ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Perdagangan saham awal pekan di bursa Amerika terkoreksi oleh aksi profit taking investor setelah mencapai posisi rekor pada kedua indeks utama akhir pekan lalu. Pada akhir sesi Selasa dinihari WIB (11/5/2021) Nasdaq yang"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Perdagangan saham awal pekan di bursa Amerika terkoreksi oleh aksi profit taking investor setelah mencapai posisi rekor pada kedua indeks utama akhir pekan lalu. Pada akhir sesi Selasa dinihari WIB (11/5/2021) Nasdaq yang paling tertekan cukup kuat hingga jatuh ke posisi terendah 1,5 bulan dan Dow Jones sempat memperpanjang posisi rekornya di awal sesi.
Indeks Nasdaq jatuh 350,38 poin atau 2,6 persen menjadi 13.401,86, indeks S&P 500 turun 44,17 poin atau 1 persen menjadi 4.188,43 dan indeks Dow Jones turun tipis 34,94 poin atau 0,1 persen menjadi 34.742,82. Penurunan tajam oleh Nasdaq terjadi di tengah anjloknya saham teknologi menyusul komentar negatif analis tentang beberapa perusahaan besar.
Saham induk Google Alphabet dan Facebook membukukan kerugian besar setelah Citi menurunkan peringkat kedua saham tersebut menjadi Netral dari Beli. Demikian saham Oracle sebagai raksasa perangkat lunak melemah setelah Barclays menurunkan peringkat sahamnya menjadi Equal Weight dari Overweight.
Secara sektoral, saham semikonduktor yang paling melemah dengan Indeks Semikonduktor Philadelphia turun 4,7 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari sebulan. Saham Brooks Automation, CMC Materials dan Lattice Semiconductor menjadi top looser di sektor ini.
Kemudian disusul oleh saham jasa minyak dengan Indeks Layanan Minyak Philadelphia anjlok 3 persen setelah sempat di posisi tertinggi dua bulan awal sesi sebelum akhirnya terkoreksi. Saham perangkat keras, perangkat lunak, dan bioteknologi komputer juga mengalami pelemahan yang cukup besar yang berkontribusi pada penurunan tajam Nasdaq. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (10/5), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melompat tajam, sementara dollar AS di pasar Asia turun perlahan setelah melemah 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini naik signifikan 0,88% atau 125 poin ke level Rp 14.160 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.285. Rupiah berada di 2,5 bulan terkuatnya.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka lompat menguat ke Rp 14.145 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.160, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.160. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar turun perlahan di pasar uang Asia setelah melemah 3 hari di sesi global sebelumnya; berada di 3,5 bulan terendahnya oleh data NFP yang mengecewakan, memangkas harapan adanya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 90,24, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,27.
Sementara itu, IHSG Senin di awal sesi pertama, terpantau menguat 19,624 poin (0,33%) ke level 5.989,864, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah rilis data tenaga kerja AS yang meleset dan memicu harapan kebijakan moneter longgar the Fed akan terus berlanjut.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia agak menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.105 – Rp14.465. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa Saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Jumat (07/05) dengan investor mencerna laporan pendapatan kuartalan dan data ekonomi.
Indeks Stoxx 600 Eropa berakhir naik 0,8%, dengan saham teknologi naik 2,1% untuk memimpin kenaikan karena sebagian besar sektor dan bursa utama bertahan di wilayah positif.
Indeks FTSE berakhir naik 0,75%. Indeks DAX ditutup melonjak 1,34%. Indeks CAC berakhir menguat 0,45%.
Di Wall Street, saham lebih tinggi pada pembukaan Jumat setelah kehilangan besar pada laporan pekerjaan April, dengan investor memperkirakan ini akan menahan potensi pelepasan stimulus moneter untuk beberapa waktu.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan ekonomi AS hanya menambahkan 266.000 pekerjaan pada bulan April, jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan oleh 1 juta penggajian. Tingkat pengangguran naik menjadi 6,1%, lebih tinggi dari yang diperkirakan, di tengah meningkatnya kekurangan pekerja yang tersedia.
Laporan tersebut meleset dari perkiraan karena Federal Reserve menilai kekuatan pemulihan pasar tenaga kerja dalam memetakan arahnya untuk kebijakan moneter.
Kembali ke Eropa, ekspor Jerman tumbuh 1,2% pada bulan Maret menjadi 11 bulan berturut-turut ekspansi, data baru dari Kantor Statistik negara mengungkapkan Jumat, sementara produksi industri di ekonomi terbesar Eropa tumbuh 2,5% bulan ke bulan. Produksi industri Prancis tumbuh 0,8% di bulan Maret.
Dalam berita virus corona, orang di bawah usia 40 tahun di Inggris akan ditawari alternatif vaksin Oxford-AstraZeneca di tengah kekhawatiran terkait dengan pembekuan darah langka. Secara terpisah pada hari Jumat, komite keamanan European Medicines Agency mengatakan sedang menganalisis data pada kasus gangguan langka yang mempengaruhi sistem saraf setelah inokulasi dengan vaksin AstraZeneca.
Itu adalah hari sibuk lainnya untuk pendapatan di Eropa dengan Adidas, BMW, Siemens dan Credit Agricole di antara blue chip utama yang melaporkan sebelum bel.
Siemens menaikkan laba setahun penuh dan panduan penjualan pada hari Jumat untuk kedua kalinya tahun ini karena perusahaan pulih tajam dari penurunan yang disebabkan pandemi. Saham konglomerat industri naik 2,1%.
Adidas juga menaikkan prospek penjualannya dan melaporkan laba bersih 502 juta euro untuk kuartal pertama tahun ini, naik dari 26 juta euro pada 2020. Saham merek pakaian olahraga Jerman melonjak 8,4%.
Pada puncak indeks Stoxx 600, perusahaan kedirgantaraan Inggris Meggitt melonjak 8,3% karena laporan kemungkinan pengambilalihan.
BMW mengkonfirmasi target laba setahun penuhnya tetapi memperingatkan bahwa mungkin ada volatilitas di masa depan karena kenaikan biaya bahan baku dan gangguan pasokan. Saham BMW sedikit lebih tinggi pada hari Jumat.
Di bagian bawah indeks blue chip Eropa, perusahaan bensin Prancis Rubis turun 6,1% setelah pendapatan kuartal pertama.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan bergerak positif mengikuti kenaikan bursa Wall Street. Namun juga akan mencermati laporan pendapatan perusahaan, yang jika memberikan hasil positif akan mendukung kenaikan bursa Eropa dan sebaliknya. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Kebijakan moneter dari Bank of England (BoE) telah mendorong naik poundsterling, sementara keprihatinan akan rintangan di dalam perjalanan ekonomi AS telah membuat dollar AS tertekan. GBP/USD terus mengalami kenaikan dan berhasil melewati level resistance kunci di 1.39 dan menyentuh 1.3988. Dari sisi Sterling, kenaikan GBP/USD disebabkan kondusifnya kondisi pemilihan umum lokal dan regional di Inggris dengan kemenangan kaum Konservatif dan pengumuman mengenai kebijakan moneter BoE pada hari Kamis minggu lalu. Dari sisi USD, indeks dolar AS turun signifikan karena keluarnya laporan NFP yang sangat buruk, jauh dibawah daripada yang diperkirakan.
Gubernur BoE Andrew Bailey menyangkal bahwa perlambatan pembelian obligasi merupakan perubahan di dalam kebijakan moneter. Bank of England tetap mempertahankan tingkat suku bunganya tidak berubah di 0.1% sebagaimana yang telah diperkirakan. Namun selain memperlambat pembelian obligasi, bank sentral Inggris ini menaikkan outlook pertumbuhan ekonomi Inggris tahunan dari 5% menjadi 7.25%, karena kesuksesan kampanye vaksin, pembukaan kembali kegiatan ekonomi, dan juga stimulus AS telah mendorong ekonomi Inggris naik. Pengurangan pembelian obligasi dan peningkatan outlook ekonomi Inggris ini memberikan dorongan naik terhadap Poundsterling.
Statistik virus corona di AS menurun, namun kecepatan dari vaksinasi juga turun. Penurunan ini memicu Gedung Putih mengubah strategi vaksinasinya dengan diarahkan lebih kepada orang – orang di tempat yang jauh.
Spekulasi mengenai bagaimana pergerakan dari Federal Reserve selanjutnya lebih memiliki dampak yang signifikan terhadap dollar AS. Treasury Secretary Janet Yellen mengatakan bahwa tingkat suku bunga bisa dinaikkan jika diperlukan. Pernyataan ini menyebabkan pasar tersandung dan dollar AS mendapatkan pijakan keuntungan.
Namun, Yellen kemudian menarik kembali komentarnya. Sementara para pejabat dari bank sentral AS termasuk Jerome Powell tetap berpegang kepada pesannya selama ini. Mereka mendesak bahwa inflasi yang ada sekarang adalah bersifat transitory, dan bahwa pengurangan pembelian obligasi tidak ada pada rencana mereka dan bahwa ekonomi AS masih panjang perjalanannya.
PMI bulan April dari ISM menunjukkan bahwa isu rantai supply dan naiknya harga menyebabkan rintangan bagi pemulihan ekonomi. Kedua ukuran kondisi ekonomi ini turun dari teritori terlalu panas ke pertumbuhan yang sehat yang menguntungkan pasar saham dan membuat penurunan dollar AS.
PMI Jasa yang dikeluarkan oleh ISM, yang jatuh ke 60.7 pada bulan April, dibawah dari yang diperkirakan. Angka dari sektor terbesar di AS ini menunjukkan ekspansi yang kuat namun belum dapat dikatakan "overheating". Demikian juga laporan dari pasar tenaga kerja sektor swasta ADP menunjukkan angka yang di bawah daripada yang diperkirakan.
laporan pekerjaan AS, Non-Farm Payrolls yang buruk yang hanya bertambah sebanyak 266.000 pekerjaan dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 1 juta pekerjaan dan dari bulan lalu yang direvisi turun, sebanyak 770.000 pekerjaan.
Minggu ini, di Inggris masih berlangsung pemilihan umum local dan regional. Apakah Skotlandia akan berusaha untuk membuat referendum kemerdekaan yang baru? Jika ini terjadi, hal ini akan membebani poundsterling.
Inggris melanjutkan perjalanan panjangnya untuk keluar dari krisis virus corona dengan optimis sementara vaksinisasi terus berlangsung dengan kecepatan yang penuh yang bisa membuat poundsterling mengalami kenaikan.
Gubernur Bailey akan berbicara pada hari Kamis, suatu kesempatan untuk kembali menggerakkan Poundsterling. Setiap komentar mengenai kebijalan moneter selanjutnya, khususnya pengurangan pembelian obligasi bisa mendorong naik Sterling. Namun sebaliknya, apabila tetap memaksakan bertahan kepada kebijakan moneter saat ini yang tetap sangat akomodatif akan menekan Poundsterling.
Highlight dari kalender ekonomi Inggris minggu ini adalah rilis pertama angka GDP kuartal pertama 2021, dimana Inggris sedang berada pada lockdown yang keras sebagian besar dari waktu di kuartal pertama, meskipun demikian angka awal bulan Januari dan Februari muncul sedikit lebih baik daripada yang diperkirakan.
Di Amerika Serikat, perlambatan vaksinasi bisa menyebabkan para investor menurunkan ekspektasinya.
Apakah ekonomi AS telah terlalu panas sehingga mendorong naik inflasi? Setelah berminggu-minggu menduduki tempat teratas di agenda dari media keuangan, akan ada jawaban baru yang langsung dari publikasi statistik Consumer Price Index bulan April. CPI umum diperkirakan akan naik dari 2.6% ke 3.6% per tahun, kebanyakan karena efek basis – jatuhnya harga-harga yang dicatat pada bulan-bulan seperti ini tahun lalu.
Investor dan Federal Reserve akan mengamati CPI inti, yang diperkirakan akan melewati 2%, targetnya the Fed. Setiap kejutan kenaikan akan meningkatkan ekspektasi kenaikan tingkat bunga dan mendorong naik dollar AS. Sementara angka yang rendah akan membuat dollar AS turun.
Klaim pengangguran pada hari Kamis kemungkinan akan terus melanjutkan penurunannya, menunjukkan bahwa saat ini sedang berlangsung perekrutan dengan kecepatan yang penuh, setelah turun dibawah 500.000 pada minggu lalu.
Data retail sales untuk bulan April juga akan bisa menggoyang pasar. Angka belanja melompat ke 9.8% pada bulan Maret, yang disebabkan Sebagian besar oleh karena dibagikannya cek stimulus. Apakah tren ini akan berlangsung sampai ke bulan April? Diperkirakan angka bulan April turun sedikit menjadi 0.8%.
Terakhir adalah angka pendahuluan dari Consumer Sentiment Index untuk bulan Mei dari Universitas Michigan yang akan bisa memberikan pandangan yang lebih terkini dari pesta belanja orang Amerika. Meskipun diperkirakan akan terjadi kenaikan lagi, angkanya diperkirakan masih dibawah dari level sebelum pandemic.
Secara keseluruhan potensi naik masih lebih besar daripada turun.
"Support" terdekat menunggu di 1.3930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3800 dan kemudian 1.3670. "Resistance" terdekat menunggu di 1.4010 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4140 dan kemudian 1.4240. KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bervariasinya data ekonomi AS dan menurunnya ekspektasi untuk kenaikan tingkat bunga di AS memicu minat terhadap resiko sampai kepada akhir minggu lalu. EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.2160, berhasil mengambil ke"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bervariasinya data ekonomi AS dan menurunnya ekspektasi untuk kenaikan tingkat bunga di AS memicu minat terhadap resiko sampai kepada akhir minggu lalu. EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.2160, berhasil mengambil kembali kerugian yang dialami dari minggu sebelumnya dan melewati ketinggian bulanan di 1.2150. Laporan NFP AS yang sangat mengecewakan telah memicu aksi jual dollar AS pada akhir minggu lalu, dengan angka yang keluar mengkonfirmasi sikap Federal Reserve yang mau mempertahankan tingkat bunga rendah lebih lama lagi.
Sebelumnya anggota yang memiliki suara di Federal Reserve AS juga mengulangi pesan dari kepala the Fed, Jerome Powell bahwa inflasi bisa mengalami kenaikan pada bulan-bulan yang akan datang, namun kenaikannya akan bersifat sementara dan tidak akan memicu kepanikan, tidak juga akan membuat the Fed terpaksa mengubah kebijakan ultra longgarnya yang berlaku sekarang ini. Wall Street mengalami rally dengan DJIA mencetak rekor ketinggia, sementara yields treasury AS mengalami penurunan jauh dibawah puncak yang dicapai pada awal April.
Kembalinya ekonomi AS telah menjadi semakin nyata pada beberapa hari belakangan ini. Hal lain yang jelas juga adalah pulihnya ekonomi AS lebih cepat daripada rekan-rekannya yang lain. Konsekwensi langsungnya adalah membumbungnya saham-saham ditengah keyakinan akan perkembangan dimasa yang akan datang, yang menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap dollar AS menghadapi rivalnya yang memberikan imbal hasil yang tinggi.
Sementara itu ekonomi Uni Eropa juga sedang berbalik dari krisis karena virus corona. Para pejabat mulai menganalisa dilonggarkannya restriksi travel di Uni Eropa dengan kampanye imunisasi telah berjalan dengan kecepatan penuh. Dibukanya kembali perbatasan pada musim panas ini bisa meningkatkan aktifitas sektor jasa, melengkapi kebangkitan ekonomi. Dalam hal ini AS juga masih di depan dari Uni Eropa.
Minggu lalu, data Jerman naik mengejutkan. Penjualan ritel bulan Maret naik 7.7% MoM, sementara Factory Orders dibulan yang sama naik sebesar 27.8% YoY, jauh melewati ekspektasi pasar. Penjualan ritel Uni Eropa naik 12% pada periode yang sama, sementara Producer Price Index menyentuh 4.3% YoY.
Sektor manufaktur terus berkembang di bulan yang sama dengan kecepatan yang solid dimana Indeks Jerman dicetak di 66.2.
PMI bulan April dari ISM menunjukkan bahwa isu rantai supply dan naiknya harga menyebabkan rintangan bagi pemulihan ekonomi. Kedua ukuran kondisi ekonomi ini turun dari teritori terlalu panas ke pertumbuhan yang sehat yang menguntungkan pasar saham dan membuat penurunan dollar AS.
PMI Jasa yang dikeluarkan oleh ISM, yang jatuh ke 60.7 pada bulan April, dibawah dari yang diperkirakan. Angka dari sektor terbesar di AS ini menunjukkan ekspansi yang kuat namun belum dapat dikatakan "overheating". Demikian juga laporan dari pasar tenaga kerja sektor swasta ADP menunjukkan angka yang di bawah daripada yang diperkirakan.
laporan pekerjaan AS, Non-Farm Payrolls yang buruk yang hanya bertambah sebanyak 266.000 pekerjaan dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 1 juta pekerjaan dan dari bulan lalu yang direvisi turun, sebanyak 770.000 pekerjaan.
Minggu ini, pada hari Senin Uni Eropa akan mengeluarkan angka Sentix Investor Confidence, sementara pada hari Selasa Jerman akan mempublikasikan Survey on Economic Sentiment yang diperkirakan telah membaik setelah angka yang mengecewakan bulan April keluar. Selain itu akan juga dikeluarkan angka inflasi bulan April nanti dalam minggu ini.
Apakah ekonomi AS telah terlalu panas sehingga mendorong naik inflasi? Setelah berminggu-minggu menduduki tempat teratas di agenda dari media keuangan, akan ada jawaban baru yang langsung dari publikasi statistik Consumer Price Index bulan April. CPI umum diperkirakan akan naik dari 2.6% ke 3.6% per tahun, kebanyakan karena efek basis – jatuhnya harga-harga yang dicatat pada bulan-bulan seperti ini tahun lalu.
Investor dan Federal Reserve akan mengamati CPI inti, yang diperkirakan akan melewati 2%, targetnya the Fed. Setiap kejutan kenaikan akan meningkatkan ekspektasi kenaikan tingkat bunga dan mendorong naik dollar AS. Sementara angka yang rendah akan membuat dollar AS turun.
Klaim pengangguran pada hari Kamis kemungkinan akan terus melanjutkan penurunannya, menunjukkan bahwa saat ini sedang berlangsung perekrutan dengan kecepatan yang penuh, setelah turun dibawah 500.000 pada minggu lalu.
Data retail sales untuk bulan April juga akan bisa menggoyang pasar. Angka belanja melompat ke 9.8% pada bulan Maret, yang disebabkan Sebagian besar oleh karena dibagikannya cek stimulus. Apakah tren ini akan berlangsung sampai ke bulan April? Diperkirakan angka bulan April turun sedikit menjadi 0.8%.
Terakhir adalah angka pendahuluan dari Consumer Sentiment Index untuk bulan Mei dari Universitas Michigan yang akan bisa memberikan pandangan yang lebih terkini dari pesta belanja orang Amerika. Meskipun diperkirakan akan terjadi kenaikan lagi, angkanya diperkirakan masih dibawah dari level sebelum pandemic.
Secara keseluruhan pergerakan EUR/USD mengarah naik. Meskipun secara basis harian kekurangan momentum, namun masih terbuka peluang untuk naik.
"Support" terdekat menunggu di 1.2045 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1980 dan kemudian 1.1870. "Resistance" terdekat menunggu di 1.2180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2242 dan kemudian 1.2349. KONTAK PERKASA FUTURES