ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (3/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi, menambah loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah melandai di sesi glo"
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (3/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi, menambah loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah melandai di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini turun 0,12% atau 17 poin ke level Rp 14.297 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.280.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.275 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.297, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.297. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS merangkak naik di pasar uang Asia setelah melandai di sesi global sebelumnya; berupaya naik di tengah investor menantikan data ekonomi termasuk NFP pada minggu ini.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 89,96, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 89,90.
Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama, terpantau menguat 9,181 poin (0,15%) ke level 6.040,759, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menanjak setelah Wall Street ditutup kompak menguat oleh berlanjutnya optimisme prospek ekonomi AS dan global.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.215 – Rp14.405. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (2/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau agak melompat, sementara dollar AS di pasar Asia turun terbatas setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini naik 0,20% atau 28 poin ke level Rp 14.252 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.280.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.265 kemudian bergerak menguat ke Rp14.252, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.252. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS turun terbatas di pasar uang Asia setelah menguat di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit setelah data manufaktur AS yang meningkat menambah prediksi the Fed akan melakukan pengetatan moneter.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini agak flat ke level 89,90, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 89,92.
Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama, terpantau menguat tajam 67,507 poin (1,14%) ke level 5.863,732, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed di tengah rilis Australia yang ekonominya rebound ke level pre-pandemic serta Wall Street yang ditutup mixed.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.215 – Rp14.405. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup naik 316,20 poin atau 1,08% lebih tinggi menjadi 29.468.00. Namun untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir naik 0,93% menjadi 10.990,75. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan April 2021 bergerak positif dengan naik 389 poin atau 1,34% ke posisi 29347.
Indeks Hang Seng diperkuat oleh aksi bargain hunting saham berat teknologi dan aliran dana dari Cina daratan melalui Stock Connect. Sentimen juga dibantu oleh arus masuk yang berkelanjutan dari investor Cina daratan, yang pada hari Selasa membeli bersih saham Hong Kong senilai 6,4 miliar yuan ($1,00 miliar) melalui Stock Connect yang menghubungkan investor Cina daratan dan kota Hong Kong.
Sebagai penggerak pasar hari ini bursa saham Wall Street usai libur ditutup mixed dengan hanya Dow Jones positif dan naik ke posisi tertinggi 3 pekan. Demikian untuk harga minyak mentah menguat ke posisi tertinggi 2 tahun didorong oleh perkiraan OPEC+ bahwa persediaan akan turun dan surplus pasokan saat ini akan hilang pada akhir bulan depan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan retreat. Dan awal sesi akan naik ke posisi 29415, dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika kemudian bergerak sebaliknya pair akan turun ke posisi 29080, jika tembus meluncur ke S1 hingga S2.
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Pair USDJPY pada sesi Asia hari Rabu (2/6/2021) bergerak kuat mendekati resisten kuat harian setelah perdagangan global sebelumnya tertekan. Pair mendapat sentimen positif dari pergerakan kuat bursa saham global dan juga kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Yen mendapat tekanan dari keputusan pemerintah Jepang pada hari Jumat lalu memperpanjang keadaan darurat COVID-19 di Tokyo, Osaka dan tujuh prefektur lainnya selama tiga minggu hingga 20 Juni. Juga dari sisi laporan ekonomi yang dirilis hari ini, indeks kepercayaan konsumen turun 0,6 poin dari bulan sebelumnya, angka terlemah sejak Februari.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di pasar uang Asia setelah sesi global sebelumnya rebound moderat. Dolar AS mendapat tekanan dari kekhawatiran kenaikan inflasi merespon laporan PMI manufaktur yang kuat. Namun kenaikan imbal hasil obligasi dapat mengangkat dolar AS kembali.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang berada di posisi 109.60 berusaha naik ke posisi R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun kembali ke posisi 109.35, jika tembus meluncur menuju posisi S1 dan S2.
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dolar AS melemah di dekat posisi terendah multi-bulan versus mata uang utama lainnya pada hari Selasa (01/06) mencermati prospek normalisasi kebijakan awal oleh Federal Reserve menjelang laporan pekerjaan utama pada akhir"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dolar AS melemah di dekat posisi terendah multi-bulan versus mata uang utama lainnya pada hari Selasa (01/06) mencermati prospek normalisasi kebijakan awal oleh Federal Reserve menjelang laporan pekerjaan utama pada akhir minggu.
Pound Inggris menguat ke level tertinggi tiga bulan di $ 1,425 sementara loonie Kanada berada di dekat level tertinggi enam tahun, di tengah ekspektasi pasar untuk pengetatan kebijakan di negara-negara tersebut.
Dolar Australia naik untuk hari kedua ke level $ 0,77605 menjelang pengumuman bank sentral pada 0430 GMT pada hari Selasa, meskipun ekonom memperkirakan tidak ada perubahan pada kebijakan moneter.
Indeks dolar, yang melacak dolar AS terhadap enam mata uang lainnya, kembali di bawah 90 dari setinggi 90,447 pada hari Jumat, ketika ukuran inflasi AS yang diawasi ketat oleh The Fed membukukan kenaikan tahunan terbesar sejak 1992. Indeks itu merosot 0,3% pada hari Senin, di pasar yang menipis oleh hari libur AS dan Inggris.
Pejabat Fed, yang dipimpin oleh Ketua Jerome Powell, telah mengatakan berulang kali bahwa mereka mengharapkan tekanan harga menjadi sementara dan stimulus moneter tetap ada untuk beberapa waktu, tetapi investor waspada bahwa pemulihan pandemi yang kuat dapat memaksa Fed.
Wakil Ketua Randal Quarles dan Gubernur Lael Brainard keduanya akan berbicara di acara terpisah pada hari Selasa, sementara angka nonfarm payrolls pada hari Jumat akan diteliti lebih dekat dari biasanya setelah pembacaan yang jauh lebih lemah dari perkiraan sebulan yang lalu.
Euro naik 0,1% menjadi $1,22325 pada hari Selasa, tidak jauh dari level tertinggi hampir lima bulan di $1,2266 yang disentuh minggu lalu.
Analyst memperkirakan Dolar AS bergerak lemah mencermati langkah-langkah The Fed yang diperkirakan tidak melakukan perubahan kebijakan moneternya. Namun perlu diperhatikan pergerakan imbal hasil Treasury AS yang meningkat, dapat memberikan dukungan bagi dolar AS. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham Korea Selatan rebound pada perdagangan hari Jumat (28/5/2021) didorong dari kenaikan bursa saham Wall Street semalam merespon data ekonomi AS yang kuat. Indeks Kospi menutup sesi dengan melompat ke posisi tertinggi 2 pekan setelah anjlok signifikan sesi sebelumnya, dan secara mingguan menguat tipis.
KDCA atau badan pengendalian dan pencegahan penyakit Korea Selatan melaporkan penambahan 587 kasus baru COVID-19, lebih rendah dari hari sebelumnya. Awal pekan ini, BoK mempertahankan suku bunga dasarnya tidak berubah pada rekor terendah 0,5% selama pertemuan Mei 2021, merevisi prospek ekonomi yang lebih tinggi menjadi 4% tahun ini, laju ekspansi paling tajam sejak 2010.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup menguat 23,22 poin atau 0,73 persen menjadi 3.188,73 Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka naik 2,95 poin atau 0,70% ke posisi 425.95, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 427.51 dan sempat turun ke posisi terendah di 423.58.
Saham-saham kapital besar rebound dan mensupport Kospi, seperti saham pemimpin pasar Samsung Electronics naik 0,63 persen, saham perusahaan farmasi raksasa Samsung Biologics naik 1,22 persen, saham LG Chem naik 3,61 persen dan saham produsen mobil terkemuka Hyundai Motor melonjak 5,22 persen. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Harga konsumen AS melonjak pada bulan April, dengan ukuran inflasi yang mendasari melampaui target 2% Federal Reserve dan membukukan kenaikan tahunan terbesar sejak 1992, mencerminkan permintaan yang terpendam saat ekonomi dibuka kembali.
Pembacaan inflasi yang kuat yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan pada hari Jumat telah diantisipasi secara luas karena cengkeraman pandemi COVID-19 mereda, berkat vaksinasi, dan tidak akan berdampak pada kebijakan moneter. Ketua Fed Jerome Powell telah berulang kali menyatakan bahwa inflasi yang lebih tinggi akan bersifat sementara, dengan rantai pasokan diharapkan dapat beradaptasi dan menjadi lebih efisien.
Sebagian besar ekonom memiliki pandangan yang sama dengan kepala bank sentral AS. Kendala pasokan sebagian besar mencerminkan pergeseran permintaan ke arah barang dan menjauh dari layanan selama pandemi.
Harga konsumen yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, naik 0,7% bulan lalu. Itu adalah kenaikan terbesar yang disebut indeks harga PCE inti sejak Oktober 2001 dan mengikuti kenaikan 0,4% di bulan Maret.
Dalam 12 bulan hingga April, indeks harga PCE inti melonjak 3,1%, terbesar sejak Juli 1992, setelah naik 1,9% pada Maret. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga PCE inti naik 0,6% di bulan April dan melonjak 2,9% tahun ke tahun.
Indeks harga PCE inti adalah ukuran inflasi pilihan Fed. Pembacaan tahun-ke-tahun bisa tetap lebih tinggi untuk sementara waktu karena apa yang disebut efek dasar sebelum mereda akhir tahun ini.
Meskipun pengeluaran konsumen melambat bulan lalu karena dorongan pendapatan dari pemeriksaan stimulus memudar, rumah tangga telah mengumpulkan setidaknya $ 2,3 triliun dalam simpanan berlebih selama pandemi, yang seharusnya mendukung permintaan. Upah juga naik karena perusahaan berusaha menarik tenaga kerja untuk meningkatkan produksi.
Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari aktivitas ekonomi AS, naik 0,5% bulan lalu. Data untuk bulan Maret direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan pengeluaran melonjak 4,7% daripada 4,2% seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Peningkatan belanja tersebut sejalan dengan ekspektasi. Pengeluaran tertahan oleh penurunan 0,6% dalam pengeluaran barang.
Meski pembelian barang tahan lama seperti kendaraan bermotor naik 0,5%, pengeluaran untuk barang tak tahan lama turun 1,3%. Pengeluaran untuk layanan meningkat 1,1%.
Ketika disesuaikan dengan inflasi, belanja konsumen turun 0,1% setelah melonjak 4,1% di bulan Maret. Terlepas dari penurunan bulan lalu dalam apa yang disebut belanja konsumen riil, peningkatan solid di bulan Maret menempatkan konsumsi pada lintasan pertumbuhan yang lebih tinggi di kuartal kedua.
Belanja konsumen meningkat pesat pada tingkat tahunan 11,3% di kuartal pertama, berkontribusi pada laju pertumbuhan ekonomi 6,4%. Sebagian besar ekonom mengharapkan pertumbuhan dua digit pada kuartal ini, yang akan memposisikan ekonomi untuk mencapai pertumbuhan setidaknya 7% tahun ini, yang akan menjadi yang tercepat sejak 1984. Perekonomian berkontraksi 3,5% pada tahun 2020, kinerja terburuknya dalam 74 tahun.
Penghasilan pribadi turun 13,1% di bulan April setelah melonjak 20,9% di bulan Maret. Dengan pengeluaran melebihi pendapatan, tingkat tabungan turun ke 14,9% yang masih tinggi dari 27,7% di bulan Maret. Upah naik 1,0%, menyamai perolehan bulan Maret. KONTAK PERKASA FUTURES