PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (8/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau stabil dengan menguat tipis, melepas loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini naik 0,01% atau 2 poin ke level Rp 14.262 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.264.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil ke Rp 14.265 kemudian bergerak menguat ke Rp14.257, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.262. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS merangkak naik di pasar uang Asia setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya; bergerak perlahan di tengah keraguan investor atas pengetatan moneter dan menantikan data inflasi IHK AS.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik tipis ke level 90,07, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 89,97.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama, terkoreksi 44,685 poin (0,74%) ke level 6.025,250, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif bias melemah meskipun rilis GDP Jepang yang berkurang kontraksinya dan di bawah estimasi.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.215 – Rp14.432. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (8/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat tipis, sementara dollar AS di pasar Asia naik terbatas setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini naik 0,03% atau 4 poin ke level Rp 14.260 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.264.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil ke Rp 14.265 kemudian bergerak menguat ke Rp14.257, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.260. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS naik terbatas di pasar uang Asia setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya; bergerak tipis di tengah keraguan investor atas pengetatan moneter dan menantikan data inflasi IHK AS.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 90,02, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 89,97.
Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, terkoreksi 11,274 poin (0,19%) ke level 6.058,661, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias menguat di tengah berita GDP Jepang yang dirilis terkontraksi lebih sedikit dari estimasi.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.215 – Rp14.432. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Indeks spot Nikkei perdagangan sebelumnya ditutup naik 77,72 poin atau 0,27% menjadi 29019,24. Demikian untuk indeks Topix naik 0,08% menjadi 1.960,85, level tertinggi sejak 11 Mei. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak positif dengan naik 90 poin atau 0,31% ke posisi 29020.
Indeks Nikkei hanya naik tipis oleh profit taking setelah melonjak 1% hingga mencapai level tertinggi hampir empat minggu pada awal sesi. Sentimen awal sesi terangkat merespon kesepakatan bersejarah menteri keuangan G7 untuk mereformasi sistem pajak global menjelang KTT para pemimpin G7 dan mendukung proposal AS yang menyerukan perusahaan di seluruh dunia untuk membayar setidaknya pajak 15% atas pendapatan. Dari laporan ekonomi yang masuk, indeks indikator ekonomi utama naik menjadi 103,0 pada April, angka tertinggi sejak Maret 2014.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street awal pekan lalu mixed dengan hanya Nasdaq menguat ke posisi tertinggi 5 pekan. Demikian untuk harga minyak mentah terkoreksi oleh profit taking setelah mencapai posisi tertinggi 2 tahun karena ekonomi dibuka kembali dan perjalanan meningkat di AS, Eropa dan Cina.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Nikkei berjangka hari ini menguat. Dan awal sesi akan naik ke posisi 29210, jika tembus naik ke posisi R1 hingga R2. Namun jika kemudian berbalik arah akan turun ke posisi 29050 dan jika tembus meluncur ke S1 hingga S2.
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (8/6) terpantau terkoreksi 44,685 poin (0,74%) ke level 6.025,250 setelah dibuka naik ke level 6.071,250. IHSG menguat sebentar lalu terko"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (8/6) terpantau terkoreksi 44,685 poin (0,74%) ke level 6.025,250 setelah dibuka naik ke level 6.071,250. IHSG menguat sebentar lalu terkoreksi searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif bias melemah meskipun rilis GDP Jepang yang berkurang kontraksinya dan di bawah estimasi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah terbatas 0,02% atau 3 poin ke level Rp 14.267, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik terbatas setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya; bergerak tipis di tengah keraguan investor atas pengetatan moneter dan menantikan data inflasi IHK AS. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.264.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 1,315 poin (0,02%) ke level 6.071,250. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,634 poin (0,07%) ke level 907,097. Siang ini IHSG terkoreksi 44,685 poin (0,74%) ke level 6.025,250. Sementara LQ45 terlihat turun 0,85% atau 7,694 poin ke level 898,799.
Tercatat sebanyak 148 saham naik, 341 saham turun dan 148 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 856,65 kali transaksi sebanyak 19,67 miliar lembar saham senilai Rp 6,423 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,12%, dan Hang Seng yang turun 0,35%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Digital Mediatama (DMMX) -6,67%, Sampoerna (HMSP) -6,04%, XL Axiata (EXCL) -4,2%, dan Bank Net Syariah (BANK) -4,14%.
Analis melihat pergerakan bursa kali ini dibuka melandai lalu terkoreksi searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang bias melemah meskipun rilis GDP Jepang yang berkurang kontraksinya dan di bawah estimasi. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bergerak tertahan dalam rentang konsolidasinya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.103 dan 6.115. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.991, dan bila tembus ke level 5.833. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin siang ini (7/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat, mengurangi gain sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak terbatas setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini naik 0,22% atau 31 poin ke level Rp 14.270 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.301.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.275 kemudian bergerak menguat ke Rp14.255, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.270. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS flat di pasar uang Asia setelah melemah di sesi global sebelumnya; bergerak terbatas setelah terkoreksi karena data tenaga kerja AS yang dirilis di bawah ekspektasi.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini flat ke level 90,12, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,13.
Sementara itu, IHSG Senin di awal sesi pertama, terpantau menguat tipis 1,246 poin (0,02%) ke level 6.066,412, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed mixed setelah Wall Street menguat dan rilis data perdagangan China di bawah ekspektasi.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia melandai. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.215 – Rp14.405. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Pada hari Kamis, EUR/USD memperpanjang penurunannya ke 1.2124 setelah laporan pekerjaan ADP mengatasi dari yang diperkirakan di 978.000, klaim pengangguran turun ke 385.000 dan PMI jasa dari ISM melampaui dari yang diperkirakan di angka 64. Meningkatnya spekulasi bahwa the Fed akan melakukan pengetatan semakin mendorong naik dollar AS dan menekan EUR/USD menjelang rilis data NFP AS. Setelah keluar data NFP AS yang lebih kecil daripada yang diperkirakan, EUR/USD berbalik naik ke 1.2166 karena melemahnya USD.
Kelihatannya ada dukungan yang meningkat dari anggota the Fed untuk mengurangi kecepatan di dalam pencetakan dollar AS di bank sentral AS. Saat ini the Fed terus membeli obligasi senilai $120 miliar setiap bulannya.
The Fed pada hari Rabu minggu lalu mengumumkan akan mulai mengurangi sebagian dari multipel program yang disiapkan untuk mendukung ekonomi selama pandemik berlangsung.
Reaksi para trader saham sangat buruk, dengan indeks saham Eropa turun kuat dan menyeret saham berjangka AS ikut turun tajam. Para investor melihatnya sebagai langkah awal kecil-kecilan ke arah pergerakan yang lebih besar nantinya.
Data ekonomi AS yang keluar sesudah pernyataan dari the Fed ini juga mendukung ketakutan pasar akan berkurangnya dukungan dari the Fed terhadap ekonomi AS.
Survey dari ADP, atas pekerjaan dari sektor swasta bulan Mei, membukukan angka sebanyak 978.000, jauh mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 6750.000. Sementara klaim pengangguran awal, untuk minggu yang berakhir pada 28 Mei, muncul di 385.000 yang lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 395.000 dan merupakan angka terendah sejak pandemik dimulai.
Selain itu, ISM mempublikasikan PMI Jasa AS bulan Mei yang muncul di 64, sementara angka bulan lalu adalah 62.7 dan kali ini diperkirakan hanya naik ke 63.
Namun, laporan Nonfarm Payrolls menunjukkan bahwa AS hanya menambahkan 559.000 pekerjaan di bulan Mei yang lebih kecil daripada yang diperkirakan sebesar 650.000. Meskipun tingkat pengangguran turun ke 5.8% dari sebelumnya 6.1%, lebih baik daripada yang diperkirakan 5.9%.
Di Eropa, data ekonomi yang keluar sedikit lebih baik daripada yang diantisipasikan, merefleksikan kemajuan ekonomi, walaupun dengan kecepatan yang stabil. Inflasi di Uni Eropa tetap rendah, dengan angka inti tahunan pada bulan Mei tercetak di 0.9%, menurut perkiraan pendahuluan. Penjualan ritel bulan April meleset dari yang diperkirakan. Di Jerman, turun 5.5% MoM, sementara penjualan di Uni Eropa turun 3.1% pada periode yang sama.
ECB tidak tergesa-gesa untuk melakukan pengetatan di dalam kebijakan moneternya dan perbedaan diantara ECB dengan the Fed membuat USD menjadi lebih diminati. Selain itu kecepatan pulihnya kembali ekonomi di AS lebih cepat daripada Uni Eropa.
Minggu ini, Uni Eropa akan mempublikasikan angka final dari GDP kuartal pertama, yang diperkirakan mengkonfirmasi angka di 0.6% QoQ. ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada hari Kamis, sekalipun diperkirakan tidak akan ada perubahan yang terjadi dan bank sentral Uni Eropa ini akan mempertahankan nada yang berhati-hati mengenai resiko sehubungan dengan pandemik. Jerman akan mempublikasikan Factory Orders bulan April, Industrial Production untuk bulan yang sama, dan survey ZEW untuk bulan Juni, yang diperkirakan akan menunjukkan perbaikan di dalam sentimen ekonomi.
Dari AS, Gedung Putih akan melanjutkan usulan belanja infrastrukturnya dengan menurunkan nilainya dari $2 triliun menjadi $1 triliun dalam rangka mencapai kesepakatan dengan Republikan di Senat. Meskipun Demokrat bisa berjalan sendiri tanpa Republikan, namun apabila terjadi kesepakatan akan mendorong naik dollar AS dan sebaliknya.
Dalam hal vaksinasi, sudah lebih dari separuh orang Amerika menerima paling sedikit satu kali suntikan vaksin Covid – 19, meskipun kecepatannya telah melambat dengan signifikan. Gedung Putih sedang meningkatkan usaha untuk mencapai 70% dari orang dewasa agar bisa menekan virus corona.
Angka Consumer Price Index (CPI) bulan April mengejutkan investor karena jauh melampaui ekspektasi. Meskipun disebabkan karena efek basis yang turun jauh pada tahun lalu, dan lompatnya harga karena penggunaan mobil sehingga naik ke 3%, namun meningkatnya harga – harga komoditi dan berbagai kelangkaan bisa membuat inflasi tetap naik dengan persistant.
Data CPI yang akan keluar untuk bulan Mei akan muncul ditengah-tengah antara Nonfarm Payrolls dan keputusan dari the Fed. Setiap ada tanda kenaikan harga yang bukan bersifat sementara, bisa menaikkan ekspektasi bahwa the Fed akan melakukan pengetatan dengan mengurangi program pembelian obligasinya. Hal ini bisa membawa kepada naiknya ekspektasi akan dinaikkannya tingkat suku bunga dan memberikan dorongan tambahan bagi kenaikan dollar AS.
Diperkirakan angka di bulan Mei akan turun sedikit ke 2.3% dibandingkan dengan di bulan April 3%.
Selain itu akan dipublikasikan Consumer Sentiment Index pendahuluan untuk bulan Juni dari Universitas Michigan yang diperkirakan akan menunjukkan sedikit kenaikan.
Secara keseluruhan pasangan matauang EUR/USD berpotensi turun meskipun terbatas.
"Support" terdekat menunggu di 1.2120 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2070 dan kemudian 1.2000. "Resistance" terdekat menunggu di 1.2200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2280 dan kemudian 1.2349. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG pagi ini dibuka naik ke level 6075.50, lebih tinggi dibandingkan penutupan akhir pekannya yakni di level 6065.16. Demikian juga dengan indeks LQ45 yang dibuka di level 912.62, menguat dari posisi akhir pekannya yakni di level 909.78.
Sementara bursa utama pagi ini bergerak beragam, indeks Nikkei 225 melemah 0.22% atau 64.47 poin ke level 28993.63. Demikian juga dengan indeks Hangseng, merosot 0.94% atau 270.50 poin ke level 28647.60. Sementara indeks Shanghai, SSEC menguat terbatas 0.08% atau 2.95 poin ke level 3594.79.
Nilai tukar rupiah pagi ini berada di Rp.14.270 per dolar AS, menguat 0.17% dibandingkan penutupannya yakni di Rp.14.295 per dolar AS. Won Korea Selatan menjadi mata uang Asia dengan penguatan terbesar setelah melonjak 0.48 persen. KONTAK PERKASA FUTURES