Selasa, 26 Januari 2021

[New post] PT KONTAK PERKASA FUTURES | Hati-hati Rem Blong, Ingat! Minyak Rem Perlu Diganti

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bicara soal komponen pengereman tidak hanya sekadar mengganti kampas atau cakram. Tapi minyak rem juga perlu diganti atau dikuras secara berkala. Minyak rem berfungsi meredam panas gesekan antara disk atau cakr"

Kontakperkasa Futures Surabaya

Kontakperkasa Futures Surabaya


PT KONTAK PERKASA | Musim Hujan, Cek Air Wiper Jangan Pakai Air Mineral dan Detergen

Posted: 25 Jan 2021 05:52 PM PST




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Perawatan kendaraan kesayangan wajib hukumnya, terlebih di saat musim hujan tak menentu seperti sekarang bukan berarti detikers cuek. Seperti perawatan air wiper yang kerap membantu detikers memperjelas pandangan di saat berkendara.

Harus rajin untuk melakukan pemeriksaan air wiper ya dan tidak disarankan menggunakan air mineral terlebih menggunakan detergen. Seperti yang disampaikan Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna.

Suparna menjelaskan jika menggunakan detergen atau zat pembersih lainnya bisa merusak kualitas kaca.

"Air wiper atau washer sebagai cairan untuk membantu wiper membersihkan kaca, terutama pada musim hujan atau suka dipakai saat musim panas, tentu saja fungsi ini tidak sembarangan jadi perlu diperhatikan dan tidak dianggap remeh," kata Suparna.

"Untuk melakukan perawatan atau pemeriksaan itu bukan hanya saat service berkala tapi itu tergantung perjalanan, kalau menurut saya air TMO (Air Wiper TMO) bisa menjadi pilihan harganya murah tapi berfungsi dengan baik, kalau habis itu bisa ditambahkan. Jadi Silahkan melakukan pengecekan sendiri," Suparna menambahkan.

Soal air wipernya Suparna menjelaskan tidak disarankan bagi pengendara untuk mengisi menggunakan air menieral terlebih menggunakan zat pembersih seperti detergen, sampo, pembersih piring dll.

"Kalau menggunakan air kran atau mineral? Bicara soal bisa atau tidak, ya bisa tapi tidak akan maksimal. Jadi harus jadi harus pakai air washer khusus TMO wiper. Kenapa tidak menyarankan penggunaan air mineral karena memang ada fungsi-fungsi tertentu yang bisa membersihkan kaca," ujar Suparna.

"Karena air wiper harus memiliki berfungsi membersihkan debu, oli dan polutan yang keluar dari cipratan mobil depan. Penggunaan detergen atau zat pembersih lainnya juga tidak bisa karena akan sekali busa yang dihasilkan itu bisa merusak lapisan kaca dan bisa menghalau pandangan," Suparna menambahkan.

lalu bagaimana penggunaan air keran? "Air keran juga tidak disarankan karena kita tidak mengetahui kandungan dari air keran tersebut. Apakah itu memiliki kandungan kapur atau kandungan apa, itu akan membuat kerak-kerak yang muncul pada penampungan dan bisa membaretkan kaca belum lagi akan membuat lumut," tutup Suparna. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

 

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


PT KONTAK PERKASA | Gelar Tes Massal Corona pada 7 Ribu Warga, Hong Kong Cabut Lockdown!

Posted: 25 Jan 2021 06:25 PM PST




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Pemerintah Hong Kong akhirnya mencabut aturan lockdown di daerah distrik Kowloon, pada Senin (25/1/2021) kemarin. Kebijakan itu diambil setelah pemerintah melakukan pengujian atau tes Corona pada 7.000 warganya.

Dikutip dari Reuters, pemerintah setempat melakukan pengujian tersebut pada Sabtu (23/1/2021) lalu di 51 tempat. Hasilnya, ditemukan sebanyak 13 kasus positif COVID-19 baru.

Kasus-kasus itu ditemukan pada warga yang tinggal di daerah rumah susun yang bangunannya sudah tua dan menjadi tempat penyakit bisa menyebar dengan cepat.

"Pemerintah berharap ketidaknyamanan ini benar-benar bisa memutus rantai transmisi lokal di distrik tersebut dan meredakan kekhawatiran serta ketakutan masyarakat. Sehingga bisa mengembalikan kepercayaan untuk melanjutkan kegiatan sosial, bisnis, dan kembali menjalankan kehidupan yang normal," jelas pemerintah setempat yang dikutip dari Reuters, Selasa (26/1/2021).

Pada Minggu (24/1/2021), pemerintah melaporkan kasus Corona baru sebanyak 76 kasus, sehingga total kasus yang ada mencapai 10.086 dan 169 orang meninggal.

Otoritas Hong Kong sebelumnya juga sudah menerapkan beberapa tindakan sebagai pencegahan penyebaran virus Corona. Tindakan tersebut berupa melarang untuk makan di luar rumah di atas jam 6 sore dan melakukan penutupan beberapa fasilitas umum, seperti gym dan salon kecantikan.

Berdasarkan data Worldometers Corona, tiga hari terakhir kasus Corona di Hong Kong terus menurun. Dari sebelumnya tercatat 81 kasus, hingga kini berada di 73 kasus. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

 

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA


PT KONTAK PERKASA | Jangan Asal Pindah dari WhatsApp ke Telegram

Posted: 25 Jan 2021 06:06 PM PST




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - WhatsApp sedang jadi kontroversi lantaran aturan privasi barunya,membuat jutaan netizen berduyun-duyun install Signal dan Telegram. Akan tetapi pengamat menyebut jangan semata ikut-ikutan meninggalkan WhatsApp, melainkan harus dengan pertimbangan yang hati-hati.

WhatsApp, Signal, dan Telegram berbeda satu sama lain. Dari soal keamanan, tidak berarti juga WhatsApp adalah yang paling payah. Terutama Telegram dinilai masih patut dipertanyakan apakah merupakan alternatif sepadan bagi WhatsApp di bidang perlindungan pesan.

Pavel Durov sang pendiri Telegram memang mengklaim bahwa WhatsApp tidak aman dan mungkin menyediakan akses pada pemerintah, tapi Telegram pun punya kelemahan.

"Meski Signal memang lebih aman dari WhatsApp, Telegram tidak. Telegram adalah platform yang benar-benar beda, didesain untuk tujuan berbeda," tulis kolumnis teknologi Forbes, Zak Doffman.

Walau Durov mengklaim fitur Secret Chat di Telegram lebih aman secara signifikan dari kompetitor termasuk WhatsApp, ada catatannya. "Telegram tak secara default ada enkripsi end to end dan Secret Chat hanya bekerja antara dua perangkat, tidak di grup dan harus dipilih manual," papar Zak.

Telegram menjadi favorit pemberontak atau malah kaum militan karena data yang disimpan mungkin tak dapat dijangkau otoritas. "(Tapi) secara teknis bisa diakses oleh Telegram dan karyawannya," imbuh Zak yang dikutip dari Forbes, Senin (25/1/2021).

Kemudian dibanding WhatsApp dan Signal, Telegram mengoperasikan banyak grup dan channel sehingga ada unsur media sosialnya. "Aplikasi chat yang menawarkan fungsionalitas lebih dari messaging kadang mengkompromikan privasi demi fitur ekstra," cetus pengamat keamanan siber, Tommy Mysk.

"Telegram menawarkan fitur semacam channel, yang merupakan fitur publik. Ini bikin Telegram lebih sebagai alternatif Twitter ketimbang Signal," tambahnya.

Jika Telegram tak menawarkan penyandian pesan dari sananya, tak demikian dengan Signal dan WhatsApp yang secara default disandi. Zak menyebut tak pernah ada klaim celah kelemahan yang berarti dalam pesan yang dikirim di Signal dan WhatsApp, masalah biasanya terjadi di ponsel pengguna.

Maka jika user menginginkan keamanan, justru WhatsApp memberikannya dengan cukup baik. Hanya saja memang privasi user bisa terganggu dengan beragam aturan baru yang akhirnya ditunda itu.

"Ada alasan jelas user ingin pindah ke alternatif WhatsApp, platform ini mengumpulkan terlalu banyak data dengan Facebook. Tapi satu alasan untuk jangan pindah dari WhatsApp adalah soal keamanan pesannya," sebut Zak.

WhatsApp disebutkannya mempopulerkan penyandian pesan yang hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima pesan dan sejauh ini, teknologi itu disebut tangguh. Itulah sebabnya berbagai negara terutama negara maju meminta WhatsApp mengizinkan aparat punya akses backdoor.

"Ironinya adalah bahwa jutaan orang yang pindah dari WhatsApp ke Telegram malah menjadi kurang aman, itu bukan opini, itu karena (Telegram) tak punya enkripsi end to end secara default," tulis Zak. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

 

Senin, 25 Januari 2021

[New post] PT KONTAK PERKASA | Tesla Segera Garap Baterai Listrik di RI

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan 2 produsen baterai listrik raksasa dunia bakal berinvestasi di Indonesia. Mereka adalah perusahaan Tesla milik Elon Musk dan BASF asal Jerman. "