PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Produk domestik bruto AS, jumlah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian, melonjak 6,4% selama tiga bulan pertama tahun ini secara tahunan.
Lonjakan ekonomi didukung oleh vaksinasi yang meluas dan lebih banyak stimulus pengeluaran pemerintah membantu mendekatkan AS ke tempat sebelum pandemi Covid-19, demikian Departemen Perdagangan AS melaporkan Kamis (29/04).
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 6,5%. Kuartal 4 tahun 2020 dipercepat dengan kecepatan 4,3%.
Peningkatan PDB terjadi di berbagai bidang, termasuk peningkatan konsumsi pribadi, investasi residensial dan non-residensial tetap, dan pengeluaran pemerintah. Penurunan persediaan dan ekspor serta peningkatan impor dikurangi dari keuntungan.
Konsumen, yang menyumbang 68,2% dari perekonomian, mempercepat pengeluaran sebesar 10,7% pada kuartal tersebut, dibandingkan dengan peningkatan 2,3% pada periode sebelumnya. Pengeluaran sebagian besar difokuskan pada barang-barang, yang meningkat 23,6%, tetapi pengeluaran untuk jasa-jasa, yang merupakan mata rantai yang hilang dalam pemulihan, masih tumbuh sebesar 4,6%.
Di sisi barang, pengeluaran melonjak sebesar 41,4% untuk barang tahan lama seperti peralatan rumah tangga dan pembelian jangka panjang lainnya.
Pengeluaran konsumen yang besar datang berkat putaran lain dari pemeriksaan stimulus, kali ini sebesar $ 1.400.
Sementara angka menunjukkan bahwa banyak yang menggunakan uang gratis untuk dibelanjakan, mereka juga menyimpan sebagian besar darinya, karena tingkat tabungan melonjak menjadi 21%, dari 13% di Triwulan ke-4.
Impor juga terus meningkat, naik 5,7%, sedangkan ekspor turun 1,1%. Impor dikurangi dari PDB.
Pengeluaran dan investasi pemerintah meningkat 6,3%, termasuk kenaikan 13,9% di tingkat federal dan pendapatan 1,7% dari entitas negara bagian dan lokal.
Persediaan menurun tajam, memiliki 2,64 poin persentase dari kenaikan PDB garis atas, sebagian besar karena pengeluaran di AS melebihi sebagian besar negara lain di dunia. Namun, penurunan di Triwulan ke-1 kemungkinan hanya akan meningkatkan angka pertumbuhan secara keseluruhan nanti.
Angka-angka terbaru mencerminkan ekonomi yang telah membuat langkah besar sejak penguncian tahun 2020 yang mengirim lebih dari 22 juta pekerja Amerika ke garis pengangguran dan melihat PDB anjlok -31,4% yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Q2 tahun 2020.
Itu diikuti oleh rebound 33,4% di Q3. Namun, Biro Riset Ekonomi masih belum mengumumkan akhir dari resesi karena PDB dalam dolar total belum melewati puncak sebelumnya.
The Fed pada hari Rabu mencatat bahwa "indikator aktivitas ekonomi dan ketenagakerjaan telah muncul baru-baru ini, meskipun sektor-sektor yang paling terpengaruh oleh pandemi tetap lemah."
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa sementara aktivitas perumahan berada di atas di mana sebelumnya dan bagian lain telah pulih mendekati level pra-pandemi, pemulihan tetap "tidak merata dan jauh dari selesai."
Rebound juga mencerminkan tingkat stimulus kebijakan yang belum pernah terdengar baik dari Fed dan Kongres.
Di sisi fiskal, Kongres telah mengalokasikan sekitar $ 5,3 triliun untuk meningkatkan kompensasi pengangguran bersama dengan berbagai program pengeluaran lainnya yang membantu mendorong anggaran federal defisit menjadi $ 1,7 triliun pada paruh pertama tahun fiskal 2021 dan telah mengirim utang nasional melonjak menjadi $ 28,1 triliun. Kongres juga sedang mempertimbangkan rencana infrastruktur senilai $ 1,8 triliun dari Gedung Putih.
The Fed juga telah berhasil, memangkas suku bunga pinjaman jangka pendek menjadi mendekati nol dan membeli obligasi senilai hampir $ 4 triliun. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - EUR/USD turun ke sekitar 1.2117, dengan naiknya dollar AS menghapus kenaikan akibat sikap the Fed yang dovish. GDP AS di kuartal pertama naik sebanyak 6.4% per tahun dan komponennya menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat sedang berlangsung.
Sebelum rilis data ekonomi AS, pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan dekat ketinggian bulanan yang baru di 1.2149 dengan turunnya dollar AS akibat sikap dari the Fed yang dovish dalam pertemun FOMC baru-baru ini.
Keadaan berbalik, sentimen pasar terhadap resiko berbalik positip dan "risk-on", setelah rilis dari data makro ekonomi GDP kuartal pertama yang bertumbuh sebesar 6.4% menurut perkiraan pendahuluan, mengatasi apa yang diperkirakan pasar. Para pemain di pasar sedang dalam kondisi bersemangat, walaupun keuntungan di pasar saham terbatas.
Sebelumnya, Jerman mempublikasikan angka inflasi, yang juga bagus. Menurut perkiraan pendahuluan, Consumer Price Index bulan April muncul di 2% YoY. Sementara, Economic Sentiment Indicator Uni Eropa bulan April muncul di 110.3, jauh di atas yang diperkirakan di 102.2.
"Support" terdekat menunggu di 1.2110 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2065 dan kemudian 1.2020. "Resistance" terdekat menunggu di 1.2150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2190 dan kemudian 1.2240. PT KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.3950, turun dari ketinggiannya. Imbal hasil AS mengalami kenaikan setelah komponen dari GDP AS menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Sementara keprihatinan Irlandia Utara membebani "
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.3950, turun dari ketinggiannya. Imbal hasil AS mengalami kenaikan setelah komponen dari GDP AS menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Sementara keprihatinan Irlandia Utara membebani poundsterling.
Federal Reseve AS tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah sambil mengakui kemajuan ekonomi AS yang ditandai juga dengan naiknya inflasi sebagai sesuatu yang bersifat transitory. Bank sentral AS hanya membuat penyesuaian minor terhadap pernyataan yang menyertai laporan FOMC. Para pembuat kebijakan keuangan di AS ini melihat inflasi dan employment di AS mengalami sedikit kemajuan yang bersifat transitory. Dolar AS semula turun setelah pengumuman FOMC dikeluarkan.
Keadaan berbalik, sentimen pasar terhadap resiko berbalik positip dan "risk-on", setelah rilis dari data makro ekonomi GDP kuartal pertama yang bertumbuh sebesar 6.4% menurut perkiraan pendahuluan, mengatasi apa yang diperkirakan pasar.
Para pemain di pasar sedang dalam kondisi bersemangat, walaupun keuntungan di pasar saham terbatas.
Laporan klaim pengangguran menunjukkan klaim baru sebanyak 553.000,. sementara itu, yang diperkirakan sebesar 528.000 klaim baru. Meskipun sedikit lebih banyak daripada yang diperkirakan, tetap positip, karena masih dibawah dari angka 700.000.
Dari sudut Poundsterling, PM Boris Johnson telah kedapatan membuat statement yang tidak sesuai format baku, sementara Brexit tetap membayang-bayangi.
Secara keseluruhan fundamental menunjukkan kenaikan Sterling telah menjadi terbatas.
"Support" terdekat menunggu di 1.3930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3880 dan kemudian 1.3835. "Resistance" terdekat menunggu di 1.3985 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4020 dan kemudian 1.4060. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (29/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau bertahan rebound, mengurangi sebagian gain sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak terbatas setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini naik 0,21% atau 31 poin ke level Rp 14.469 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.500. Rupiah terpantau berada di level 4 minggu tertingginya.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melompat ke Rp 14.430 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.472, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.469. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar bergerak terbatas di pasar uang Asia setelah melemah di sesi global sebelumnya; di sekitar 9 minggu terendahnya oleh pernyataan yang dipandang pasar dovish dari the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini flat ke level 90,59, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,60.
Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi pertama, terpantau menguat 40,775 poin (0,68%) ke level 6.000,396, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah the Fed mempertahankan suku bunga rendah dan kebijakan moneter yang longgar.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.470 – Rp14.634. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Bank sentral Amerika Serikat atau The Fed kembali mempertahankan kebijakan moneternya yang longgar seperti diharapkan oleh pasar pada pengumuman hasil pertemuan komite kebijakan yang berakhir Kamis dinihari WIB (29/4/2021). Namun Federal Reserve sedikit meningkatkan penilaiannya terhadap ekonomi AS.
Federal Reserve mencatat indikator aktivitas ekonomi dan ketenagakerjaan telah menguat di tengah kemajuan vaksinasi dan dukungan kebijakan yang kuat, namun dalam peningkatan moderat dari bulan lalu. Karena pandemi terus membebani ekonomi dan resiko terhadap prospek tetap ada. Bank sentral menyatakan sektor-sektor yang terpukul pasca pandemi kini sedang menunjukkan perbaikan.
Karenanya Jerome Powell mengumumkan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga dana federal pada 0 hingga 0,25 persen. The Fed juga menegaskan kembali bahwa mereka memproyeksikan suku bunga tetap pada level mendekati nol sampai kondisi pasar tenaga kerja mencapai level yang konsisten dengan penilaian lapangan kerja maksimum dan inflasi berada di jalur yang cukup melebihi 2 persen untuk beberapa waktu.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam press conference mengatakan bahwa pemulihan ekonomi AS tidak merata dan jauh dari selesai meskipun inflasi dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Bank sentral juga mengatakan pihaknya berencana untuk melanjutkan pembelian obligasi pada tingkat setidaknya $120 miliar per bulan sampai kemajuan substansial lebih lanjut telah dibuat untuk mencapai sasarannya yaitu lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (29/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lompat rebound, sementara dollar AS di pasar Asia bergerak turun setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini naik 0,26% atau 37 poin ke level Rp 14.463 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.500.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melompat ke Rp 14.430 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.467, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.463. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar turun di pasar uang Asia setelah melemah di sesi global sebelumnya; di sekitar 9 minggu terendahnya oleh pernyataan yang dipandang pasar dovish dari the Fed.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 90,49, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,60.
Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama, terpantau menguat 40,775 poin (0,68%) ke level 6.000,396, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah the Fed mempertahankan suku bunga rendah dan kebijakan moneter yang longgar.
Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.470 – Rp14.634. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (29/4) terpantau menguat 32,875 poin (0,55%) ke level 6.007,354 setelah dibuka naik ke level 6.011,861. IHSG melanjutkan rebound kemarin se"
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (29/4) terpantau menguat 32,875 poin (0,55%) ke level 6.007,354 setelah dibuka naik ke level 6.011,861. IHSG melanjutkan rebound kemarin searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya menguat setelah the Fed mempertahankan suku bunga rendah dan kebijakan moneter yang longgar.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat 0,23% atau 33 poin ke level Rp 14.467, dengan dollar AS di pasar uang Asia bergerak terbatas setelah melemah di sesi global sebelumnya; di sekitar 9 minggu terendahnya oleh pernyataan yang dipandang pasar dovish dari the Fed. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.500. Terpantau berada di level 4 minggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 52,240 poin (0,88%) ke level 6.011,861. Sedangkan indeks LQ45 naik 6,051 poin (0,68%) ke level 897,404. Siang ini IHSG menguat 32,875 poin (0,55%) ke level 6.007,354. Sementara LQ45 terlihat naik 0,65% atau 5,782 poin ke level 896,684.
Siang ini delapan dari sepuluh sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor pertambangan yang menanjak 1,62%, diikuti sektor keuangan yang naik 0,89%.
Tercatat sebanyak 282 saham naik, 167 saham turun dan 166 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 686,80 kali transaksi sebanyak 9,11 miliar lembar saham senilai Rp 5,510 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya menguat, di antaranya Indeks Straits Times yang menanjak 0,10%, dan Hang Seng yang naik 0,62%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Timah (TINS) 6,88%, Bank Net Syariah (BANK) 4,51%, Antam (ANTM) 3,39%, dan Merdeka Cooper (MDKA) 3,29%.
Analis melihat pergerakan bursa kali ini menanjak melanjutkan rebound searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya menguat setelah the Fed mempertahankan kebijakan moneter yang longgar. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan di zona hijaunya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.115 dan 6.231. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.883, dan bila tembus ke level 5.735. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA