PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (15/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah terbatas, sementara dollar AS di pasar Asia berupaya naik setelah terkoreksi 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,12% atau 17 poin ke level Rp 14.619 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.602.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.617 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.620, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.619. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar berupaya naik di pasar uang Asia setelah terkoreksi 3 hari di sesi global sebelumnya; berada di 3,5 minggu terendahnya di antara pasar yang mencermati pernyataan the Fed bahwa tingkat inflasi akan tetap rendah.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 91,67, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 91,63.
Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama, terpantau menguat 17,084 poin (0,28%) ke level 6.067,360, sedangkan bursa saham kawasan Asia mixed dengan bergerak terbatas setelah Wall Street ditutup variatif.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.470 – Rp14.717. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup naik 403,58 poin atau 1,42% lebih tinggi menjadi 28.900,83, tertinggi sejak 8 April. Demikian indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir naik 1,37% menjadi 10.999,3. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan April 2021 bergerak positif dengan kenaikan 396 poin atau 1,38% ke posisi 28915.
Hang Seng diperkuat lonjakan saham teknologi setelah karena selusin perusahaan platform internet, termasuk JD.com dan Baidu Inc, berjanji untuk menghindari perilaku monopoli persaingan.Ini adalah gelombang pertama dari 34 perusahaan termasuk Tencent yang diperintahkan oleh regulator pasar China untuk melakukan inspeksi mandiri atas perilaku bisnis ilegal pada hari Selasa yang memperingatkan hukuman berat untuk semua yang masih melanggar aturan.
Sebagai penggerak pasar hari ini yaitu bursa saham Wall Street ditutup mixed dengan hanya Dow Jones rebound dari tekanan sesi sebelumnya oleh lonjakan saham perbankan. Yield obligasi AS 10-tahun rebound ke 1,64%. Untuk harga minyak mentah menguat 4% lebih ke posisi tertinggi 4 pekan setelah EIA dan OPEC menaikkan perkiraan permintaan minyak 2021 mereka masing-masing sebesar 230.000 bpd dan 100.000 bpd.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi akan naik ke posisi 28950, jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 28630, dan jika tembus akan lanjut ke S1 hingga S2. PT KP PRESS
R3
R2
R1
Pivot
S1
S2
S3
29685
29324
29120
28760
28555
28195
27990
Buy Avg
28965
Sell Avg
28560
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Pair USDJPY pada sesi Asia Kamis (15/4/2021) semakin tergerus ke posisi terendah 3 pekan dan secara teknikal berada di area oversold. Pair tertekan oleh posisi pelemahan dolar AS terhadap yen Jepang di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Secara fundamental posisi yen dipengaruhi oleh terus bertambahnya kasus covid-19 di Jepang, pada hari Rabu dilaporkan terjadi lonjakan kasus hingga bertambah 3367 kasus baru setelah sebelumnya hanya 2516 kasus baru. Sementara itu pemerintah Jepang berencana untuk menambahkan Prefektur Aichi ke daftar daerah yang membutuhkan pembatasan lebih ketat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di pasar uang Asia setelah terkoreksi 3 sesi berturut sebelumnya. Dolar AS tertekan ke posisi terendah 4 pekan setelah rilis data inflasi AS yang tidak mengkhawatirkan pasar adanya akselerasi inflasi. Posisi yield obligasi 10-tahun berusaha naik terus dari posisi terendah 3 pekan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 108.85 sedang bergerak turun menuju posisi S1 dan S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik ke posisi 108.95 sebelum menuju R1 dan juga R2. PT KP PRESS
R3
R2
R1
Pivot
S1
S2
S3
109.46
109.25
109.06
108.91
108.74
108.57
108.39
Buy Avg
109.06
Sell Avg
108.74
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Departemen Tenaga Kerja melaporkan tingkat inflasi tahunan di AS melonjak menjadi 2,6 persen pada Maret, dari 1,7 persen pada Februari. Meskipun lebih rendah dari perkiraan pasar di 2,7 persen, tingkat inflasi ini merupakan yang terbesar sejak Agustus 2018. Demikian seacra tahunan, indeks harga konsumen naik 0,6 persen di bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya, terbesar sejak 2012 yang sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga bensin.
Namun kenaikan data inflasi ini tidak mampu mengangkat posisi dolar AS yang berada di posisi terendah 3 pekan oleh anjloknya posisi yield obligasi AS tenor 10 tahun hingga 3% lebih ke posisi terendah 3 pekan di 1,62%.
Karenanya semua rival dolar AS pada penutupan perdagangan sesi Amerika dini hari tadi alami penguatan seperti euro dalam pair EURUSD naik ke posisi tertinggi 4 pekan sekalipun data ZEW Jerman alami penurunan pertama kalinya sejak November 2020.
Poundsterling menguat ke posisi tertinggi sepekan meskipun data ekonomi terakhir menunjukkan PDB Inggris menyusut 1,6% dalam tiga bulan hingga Februari, kontraksi paling tajam sejak periode Mei-Juli 2020. Yen Jepang juga naik ke posisi tertinggi 3 pekan melawan dolar AS dalam pair USDJPY di tengah kekhwatiran kenaikan kasus covid-19 di Jepang baru- baru ini. PT KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis pagi ini (15/4) terpantau menguat tipis 3,482 poin (0,06%) ke level 6.053,758 setelah dibuka naik ke level 6.067,360. IHSG bergerak terbatas setelah reboun"
PT KP PRESS SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis pagi ini (15/4) terpantau menguat tipis 3,482 poin (0,06%) ke level 6.053,758 setelah dibuka naik ke level 6.067,360. IHSG bergerak terbatas setelah rebound kuat kemarin, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed dengan bergerak terbatas setelah Wall Street ditutup variatif.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,12% atau 17 poin ke level Rp 14.619, dengan dollar AS di pasar uang Asia berupaya naik setelah terkoreksi 3 hari di sesi global sebelumnya; berada di 3,5 minggu terendahnya di antara pasar yang mencermati pernyataan the Fed bahwa tingkat inflasi akan tetap rendah. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.586.
Mengawali perdagangannya, IHSG lanjut rebound 17,084 poin (0,28%) ke level 6.067,360. Sedangkan indeks LQ45 turun tipis 0,436 poin (0,05%) ke level 904,445. Pagi ini IHSG menguat tipis 3,482 poin (0,06%) ke level 6.053,758. Sementara LQ45 terlihat turun 0,15% atau 1,360 poin ke level 903,521.
Tercatat saat ini sebanyak 175 saham naik, 145 saham turun dan 165 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Kamis subuh WIB ini berakhir mixed dengan saham perbankan menanjak. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat umumnya variatif, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 0,18%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,70%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terbatas setelah rebound kuat kemarin dan searah dengan regional, sementara bursa kawasan Asia pagi ini mixed dan bergerak terbatas setelah Wall Street ditutup variatif. Berikutnya IHSG kemungkinan akan agak berkonsolidasi karena diintip profit taking pendek, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.231 dan 6.394. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.825, dan bila tembus ke level 5.735. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (14/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah terbatas, sementara dollar AS di pasar Asia turun setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.615 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.605. Rupiah tampak tertekan ke level 5 bulan lebih terendahnya.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.622 kemudian bergerak menguat ke Rp14.615, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.615. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar turun di pasar uang Asia setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya; berada di 3,5 minggu terendahnya setelah rilis data inflasi AS yang tidak mengkhawatirkan pasar adanya akselerasi inflasi.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 91,77, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 91,82.
Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama, terpantau rebound 36,595 poin (0,62%) ke level 5.964,030, sedangkan bursa saham kawasan Asia mixed dengan investor mencerna berita dihentikannya vaksin Johnson and Johnson serta Wall Street yang variatif antara rekor dan koreksi.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menurun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.470 – Rp14.717. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (14/4) terpantau menguat signifikan 85,868 poin (1,35%) ke level 6.013,303 setelah dibuka naik ke level 5.964,030. IHSG bangkit dari 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias mixed dengan investor mencerna berita dihentikannya vaksin Johnson and Johnson serta Wall Street yang variatif antara rekor dan koreksi..
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,10% atau 15 poin ke level Rp 14.620, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun di pasar uang Asia setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya; berada di 3,5 minggu terendahnya setelah rilis data inflasi AS yang tidak mengkhawatirkan pasar adanya akselerasi inflasi. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.595, tergelincir ke level 5 bulan lebih terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 8,140 poin (0,14%) ke level 5.940,429. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,187 poin (0,25%) ke level 880,623. Siang ini IHSG menguat signifikan 85,868 poin (1,35%) ke level 6.013,303. Sementara LQ45 terlihat naik tajam 1,90% atau 16,772 poin ke level 898,4547.
Siang ini semua dari sepuluh sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor property yang menanjak 2,31%, diikuti sektor aneka industi yang naik 1,70%.
Tercatat sebanyak 302 saham naik, 171 saham turun dan 150 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 608,98 kali transaksi sebanyak 8,94 miliar lembar saham senilai Rp 5,007 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya mixed, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,35%, dan Hang Seng yang naik 1,24%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Bank Net Syariah (BANK) 12,17%, Tower Bersama (TBIG) 5,51%, Bank BRI (BBRI) 3,61%, dan Bank BCA (BBCA) 3,58%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini rebound kuat dari 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed dengan investor mencerna berita dihentikannya vaksin Johnson and Johnson serta Wall Street yang variatif. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan terus di zona hijaunya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.231 dan 6.394. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.825, dan bila tembus ke level 5.735. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Mata uang rupiah terhadap dollar (USD/IDR) pada sesi Selasa pagi (13/4) tampak lanjut melemah setelah 8 minggu dalam tren bearish. Terpantau rupiah memulainya dengan merosot ke Rp 14.610, kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.615, dan terakhir pagi ini WIB terpantau balik di posisi Rp 14.610; melemah 0,10% atau 15 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.610.
Pelemahan rupiah Selasa pagi ini terkait dengan pergerakan US dollar yang berupaya bangkit dari level 3 minggu terendahnya. Penguatan USD ini sebagai technical rebound di area konsolidasinya sementara pasar menantikan lagi rilis berikutnya inflasi di Amerika.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center mata uang rupiah masih dalam tekanan lagi di sekitar 5 bulan terendahnya. Rentang pergerakan pasar semingu ini, antara Rp14.717 – Rp14.470 terhadap USD. Rupiah secara harian kemungkinan pergerakannya agak tertahan karena berada di sekitar area oversold-nya. PT KONTAK PERKASA
R2 R1 S1 S2
14.375 14.470 14.627 14.717
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA