Senin, 14 Juni 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 14 – 18 Juni 2021: Masih Bersinar?

Posted: 14 Jun 2021 12:41 AM PDT




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Setelah sempat mengalami rebound dari posisi terendah selama satu bulan, GBP/USD berbalik tertekan turun ke 1.4114 karena data GDP Inggris untuk bulan April yang keluar, meleset dari yang diperkirakan di 2.3% dan spekulasi bahwa pembukaan kembali ekonomi Inggris akan mengalami penundaan, selain kembali munculnya masalah Brexit sehubungan dengan isu protokol Irlandia Utara. GBP/USD makin tertekan dengan reboundnya dollar AS oleh karena munculnya angka Consumer Sentiment AS yang bagus.

Brusel kehilangan kesabaran dengan penundaan dari Inggris di dalam mengimplimentasikan kesepakatan yang telah ditanda tangani dan mengancam kuota tarif. Namun tekanan dari Biden agar isu ini segera diselesaikan menenangkan sentimen pasar sehubungan dengan Brexit dan membuat Poundsterling mengalami kelegaan.

Varian baru virus Delta menyebar dengan cepat di Inggris, membuat kasus baru Covid – 19 di Inggris mencapai angka tertinggi sejak bulan Februari. Hal ini juga membuat semakin tidak mungkin untuk membuka kembali kegiatan ekonomi tahap terakhir di Inggris. Dengan demikian "Freedom Day " yang sangat dinantikan kemungkinan akan ditunda dari tanggal 21 Juni menjadi awal Juli.

Pernyataan Kepala Ekonom Bank of England Andy Haldane bahwa BoE sudah bisa memulai memperketat QE, telah membangunkan Sterling dari tidurnya dan mengirim naik lebih tinggi. Haldane juga mengatakan bahwa ekonomi Inggris akan bergerak dan sudah terlihat tekanan harga.

Di AS, Treasury Secretary AS Yellen mengatakan bahwa paket belanja infrastruktur dalam jumlah yang besar akan menyehatkan ekonomi AS sekalipun bisa menyebabkan naiknya tingkat suku bunga dan inflasi. Pernyataan Yellen mendorong naik yields treasury AS meskipun masih dibawah tingkat sebelum kejatuhan karena rilis data Non-Farm Payrolls hari Jumat minggu lalu yang mengecewakan.

Consumer Price Index (CPI) keluar di 0.6% yang adalah lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 0.5%. Secara tahunan CPI umum naik ke 0.5% pada bulan Mei, dibandingkan dengan 4.7% di bulan April dan yang diperkirakan. AS juga mempublikasikan Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 4 Juni di 376.000, yang lebih baik daripada sebelumnya di 385.000 namun sedikit diatas dari yang diperkirakan di 370.000.

Di Inggris minggu ini kelihatannya bukan masalah apakah "Freedom Day" akan ditunda, melainkan sampai kapan akan ditunda? Setiap penundaan yang melewati dari minggu pertama Juli akan bisa berefek negatif bagi. Sebaliknya apabila ada keputusan yang mengejutkan yang tetap melekat pada tanggal 21 Juni, akan positip bagi poundsterling.

Vaksinasi yang cepat akan mendorong investor untuk bersemangat. Inggris juga akan mengeluarkan data ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi dan penjualan ritel.

Tingkat pengangguran kemungkinan akan tetap berhasil ditekan dibawah 5% pada bulan April, sementara Claimant Count Change yang terbaru di bulan Mei kemungkinan akan menunjukkan penurunan berikutnya. Pelonggaran restriksi akan bisa mendorong pasar tenaga kerja.

Apakah pembukaan kembali kegiatan ekonomi telah mendorong naik harga-harga? Sebegitu jauh, CPI umum berada di bawah target 2% dari BoE dan kenaikan di atas level tersebut tidak akan menjadi suatu kejutan. Meskipun demikian, rintangan untuk menaikkan tingkat bunga tetap tinggi, berdasarkan percepatan inflasi sekarang ini.

Statistik penjualan ritel untuk bulan Mei pada hari Jumat kemungkinan akan menunjukkan lompatan yang substansial di dalam angka tahunan disebabkan karena "base effect" yaitu lockdown Inggris pada tahun lalu. Meskipun angka bulanan kemungkinan akan menunjukkan angka yang kuat juga.

Secara keseluruhan, data ekonomi Inggris yang akan keluar pada minggu ini kemungkinan akan menjadi faktor yang positip bagi Poundsterling.

Di Amerika Serikat, melakukan pengetatan moneter atau tidak? Itulah pertanyaan untuk Federal Reserve dalam pertemuannya bulan Juni ini, atau paling tidak ada sedikit diskusi mengenai pengurangan pembelian obligasi yang akan positip bagi dollar AS.

Kenaikan inflasi dalam CPI umum ke 5%, dan tanda-tanda di dalam survey akan tekanan kenaikan harga, menunjukkan kepada akan dilakukannya pengetatan moneter pada akhir tahun ini. Sementara kepala the Fed Jerome Powell dan koleganya bisa terus melanjutkan desakan bahwa inflasi adalah bersifat sementara dan employment masih ketinggalan, masih ada 7,6 juta orang Amerika yang masih harus kembali ke pekerjaan mereka sebelum pandemik. Pasar memperkirakan the Fed akan menahan diri untuk tidak menghantam kapal pada saat ini, dan baru akan bergerak pada akhir Agustus di Jackson Hole Symposium.

Selain keputusan dari the Fed pada hari Rabu, pasar juga akan memandang kepada angka-angka penjualan ritel untuk bulan Mei. Setelah mengatasi angka perkiraan bulan maret dan mengecewakan di bulan April kelihatannya hanya akan ada sedikit perubahan untuk angka bulan lalu.

Kemajuan belanja infrastruktur yang massif juga mendapatkan perhatian. Setelah pembicaraan terakhir antara Gedung Putih dan sekelompok Republikan gagal, muncul penawaran bipartisan yang lain, namun masih memerlukan persetujuan dari para pejabat senior.

Kecepatan vaksinasi Amerika telah melambat, namun pemerintah federal giat berusaha agar sebanyak mungkin orang Amerika menerima suntikan sampai tanggal 4 Juli.

Momentum kenaikan masih ada namun sudah agak melemah.

"Support" terdekat menunggu di 1.4110 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4080 dan kemudian 1.4010. "Resistance" terdekat menunggu di 1.4180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4250 dan kemudian 1.4360. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

[New post] PT KONTAK PERKASA | Rupiah Senin Pagi Terkoreksi ke Rp14.220/USD; Dollar di Asia Merangkak Naik, Pelemahan Euro

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan pagi ini (14/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia naik terbatas setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap d"

Sabtu, 12 Juni 2021

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA


KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Jumat Pagi Menguat ke Rp14.234/USD; Dollar di Asia Tertekan Data IHK AS

Posted: 11 Jun 2021 01:36 AM PDT




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (11/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat, kembali di 3,5 minggu tertingginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun terbatas setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini naik 0,09% atau 13 poin ke level Rp 14.234 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.247.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.222 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.235, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.234. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS turun terbatas di pasar uang Asia setelah melemah di sesi global sebelumnya; kembali tertekan setelah rilis data IHK AS menunjukkan inflasi bakal sementara.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 89,99, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,06.

Sementara itu, IHSG Jumat di awal sesi pertama, menguat 7,670 poin (0,13%) ke level 6.115,208, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias menguat setelah Wall Street menguat dan S&P 500 mencetak rekor baru.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.215 – Rp14.405. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 11 Juni 2021

Kontakperkasa Futures Surabaya

Kontakperkasa Futures Surabaya


KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Jumat Siang Menguat Signifikan ke Rp14.119/USD; Dollar di Asia Kembali Menurun

Posted: 11 Jun 2021 01:28 AM PDT




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat siang ini (11/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau tambah perkasa, menambah gain ke 4 minggu tertingginya, sementara dollar AS di pasar Asia turun terbatas setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini naik 0,39% atau 56 poin ke level Rp 14.191 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.247.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.222 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.235, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.191. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS turun terbatas di pasar uang Asia setelah melemah di sesi global sebelumnya; kembali tertekan setelah rilis data IHK AS menunjukkan inflasi bakal sementara.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 89,99, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,06.

Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama, terkoreksi tipis 3,332 poin (0,05%) ke level 6.104,206, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias menguat setelah Wall Street menguat dan S&P 500 mencetak rekor baru.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.140 – Rp14.325. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Cetak Rekor Tertinggi Karena Lonjakan Inflasi Sejak 2008

Posted: 11 Jun 2021 01:46 AM PDT




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham Amerika cetak gain yang lumayan  pada perdagangan yang  berakhir Jumat dinihari WIB (11/6/2021), dengan indeks S&P500 berhasil cetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones rebound dari posisi pelemahan selama 3 sesi berturut dan Nasdaq mendaki ke posisi tertinggi 6 pekan.

Indeks Dow Jones  berakhir  naik tipis hanya 19,10 poin atau 0,1 persen menjadi 34.466,24. Indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi naik 108,58 poin atau 0,8 persen menjadi 14.020,33 dan indeks S&P 500 naik 19,63 poin atau 0,5 persen menjadi 4.239,18. Penutupan yang lebih tinggi di bursa Wall Street ini terjadi setelah rilis laporan Departemen Tenaga Kerja yang  menunjukkan kenaikan harga konsumen yang lebih besar dari perkiraan di bulan Mei.

Indeks harga konsumen naik 0,6 persen di bulan Mei setelah naik 0,8 persen di bulan April, melebihi perkiraan  kenaikan 0,4 persen. Secara tahunan, indeks  naik sebesar 5,0 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, lonjakan terbesar sejak Agustus 2008. Untuk  harga konsumen inti naik 0,7 persen di bulan Mei menyusul kenaikan 0,9 persen di bulan April.

Menambah sentimen positif dari laporan ekonomi, Departemen Tenaga Kerja merilis laporan terpisah yang menunjukkan penurunan moderat dalam klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran. Klaim turun tipis menjadi 376.000, turun 9.000 dari level minggu sebelumnya  di 385.000 dan diatas perkiraan  turun ke 370.000.

Secara sektoral, saham emas bergerak naik tajam hingga menghasilkan lonjakan 2,7 persen oleh NYSE Arca Gold Bugs Index. Kekuatan substansial juga terlihat di antara saham bioteknologi, dengan NYSE Arca Biotechnology Index melonjak 2,4 persen pada level penutupan terbaiknya dalam hampir empat bulan.

Saham farmasi, perangkat lunak, dan semikonduktor juga mengalami penguatan yang cukup besar hari ini, namun terjadi pergerakan sebaliknya pada  saham sektor perumahan, maskapai penerbangan, dan juga perbankan yang ditutup pada zona merah. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

[New post] KONTAK PERKASA FUTURES | IHSG Jumat Siang Terkoreksi Tipis ke Level 6.104; Sideways di Dua Zona

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (11/6) terpantau terkoreksi tipis 3,332 poin (0,05%) ke level 6.104,206 setelah dibuka naik ke level 6.115,208. IHSG bergerak sideways"

Kamis, 10 Juni 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


PT KP PRESS | Bursa Saham Amerika Terkoreksi, Dow Jones Terendah 2 Pekan

Posted: 10 Jun 2021 02:23 AM PDT




PT KP PRESS SURABAYA
- Bursa saham Amerika ditutup sedikit melemah  pada perdagangan yang  berakhir Kamis dinihari WIB (10/6/2021), dengan indeks Nasdaq terkoreksi dari posisi tertinggi 1 bulan. Indeks Dow Jones turun ke posisi terendah 2 pekan, sedangkan indeks S&P500 terendah sepekan.

Indeks Dow Jones  berakhir turun 152,68 poin atau 0,44 persen ke level 34.447,14. Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah sebesar 7,71 poin atau 0,18 persen menjadi 4.219,55, sedangkan indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi turun tipis 13,16 poin atau 0,09 persen menjadi 13.911,75. Pelemahan saham disebabkan kehati-hatian pasar jelang rilis data inflasi AS yang jadi fokus pekan ini.

erpantau saham-saham  besar di Dow Jones melemah seperti saham Caterpillar, Boeing, American Express, General Electric, Home Depot, JP Morgan Chase dan Nike yang tertekan turun  sebesar 1 hingga 2,5 persen. Namun terjadi pergerakan sebaliknya pada beberapa saham teknologi seperti saham IBM, Amgen, Microsoft dan Apple.

Saham Merck & Co naik lebih dari 2 persen setelah perusahaan mengumumkan bahwa pemerintah AS telah setuju untuk membeli sekitar 1,7 juta kursus pengobatan eksperimental COVID-19 perusahaan, molnupiravir, dengan harga sekitar $1,2 miliar, jika obat tersebut memenuhi persetujuan peraturan.

Dari laporan ekonomi yang dirilis,  Departemen Perdagangan melaporkan  persediaan grosir di AS naik 0,8% dari bulan sebelumnya menjadi US$ 698,0 miliar pada April, setelah alami  peningkatan 1,2% pada bulan sebelumnya. PT KP PRESS

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS