PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Penurunan harga saham teknologi di bursa Amerika terus berlanjut hingga perdagangan yang berakhir Rabu dinihari WIB (5/5/2021) setelah akhir pekan lalu alami tekanan profit taking. Karenanya indeks Nasdaq yang sarat dengan saham teknologi semakin melemah ke posisi terendah 1 bulan.
Bursa saham Wall Street ditutup mixed dengan indeks Dow Jones menguat sendiri, naik 19,80 poin atau 0,1 persen pada 34.133,03. Sementara itu, indeks Nasdaq merosot 261,62 poin atau 1,9 persen menjadi 13.633,50 dan indeks S&P 500 tergelincir 28,00 poin atau 0,7 persen menjadi 4.164,66.
Tekanan jual pada saham teknologi berlanjut merespon berita lebih banyak negara yang mencabut pembatasan. Sentimen negatif di bursa bertambah oleh komentar dari Menteri Keuangan Janet Yellen, yang menyarankan suku bunga mungkin harus naik sedikit untuk mencegah ekonomi dari overheating di tengah lonjakan belanja pemerintah baru-baru ini, dalam event The Atlantic's Future Economy Summit.
Kemudian dari laporan ekonomi, defisit perdagangan AS mencapai rekor tertinggi baru di bulan Maret. Defisit melebar menjadi $ 74,4 miliar di bulan Maret dari $ 70,5 miliar yang direvisi di bulan Februari. Sementara itu laporan terpisah dari Departemen Perdagangan menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS rebound sedikit lebih rendah dari yang diharapkan di bulan Maret.
Secara sektoral, pelemahan yang paling besar terjadi pada saham maskapai penerbangan dengan NYSE Arca Airline Index anjlok 2,5 persen. Kemudian disusul saham bioteknologi, dengan NYSE Arca Biotechnology Index turun 2,2 persen. Saham jaringan, perangkat lunak, dan perangkat keras komputer juga mengalami pelemahan yang signifikan.
Namun terjadi pergerakan sebaliknya pada saham baja yang mendorong Indeks Arca Steel NYSE naik 2,1 persen ke level penutupan terbaiknya dalam hampir sepuluh tahun. Saham perbankan juga mengalami kinerja yang kuat pada hari itu, dengan KBW Bank Index naik 1,4 persen ke rekor penutupan tertinggi. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Pair USDJPY pada sesi Asia hari Selasa (4/5/2021) rebound ke posisi resisten hariannya setelah terkoreksi dari rally sebelumnya. Pair menguat oleh pergerakan kuat dolar AS dan tekanan fundamental yen Jepang.
Pemerintah Jepang melaporkan 1.084 pasien COVID-19 dengan gejala parah pada hari Senin, mencapai level tertinggi sepanjang masa untuk hari kedua berturut-turut dan terus menguat. Selain itu ketakutan akan ketegangan lebih lanjut pada sistem perawatan kesehatan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak koreksi di pasar uang Asia setelah menguat perdagangan sebelumnya oleh kenaikan yield obligasi AS. Dolar AS terkoreksi oleh menguatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang berada di posisi 109.34 berusaha naik ke posisi R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun menuju posisi 109.16 dan jika tembus akan meluncur ke S1 dan S2.
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara, Selasa (4/5/2021), menghasilkan penawaran masuk senilai Rp19,9 triliun.
Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah telah melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara.
Lelang hari ini merupakan lelang sukuk negara kesembilan di tahun 2021. Hasilnya, total penawaran yang masuk senilai Rp19,9 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS). Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan hasil penawaran pada lelang sebelumnya sebanyak Rp14,55 triliun.
Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS027 yang jatuh tempo 15 Mei 2023 dengan total Rp7,61 triliun.
Dari penawaran yang masuk, yield atau imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 4,82 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp6,45 triliun.
Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni PBS028 yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 dengan total penawaran masuk Rp2,74 triliun. Yield rerata tertimbang yang dimenangkan adalah 7,25 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp0,65 triliun.
Adapun, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan senilai Rp10 triliun, sesuai dengan target indikatif pemerintah. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (5/5), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah tipis, sementara dollar AS di pasar Asia agak terkoreksi setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dol"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (5/5), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah tipis, sementara dollar AS di pasar Asia agak terkoreksi setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini turun 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.440 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.430.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.440 kemudian bergerak stabil ke Rp14.440, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.440. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar agak terkoreksi di pasar uang Asia setelah menguat di sesi global sebelumnya; berupaya menanjak sebagai safe haven di tengah koreksi di bursa saham teknologi dan spekulasi kemungkinan akan dimulainya kenaikan suku bunga the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 91,22, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 91,28.
Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama, terpantau menguat 15,693 poin (0,26%) ke level 5.979,513, sedangkan bursa saham kawasan Asia bergerak menguat terbatas di tengah bursa Jepang dan China yang tutup berlibur serta aksi jual di sektor teknologi Wall Street.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.417 – Rp14.560. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (4/5), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat tipis, sementara dollar AS di pasar Asia naik perlahan setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini naik 0,03% atau 5 poin ke level Rp 14.445 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.450.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.460 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.470, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.445. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar naik perlahan di pasar uang Asia setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; balik terkoreksi oleh rilis aktivitas manufaktur dan yields Treasury AS yang melemah.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 91,04, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,97.
Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, terpantau menguat 14,565 poin (0,24%) ke level 5.967,162, sedangkan bursa saham kawasan Asia bias menguat setelah kenaikan Wall Street dan investor menantikan kebijakan RBA (Australia) dengan bursa Jepang dan China yang tutup berlibur.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.417 – Rp14.560. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang pada hari Senin (03/05), karena imbal hasil Treasury mundur membebani mata uang AS.
Aktivitas manufaktur AS tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat di bulan April, kemungkinan dibatasi oleh kekurangan input di tengah permintaan yang terpendam yang dilepaskan oleh meningkatnya vaksinasi dan stimulus fiskal besar-besaran.
Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 0,4% lebih rendah pada 90,88, tergelincir kembali ke level terendah 2 bulan Kamis meskipun ada dorongan 0,7% dari arus akhir bulan pada hari Jumat.
Sentimen bearish terhadap dolar sedang meningkat setelah penurunan singkat. Posisi pendek bersih dolar AS naik minggu ini ke level tertinggi sejak akhir Maret, menurut perhitungan Reuters dan data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas yang dirilis pada hari Jumat.
Dolar jatuh terhadap euro pada hari Senin setelah survei menunjukkan pertumbuhan aktivitas pabrik zona Eropa melonjak ke rekor tertinggi pada bulan April, didorong oleh meningkatnya permintaan dan mendorong kenaikan perekrutan, meskipun kendala pasokan menyebabkan kenaikan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pesanan yang tidak terpenuhi.
Perdagangan di pasar valuta asing berkurang akibat liburan di Jepang, China, dan Inggris, yang membatasi volatilitas.
Dolar Australia dan Selandia Baru menguat pada hari Senin, meskipun tidak cukup untuk sepenuhnya menutup kerugian hari Jumat.
Pedagang valas akan melihat data pasar tenaga kerja akhir minggu ini untuk membaca kesehatan pemulihan ekonomi AS dan untuk mengukur bagaimana Federal Reserve AS dapat menanggapi peningkatan data.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berpidato pada hari Senin dan akan diikuti oleh sejumlah pejabat Fed minggu ini. Pertemuan kebijakan bank sentral juga dijadwalkan minggu ini di Australia, Inggris dan Norwegia.
Analyst memperkirakan dolar AS bergerak lemah dengan menurunnya imbal hasil Treasury AS dan menguatnya data ekonomi zona Eropa yang mendukung kenaikan mata uang Euro. KONTAK PERKASA FUTURES
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Harga emas melonjak pada hari Senin (03/05), terdukung penurunan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS.
Harga emas spot naik 1,48% menjadi $ 1.794,41 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 23 April di 1794,96.
Harga emas berjangka AS naik 1,56% menjadi $ 1.795,20.
Indeks dolar tergelincir 0,4%, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain, sementara patokan AS.
Imbal hasil Treasury 10-tahun juga turun, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
Emas juga mendapat dukungan dari data yang menunjukkan aktivitas manufaktur AS tumbuh lebih lambat di bulan April.
Investor sekarang menunggu angka pasar tenaga kerja hari Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang pemulihan di ekonomi terbesar dunia.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan besar dihasilkan dari langkah-langkah stimulus yang meluas.
Di tempat lain, paladium logam katalis otomatis melonjak 1,6% menjadi $ 2.981,81 per ons, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di $ 3.007,73 pada hari Jumat, di tengah kekhawatiran tentang defisit pasokan.
Perak naik 3,56% menjadi $ 26,82 per ounce, setelah mencapai $ 26,95, angka tertinggi sejak 1 Maret. Platinum naik 3,13% menjadi $ 1,235.97.
Analyst memperkirakan harga emas bergerak naik terbantu pelemahan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1.804-$ 1.813. Namun jika turun, harga emas akan bergerak dalam kisaran Support $ 1.790-$ 1.782. KONTAK PERKASA FUTURES