetujuan dari para pejabat senior.
Kecepatan vaksinasi Amerika telah melambat, namun pemerintah federal giat berusaha agar sebanyak mungkin orang Amerika menerima suntikan sampai tanggal 4 Juli.
Momentum kenaikan masih ada namun sudah agak melemah.
"Support" terdekat menunggu di 1.4110 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4080 dan kemudian 1.4010. "Resistance" terdekat menunggu di 1.4180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4250 dan kemudian 1.4360. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA