KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa siang ini (6/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat, mengurangi gain sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,14% atau 20 poin ke level Rp 14.505 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.525.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.490 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.525, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.505. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar menanjak di pasar uang Asia setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; berada di sekitar 2 minggu terendahnya oleh turunnya yields obligasi Pemerintah AS sekalipun data mengindikasikan pemulihan ekonomi di AS.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik ke level 92,67, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,57.
Sementara itu, IHSG Selasa di akhir sesi pertama, terpantau menguat 26,159 poin (0,44%) ke level 5.996,445, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed dengan bias menguat setelah Wall Street mencetak rekor serta pasar menantikan keputusan dari bank sentral Australia (RBA).
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.375 – Rp14.595. KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (6/4) terpantau menguat 26,159 poin (0,44%) ke level 5.996,445 setelah dibuka turun ke level 5.946,948. IHSG bergerak fluktuatif di d"
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (6/4) terpantau menguat 26,159 poin (0,44%) ke level 5.996,445 setelah dibuka turun ke level 5.946,948. IHSG bergerak fluktuatif di dua zona lalu rebound searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat setelah Wall Street mencetak rekor serta pasar menantikan keputusan suku bunga dari bank sentral Australia (RBA).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat tipis 0,06% atau 8 poin ke level Rp 14.517, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; di sekitar 2 minggu terendahnya oleh turunnya yields obligasi Pemerintah AS sekalipun data mengindikasikan pemulihan ekonomi di AS. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.525.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 23,338 poin (0,39%) ke level 5.946,948. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,122 poin (0,46%) ke level 891,555. Siang ini IHSG menguat 26,159 poin (0,44%) ke level 5.996,445. Sementara LQ45 terlihat naik 0,49% atau 4,418 poin ke level 900,095.
Siang ini sembilan dari sepuluh sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor pertambangan yang menanjak 1,31%, diikuti sektor industry dasar yang naik 0,74%.
Tercatat sebanyak 275 saham naik, 178 saham turun dan 176 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 585,15 kali transaksi sebanyak 11,17 miliar lembar saham senilai Rp 5,473 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya mixed agak melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,97%, dan Indeks Straits Times yang turun 0,30%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Adi Sarana (ASSA) 11,17%, Antam (ANTM) 5,00%, Timah (TINS) 4,62%, dan Vale (INCO) 3,61%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak fluktuatif lalu bangkit menguat, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed bias menguat setelah rekor Wall Street serta pasar menantikan keputusan bank sentral Australia (RBA). Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan di zona hijaunya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.231 dan 6.394. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.892, dan bila tembus ke level 5.735. KONTAK PERKASA FUTURES
PT KP PRESS SURABAYA - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Senin (5/4/2021). Sentimen pelaku pasar yang sedang membaik dan dolar AS yang sedang tertekan pasca rilis data tenaga kerja membuat rupiah mampu menguat, meski masih tipis.
Melansir data Refinitiv, rupiah pada hari ini membuka perdagangan dengan menguat 0,07% ke Rp 14.510/US$. Setelahnya rupiah sempat menguat 0,1% ke Rp 14.505/US$, sebelum kembali ke Rp 14.510/US$ hingga pukul 12:00 WIB.
Rupiah berpeluang mempertahankan penguatan di sisa perdagangan hari ini, bahkan tidak menutup kemungkinan menembus RP 14.500/US$. Hal tersebut terindikasi dari pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih kuat siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.
Membaiknya sentimen pelaku pasar global memberikan tenaga bagi rupiah. Membaiknya sentimen pelaku pasar tercermin dari menguatnya mayoritas bursa saham utama Asia. Tanda-tanda membaiknya sentimen pelaku pasar sudah terlihat sejak Kamis pekan lalu, saat bursa saham AS (Walll Street) menguat, dengan indeks S&P 500 menembus level 4.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Penguatan tersebut dipicu rencana proyek infrastruktur Presiden AS Joseph 'Joe' Biden, senilai US$ 2 triliun.
Di sisi lain, . Departemen Tenaga Kerja AS pada pekan lalu melaporkan tingkat pengangguran di bulan Maret memang turun menjadi 6% dari bulan sebelumnya 6,2%, kemudian penyerapan tenaga kerja diluar sektor pertanian (non-farm payroll) tercatat sebanyak 916.000 orang, terbanyak sejak Agustus 2020 lalu.
Tetapi ada satu yang mengganjal, rata-rata upah per jam turun 0,1% pada bulan lalu, setelah naik 0,3% di bulan sebelumnya. Padahal, upah merupakan komponen penting dalam pemulihan ekonomi AS, serta kenaikan inflasi.
Dengan penurunan rata-rata upah per jam tersebut, laju kenaikan inflasi kemungkinan akan terhambat. Apalagi pada bulan Februari lalu, inflasi AS (yang dicerminkan oleh Personal Consumption Expenditure/PCE inti) tumbuh di 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Pertumbuhan tersebut lebih lambat dibandingkan laju Januari 2021 yang sebesar 1,5%.
Inflasi PCE merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) untuk merubah kebijakan moneternya, ketika inflasi masih lemah, maka kebijakan moneter ultralonggar masih akan dipertahankan.
Alhasil, indeks dolar AS melemah merespon data tersebut, dan rupiah mampu menguat. PT KP PRESS
cnbcindonesia.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Pasar keuangan dalam negeri dibuka cukup galau pada perdagangan Senin (5/4/21) pasca liburan Hari Raya Paskah pekan lalu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka liar pada perdagangan pagi ini. Dibuka hijau 0,31% ke level 6.141,60. Selang 8 menit perdagangan sesi pertama IHSG malah balik terdepresiasi 0,18% ke level 6.001,71. Saat Ini pada pukul 9:45 WIB IHSG terpantau naik tipis 0,18% ke level 6.022,55
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 2,4 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 287 miliar di pasar reguler.
Selanjutnya, Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada pembukaan perdagangan pasar spot hari ini, setelah melemah 0,76% sepanjang pekan lalu.
Pada Senin (5/4/2021), US$ 1 dibanderol Rp 14.515/US$ di pasar spot. Rupiah menguat 0,03% dibandingkan dengan penutupan perdagangan terakhir pekan lalu.
Sementara itu pasar obligasi Ibu Pertiwi cenderung bervariatif, akan tetapi obligasi bertenor 10 tahun yang biasa menjadi acuan terapresiasi 0,36% yang menyebabkan imbal hasilnya turun tipis menjadi 6,709%.
Berikut berberapa sentimen yang memang cenderung mixed di tengah IHSG yang terkoreksi. Pertama. yield obligasi pemerintah AS dan green back masih harus terus dipantau. Kombinasi keduanya bisa membuat pasar saham mengalami koreksi dan mata uang negara berkembang termasuk rupiah terdepresiasi.
Kenaikan lanjutan yield obligasi dan dolar AS berpeluang besar untuk memicu terjadinyaoutflowdari pasar modal RI. Ketika outflow terjadi secara besar-besaran maka rupiah akan menjadi tumbal.
Sentimen kedua yang juga perlu menjadi perhatian pelaku pasar adalah perkembangan proposal infrastruktur senilai US$ 2 triliun. Menurut ekonom jika proposal ini disetujui Kongres maka bisa meningkatkan output perekonomian AS sebesar 0,5 sampai dengan 1 poin persentase.
Namun rencana Biden tak bisa dibilang mulus, lawan Biden tak hanya para produsen minyak di Paman Sam tetapi juga kongres yang suaranya terpecah. Beberapa Demokrat dan aktivis lingkungan khawatir momentum ini tak bisa dimanfaatkan untuk membawa perubahan.
Beberapa anggota Partai Republik yang menentang paket bantuan pandemi Biden juga mengutuk tujuan presiden untuk memasukkan kebijakan iklim ke dalam undang-undang infrastruktur.
Di sisi lain rencana Biden untuk menaikkan pajak juga menuai pro dan kontra. Biden juga berencana untuk menaikkan tarif pajak perusahaan AS menjadi 28% dari pajak sebesar 21% yang ditetapkan di masa Presiden Trump tahun 2017. PT KP PRESS
cnbcindonesia.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
PT KP PRESS SURABAYA - Pada penutupan pasar hari Kamis 1 April minggu terakhir di bulan Maret harga soft commodities mixed, dengan harga kopi Arabika dan harga kopi Robusta turun karena permintaan berkurang akibat lockdown yang terjadi di Eropa , harga gula di New York turun karena lockdown di Brazil permintaan etanol berkurang dan harga kakao naik karena melemahnya indeks dolar AS.
Harga kopi turun pada penutupan pasar hari Kamis, karena permintaan kopi menurun akibat lockdown di Eropa pandemic covid gelombang ke 3. Real Brazil melemah pada hari Kamis sebesar 1.23% terhadap dolar.
Harga gula pada penutupan pasar hari Kamis di ICE New York turun namun masih diatas sedikit dari harga 3 bulan terendahnya di hari Rabu. Harga gula turun karena kembali terjadi lockdown di Brazil sehingga permintaan etanol berkurang karena aktivitas yang berkurang akibat lockdown membuat petani lebih memilih membuat gula dibandingkan etanol sehingga persediaan gula menjadi banyak.
Harga kakao pada penutupan pasar hari Kamis naik di New York karena melemahnya indeks dolar AS, harga kakao naik dari harga terendah 4 ½ bulan pada hari Selasa. Harga kakao masih tertekan karena meningkatnya produksi kakao di Afrika Barat, karena cuaca baik di Ivory Coast dan Ghana pada saat panen pertengahan tahun yang akan dimulai pada minggu ini.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut : KOPI Harga kopi Arabika Mei di ICE New York ditutup turun $1.90 (1.54%) menjadi $121.60 dan harga kopi Robusta di ICE London turun 1.27%.
Faktor penggerak pasar Kopi: • Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) naik 1.9% dari tahun lalu menjadi 171.896 juta kantong menurut ICO. • Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.3% dari tahun lalu menjadi 166.629 juta kantong menurut ICO. • Pasar kopi dunia di 2020/21 akan menjadi surplus tertinggi 3 tahun di 5.258 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 4.148 juta kantong di 2019/20. • Produksi kopi Arabika Brazil di 2021 diperkirakan akan turun 35.7% dari tahun lalu menjadi 31.35 juta kantong jumlah terendah 12 tahun menurut Conab. • Ekspor kopi Brazil di 2020/21 diperkirakan akan meningkat 10% menjadi 40.4 juta kantong menurut CeCafe. • Produksi kopi Robusta di Brazil di 2021 diperkirakan akan naik 16% dari tahun lalu menjadi 16.6 juta kantong • Ekspor kopi Colombia pada bulan Februari naik 18% dari tahun lalu menjadi 1.275 juta kantong. • Produksi kopi Arabika global di Oktober – Januari naik 3.7% menjadi 41.876 juta kantong menurut ICO. • Produksi kopi robusta Vietnam akan turun 10 – 15% pada tahun 2021 karena bencana alam dan penurunan investasi menurut The Vietnam Coffee Association • Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Maret turun 2021 turun 17% dari tahun lalu menjadi 428,000 MMT menurut General Departement of Vietnam Customs • Persediaan kopi di AS pada bulan Februari turun 8.3% dari tahun lalu menjadi jumlah terendah 5 ½ tahun menjadi 5.791 juta kantong menurut The Green Coffee Association.
Analisa tehnikal untuk kopi dengan support pertama di $ 121 dan berikut ke $118 sedangkan resistant pertama di $ 125 dan berikut ke $ 127.
GULA Harga gula di ICE New York turun 6 sen (0.41%) menjadi $14.71 dan harga gula putih di ICE London naik 0.81%.
Faktor Penggerak Pasar Gula: • Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 0.9% dari tahun lalu menjadi 171.1 MT setelah turun 8.4% di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO. • Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit 4.8 MMT dari surplus 900,000 MT di 2019/20 menurut ISO. • Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20 menurut CONAB. • Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB • Perkiraan produksi gula India di 2020/21 akan meningkat 9% dari tahun lalu menjadi 29.9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA) • Perkiraan ekspor gula India di 2020/21 sebesar 4.3 MMT akan turun 25% dari 2019/20 menurut All India Sugar Trade Association • Produksi gula Thailand di 2020 /21 turun 23% dari tahun lalu menjadi 5.5 MMT menurut The Thailand Office of Cane & Sugar Board. • Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2021/22 akan turun 12% menjadi 15.4 MMT menurut the European Commission.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $14.60 dan berikut ke $14.30 sedangkan resistant pertama di $15.00 dan berikut ke $15.30
KAKAO Harga kakao Mei di ICE New York naik $44 (1.87%) menjadi $2,392 per ton dan harga kakao Mei di ICE London naik 1.18%.
Faktor penggerak pasar kakao : • Perkiraan produksi kakao dunia di 2020/21 (Oktober – September) akan naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 4. 843 MMT menurut ICCO • Perkiraan produksi kakao yang digiling akan naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 4.693 MMT menurut ICCO. • Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 102,000 dari surplus 10,000 MT di 2019/20 menurut ICCO • Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT. • Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MT menurut ICCO.
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,330 dan berikut ke $2,300 sedangkan resistant pertama di $2,420 dan berikut ke $2,440. PT KP PRESS
vibiznews.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup longsor ke zona merah pada perdagangan sesi pertama Senin (5/4/21) selepas libur Hari Raya Paskah. Dibuka hijau 0,31% ke level 6.141,60, IHSG mengakhiri sesi pertama terkoreksi 0,46% k"
PT KP PRESS SURABAYA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup longsor ke zona merah pada perdagangan sesi pertama Senin (5/4/21) selepas libur Hari Raya Paskah. Dibuka hijau 0,31% ke level 6.141,60, IHSG mengakhiri sesi pertama terkoreksi 0,46% ke level 5.983,76 setelah sempat bergerak liar dari zona hijau ke zona merah berberapa kali.
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 4,8 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 496 miliar di pasar reguler. Data perdagangan mencatat 187 saham terapresiasi, 276 terkoreksi, sisanya 159 stagnan.
Asing melakukan pembelian di saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sebesar Rp 16 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 13 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 94 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual Rp 9 miliar.
Yieldo bligasi pemerintah AS dangreenbackmasih harus terus dipantau. Kombinasi keduanya bisa membuat pasar saham mengalami koreksi dan mata uang negara berkembang termasuk rupiah terdepresiasi.
Kenaikan lanjutanyieldobligasi dan dolar AS berpeluang besar untuk memicu terjadinyaoutflowdari pasar modal RI. Ketikaoutflow terjadi secara besar-besaran maka rupiah akan menjadi tumbal.
Sentimen kedua yang juga perlu menjadi perhatian pelaku pasar adalah perkembangan proposal infrastruktur senilai US$ 2 triliun. Menurut ekonom jika proposal ini disetujui Kongres maka bisa meningkatkanoutput perekonomian AS sebesar 0,5 sampai dengan 1 poin persentase.
Namun rencana Biden tak bisa dibilang mulus, lawan Biden tak hanya para produsen minyak di Paman Sam tetapi juga kongres yang suaranya terpecah. Beberapa Demokrat dan aktivis lingkungan khawatir momentum ini tak bisa dimanfaatkan untuk membawa perubahan.
Beberapa anggota Partai Republik yang menentang paket bantuan pandemi Biden juga mengutuk tujuan presiden untuk memasukkan kebijakan iklim ke dalam undang-undang infrastruktur.
Di sisi lain rencana Biden untuk menaikkan pajak juga menuai pro dan kontra.Biden juga berencana untuk menaikkan tarif pajak perusahaan AS menjadi 28% daripajak sebesar 21% yang ditetapkandi masa Presiden Trump tahun 2017. PT KP PRESS
cnbcindonesia.com
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS