PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Beragam informasi keliru terkait vaksin COVID-19 dapat menghambat kelancaran program vaksinasi. Masyarakat yang kebingungan bisa jadi enggan disuntik vaksin sehingga jadi lebih sulit untuk menimbulkan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Satu contoh rumor yang populer adalah tuduhan vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kemandulan. Disebutkan bahwa kandungan yang ada pada vaksin dapat menyerang protein penting yang dibutuhkan dalam perkembangan plasenta.
Direktur program imunisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Kate O'Brien, kembali menegaskan bahwa rumor itu keliru.
"Vaksin yang diberikan ke orang-orang tidak bisa menyebabkan kemandulan. Ini adalah rumor lama yang sering muncul juga pada banyak vaksin lain dan selama ini tidak pernah terbukti kebenarannya," kata Kate seperti dikutip dari halaman resmi Twitter WHO, Senin (8/2/2021).
"Tidak ada vaksin yang bisa menyebabkan kemandulan," lanjutnya.
Sejauh ini beragam studi telah menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang telah mendapat izin terbukti dapat memberikan efek perlindungan. Orang yang divaksinasi dapat mencegah infeksi yang menimbulkan gejala sedang hingga parah.
Sementara untuk efek samping vaksin, Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) melaporkan hanya ada efek samping yang ringan dan tidak berbahaya.
"Laporan yang masuknya pegal, nyeri di tempat suntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, perubahan nafsu makan," kata Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), beberapa waktu lalu. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Salah satu misi NASA yang sangat penting akhirnya mendapatkan tumpangan. Badan antariksa AS tersebut menggandeng SpaceX untuk meluncurkan proyek astrofisika SPHEREx untuk mempelajari sejarah alam semesta.
Misi tersebut dijadwalkan akan meluncur menggunakan roket Falcon 9 paling cepat Juni 2024. SpaceX rela menunggu lama karena peluncuran ini nantinya akan menjadi salah satu misi paling bergengsi yang akan diterbangkan SpaceX.
SPHEREx (Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization, and Ices Explorer) adalah misi yang direncanakan beroperasi selama dua tahun dan harus menjawab beberapa pertanyaan dasar tentang alam semesta.
Misi ini akan membuat peta 3D cahaya inframerah jarak dekat yang dapat memberikan bukti inflasi kosmik dari sepersejuta detik setelah peristiwa Big Bang dan pembentukan bintang di galaksi paling awal. Misi ini juga akan mencari air dan molekul organik pada "pembibitan" bintang untuk menentukan bagaimana mereka bisa menyemai bahan-bahan untuk kehidupan.
Kontrak ekslusif untuk menerbangkan misi SPHEREx ini datang hanya beberapa bulan setelah SpaceX mendapat sertifikasi NASA untuk penerbangan astronot reguler. Pemerintah AS tampaknya jelas merasa nyaman memberikan proyek-proyek penting kepada perusahaan milik Elon Musk ini, termasuk proyek yang masih akan diluncurkan bertahun-tahun lagi. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Liverpool turun drastis dari musim lalu. Pencapaian poin di musim ini setelah 23 pertandingan begitu jauh selisihnya dari saat jadi juara.
Liverpool kalah 1-4 dari Manchester City di Anfield, Minggu (7/2/2021) malam WIB dalam lanjutan Liga Inggris. Sulit untuk menyebut kekalahan ini bukan karena dua kesalahan fatal dari Alisson Becker.
Dalam kedudukan 1-1, kiper Liverpool itu salah ceroboh kala hendak mengoper bola. Ia justru mengoper ke lawan, dalam hal ini Phil Foden dan Bernardo Silva, yang lantas bikin assist untuk Ilkay Guendogan dan Raheem Sterling.
Ini merupakan kekalahan kandang ketiga beruntun buat Liverpool di Liga Inggris. Kini sang juara bertahan tercecer di posisi empat klasemen dengan 40 poin dari 23 laga.
Liverpool sudah tertinggal 10 poin dari Man City di puncak klasemen. Padahal Man City masih menyimpan satu pertandingan untuk dimainkan.
Opta mencatat bahwa Liverpool kehilangan 27 poin dibandingkan musim lalu setelah 23 pertandingan. Musim lalu Liverpool sudah mengumpulkan 67 poin di titik ini.
Penurunan itu adalah yang terbesar dari juara bertahan, sepanjang sejarah kompetisi sepakbola tertinggi Inggris. Liverpool selanjutnya sudah ditunggu laga berat lainnya melawan penghuni peringkat tiga, Leicester City. PT KONTAK PERKASA FUTURES
ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Netizen di China rela membayar untuk akses ke aplikasi Clubhouse demi bisa mengobrol tentang berbagai topik sensitif yang tidak disensor pemerintah. Sejumlah e-commerce di China menjual ribuan invitation berbay"
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Netizen di China rela membayar untuk akses ke aplikasi Clubhouse demi bisa mengobrol tentang berbagai topik sensitif yang tidak disensor pemerintah.
Sejumlah e-commerce di China menjual ribuan invitation berbayar untuk bisa menggunakan platform asal AS ini. Clubhouse baru-baru ini melonjak popularitasnya setelah CEO Tesla Elon Musk secara tidak langsung mempromosikannya.
Musk memperkenalkannya melalui sesi perbincangan yang dilakukan bersama pada aplikasi Clubhouse di YouTube. Video ini diunggah secara global melalui kanal Tesla Owners Online. Dengan durasi sekitar satu jam setengah, ia melakukan diskusi dengan pengguna Clubhouse lainnya. Termasuk di dalamnya, CEO Robinhood Vlad Tenev.
Aplikasi ini dikembangkan pada Maret 2020 oleh startup Alpha Exploration Co. Clubhouse adalah aplikasi audio chat yang berfungsi layaknya siaran langsung pada umumnya.
Pengguna dapat melakukan streaming audio, telepon, sampai podcast. Berbeda dengan aplikasi yang lain, secara penampilan, Clubhouse menampilkan ruang obrolan di aplikasi yang terbilang sederhana, yakni hanya menunjukan foto profil berikut nama pengguna di bawahnya.
Sebenarnya, keanggotaan Clubhouse normalnya gratis. Namun netizen China berbondong-bondong ingin bergabung dan rela membayar hingga 500 yuan (Rp 1 jutaan) per invite.
Dikutip dari Financial Times, pengguna China ramai-ramai menyerbu Clubhouse untuk bertukar pendapat mengenai banyak hal, mulai dari dukungan untuk protes anti-pemerintah di Hong Kong hingga keraguan atas aturan satu partai di negara tersebut. Tentu saja topik-topik semacam ini sangat sensitif dan melanggar kontrol internet ketat di China.
"Orang-orang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di Xinjiang atau Hong Kong," kata Fang Kecheng, seorang profesor komunikasi di Chinese University of Hong Kong, merujuk pada penahanan yang dilakukan pemerintahan Beijing terhadap sekitar 1 juta muslim Uighur di provinsi China barat yang disebut oleh AS sebagai "genosida".
"Tidak ada tempat bagi mereka untuk berpaling untuk mencari tahu hal ini, dan Clubhouse telah memberikan pilihan," tambah Fang.
Clubhouse yang didukung Silicon Valley adalah salah satu dari sedikit aplikasi media sosial barat yang tersedia di China. Di situs e-commerce Taobao milik Alibaba, lebih dari 200 toko online menjual invitation dan beberapa di antaranya memiliki ratusan pelanggan.
"Ini adalah tren media sosial terbaru, berbeda dari produk China mana pun yang ada di pasaran," kata David Li, seller Taobao asal Hangzhou yang telah menjual lebih dari 50 keanggotaan Clubhouse.
Clubhouse saat ini tidak tunduk pada peraturan internet di negara yang mewajibkan aplikasi China, seperti WeChat milik Tencent, untuk menyensor konten "ilegal" dan melaporkan pengguna yang blak-blakan ke pemerintah. Untuk diketahui, platform media sosial Barat seperti Facebook dan Twitter telah lama diblokir di China.
Para analis mengatakan hal itu akan menjadi tantangan bagi Clubhouse untuk mendapatkan popularitas mainstream di negara terpadat di dunia itu. Tantangan lainnya, aplikasi ini hanya berfungsi pada platform iOS dan memerlukan ID Apple non-China, sehingga membuatnya tidak terjangkau oleh sebagian besar pengguna smartphone di negara yang mengandalkan sistem Android dan toko aplikasi lokal. PT KONTAK PERKASA FUTURES
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - WhatsApp tengah dilanda kontroversi besar terkait aturan privasi barunya yang meresahkan. Isu ini ramai dibahas. Brian Acton, salah satu pendiri WhatsApp, sudah sering membahasnya. Pertanyaannya, kemana Jan Koum, sobat Acton yang bersamanya menciptakan WhatsApp?
Memang wajar jika Acton banyak bicara lantaran ia sekarang sibuk membesarkan Signal, pesaing WhatsApp yang sedang mengalami lonjakan pengguna. Ia juga menyebut WhatsApp baginya sudah menjadi kenangan.
"Saya orang tua dan di titik tertentu, anak Anda tumbuh dewasa dan pergi keluar, dan mereka melakukan hal-hal yang Anda suka dan juga hal-hal yang tak Anda suka. Anda harus menerimanya. Saya kira begitulah posisi saya dengan WhatsApp," kata Acton dalam wawancara dengan Forbes.
"Itu adalah pengalaman indah bersama WhatsApp. Tapi saya telah move on dalam hidup saya dan bagi saya, Signal bukan hanya passion melainkan pekerjaan full time," lanjutnya.
Mark Zuckerberg yang mengakusisi WhatsApp di tahun 2014 juga telah angkat bicara. Ia mengatakan update baru ini merupakan bagian dari kebijakan baru WhatsApp untuk memudahkan akun bisnis dalam berkomunikasi dengan pelanggannya.
"Semua pesan ini dienkripsi secara end-to-end - yang artinya kita tidak bisa melihat atau mendengar apa yang kalian katakan, dan kami tidak akan pernah kecuali orang yang kalian kirimi pesan memilih untuk membagikannya," kata Zuckerberg
Mengenai Koum, ia mengikuti jejak Acton keluar dari Facebook di tahun 2018. "Aku mengambil waktu istirahat untuk melakukan hal-hal yang aku senangi di luar teknologi, misalnya mengkoleksi Porsche langka, mengutak atik mobil dan bermain frisbee. Dan aku masih akan bersorak untuk WhatsApp, dari sisi luar," begitu pesan perpisahannya.
Semenjak pensiun itu, Koum seakan mengasingkan diri dan sangat jarang berbicara kepada media. Sosoknya pun sudah jarang terekam kamera, hanya beberapa berita mengenai aktivitasnya muncul, terutama dalam hal membeli rumah atau mobil mewah.
Misalnya akhir tahun silam, Jan Koum saja membeli rumah super mewah seharga USD 125 juta atau di kisaran Rp 1,8 triliun secara tunai. Rumah itu berlokasi di kawasan elit Beverly Hills, Los Angeles.
Rumah mewah Koum diketahui bertebaran di mana-mana. Tempat tinggal utamanya adalah di Atherton di Silicon Valley, di mana harga rumahnya di sana hampir USD 100 juta.
Beda pula dengan Acton, Koum diketahui belum berkiprah mendirikan atau bekerja di perusahaan teknologi manapun. Mungkin saat ini yang dicari sang pendiri WhatsApp adalah ketenangan hidup sembari menikmati hasil kerja kerasnya. Kontroversi WhatsApp pun mungkin hanya diamatinya dari jauh. PT KONTAK PERKASA
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Pandemi COVID-19 telah menggerus laba Royal Dutch Shell selama tahun 2020. Produsen minyak dan gas (migas) itu hanya mencetak laba US$ 4,8 miliar atau sekitar Rp 67 triliun (kurs Rp 14.000) atau anjlok 71%.
Namun, perusahaan tersebut masih cukup beruntung, ketimbang kompetitornya yakni BP yang justru mencatatkan kerugian senilai US$ 5,7 miliar atau setara Rp 80 triliun.
"Kami keluar pada tahun 2020 dengan neraca yang lebih kuat," kata CEO Shell Ben van Beurden dalam sebuah pernyataan, seperti yang dikutip dari Reuters, Kamis (4/2/2021).
Meskipun terjadi penurunan penjualan bahan bakar hingga 28% selama 2020, namun pendapatan perusahaan dari penjualan di jaringan global yang terdiri lebih dari 45.000 stasiun pengisian hanyalah turun 3% dari tahun sebelumnya, menjadi US$ 4,6 miliar atau setara Rp 64 triliun.
Tetapi pada saat yang sama, arus kas Shell turun hampir seperlima dari tahun 2019. Lalu, debt to equity ratio (DER) atau rasio utang terhadap ekuitas naik dari 29% menjadi 32%, melebihi target perusahaan.
Laba kuartal IV-2020 turun 87% dari tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy) menjadi US$ 393 juta atau setara Rp 5,51 triliun.
Utang bersih Shell pada kuartal IV-2020 naik sekitar US$ 2 miliar dibandingkan kuartal III-2020 menjadi US$ 75,4 miliar atau setara Rp 1.058 triliun, dengan DER meningkat hingga 32,3%.
Perusahaan-perusahaan migas dunia memang tengah mengalami tekanan besar dari pandemi yang meruntuhkan permintaan di berbagai negara. Meski begitu, Shell berencana menaikkan dividennya pada kuartal I-2021 ini sebesar 4% dibandingkan kuartal IV-2020. PT KONTAK PERKASA
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Kevin Plank adalah salah satu orang terkaya di Amerika Serikat (AS). Salah satu kekayaannya berkat brand kebutuhan olahraga, Under Armour yang didirikannya pada 1996.
Mengutip Forbes, Jumat (5/2/2021), pria 48 tahun yang dikaruniai dua anak itu memiliki kekayaan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 23,8 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Sama seperti kebanyakan pebisnis sukses lain, Kevin Plank dalam memulainya tidak mudah. Dikutip dari CNBC, dia mulanya menjahit untuk produknya itu di ruang bawah tanah rumah neneknya di Washington D.C dan baru bisa menghasilkan US$ 17.000 atau Rp 238 juta dalam penjualan di tahun pertama.
Ide Kevin Plank dalam memulai bisnis bisa dibilang sederhana. Dia dan teman satu tim sepak bolanya merasa frustasi karena selalu berkeringat dengan kaus katun yang dipakai, akhirnya peluang itu dimanfaatkan dengan menawarkan kebutuhan pakaian olahraga yang lebih baik berbahan lycra.
Kevin Plank merancang lapisan dasar sintetis untuk menciptakan bahan anti keringat. Dia mengembangkan berbagai macam produk Under Armour dari sana menjadi baju lengan panjang, perlengkapan cuaca dingin, hingga sepatu untuk sepak bola dan lari.
Pada 1998, kantor pusat Under Armour dipindahkan dari ruang bawah tanah neneknya menjadi ke Baltimore. Sejak awal muncul, bisnisnya telah menghadapi banyak rintangan karena harus bersaing dengan brand serupa seperti Nike dan Adidas.
Berkat kepercayaan dirinya yang tinggi, kini bisnis Kevin Plank semakin tumbuh dan bisa bersaing dengan dua perusahaan raksasa tersebut. Buktinya pada 1999 Under Amour mendapat kesempatan menampilkan produknya dalam film Oliver Stone 'Any Given Sunday', yang dibintangi Al Pacino dan Jamie Foxx.
Sejak saat itu bisnisnya semakin cemerlang dan semakin diketahui masyarakat luas. Pada 2001, Under Armour menjadi pemasok resmi National Hockey League dan memiliki kesepakatan lisensi dengan Major League Baseball dan USA Baseball.
Pada 18 November 2005, Kevin Plank mengumumkan Under Armour kepada publik dan mengumpulkan US$ 157 juta dalam IPO perusahaan. Pada 2010 perusahaan mencatatkan penjualan tahunan melampaui US$ 1 miliar, terus naik sampai pada 2010 mendapat US$ 5,2 miliar.
Tahun 2017 adalah yang sulit bagi Kevin Plank. Saham Under Armour turun lebih dari 40%, perusahaan melaporkan kerugian kuartalan pertamanya. Under Armour kemudian mengumumkan pada September 2018 bahwa mereka memangkas 3% tenaga kerjanya secara global untuk menekan biaya.
Penjualan Under Armour di Amerika Utara turun 2% pada 2018 menjadi US$ 3,7 miliar. Pada bulan September mereka menunjuk Stephanie Pugliese sebagai presiden baru divisi itu, menawarkan kepada Wall Street secercah harapan bahwa perjuangan Under Armour mungkin mereda di bawah manajemen baru.
Namun secara mengejutkan diumumkan bahwa Kevin Plank mengundurkan diri sebagai CEO pada 2019 dan digantikan oleh COO Patrik Frisk. Meski begitu, sebagai ketua eksekutif dan kepala merek dia tetap bekerja sama.
Kini Kevin Plank tinggal memiliki sekitar 16% saham di Under Armour. Bagaimana detikers menurut kalian perjalanan bisnisnya? PT KONTAK PERKASA
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA