Senin, 09 November 2020

[New post] PT KONTAK PERKASA | Billie Eilish Umumkan Single Baru di Akun Instagram

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Billie Eilish memang sedang naik daun. Karya musiknya pun selalu ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya. Kini, ada kabar gembira bagi fans penyanyi kelahiran 18 Desember 2001, ia mengumumkan akan mengeluarkan lagu baru"

Kontakperkasa Futures Surabaya

Kontakperkasa Futures Surabaya


KONTAK PERKASA FUTURES | Daftar Kebijakan Biden dan Dampaknya ke RI

Posted: 08 Nov 2020 05:53 PM PST




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Amerika Serikat (AS) akan memiliki presiden baru. Joe Biden resmi memenangkan Pilpres AS. Kini seluruh dunia menanti arah kebijakan Biden khususnya di bidang ekonomi.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho menilai setidaknya ada 5 arah kebijakan ekonomi Biden ke depannya. Pertama perjanjian perdagangan.

Menurut Andry, Biden akan cenderung berfokus pada perjanjian perdagangan kerjasama regional. Biden akan mengerem kerjasama perdagangan yang bersifat bilateral.

Kedua, perang dagang antara AS dan China diperkirakan akan terus berlanjut. Bahkan tensi perang dagang diyakini akan bertambah tinggi.

"Kalau dikatakankan apakah trade war akan menurun tensinya? Saya rasa tidak. Akan tetap ada dan tensinya justru akan meningkat," ucapnya dalam acara konferensi pers online INDEF, Minggu (8/11/2020).

Andry yakin akan hal itu, sebab Biden mengkritik pedas saat Trump menandatangani perjanjian perdagangan fase I dengan China. Biden mengatakan hal itu tidak akan bisa meningkatkan produksi dalam negeri AS dan hanya seperti cek kosong bagi AS.

"Kemudian dia (Biden) akan bekerjasama dengan sekutu AS untuk sama menerapkan trade war kepada China. Ini kemungkinan besar tensinya akan meningkat," tambahnya.

Ketiga, Buy American Plan, merupakan rencana yang dilontarkan Biden dalam kampanyenya. Dia akan menaikkan standar local content yang saat ini 51% untuk produk Made in America.


Kemudian dia juga berjanji pengadaan infrastruktur akan menggunakan produk AS yang diproduksi di AS. Selain itu akan ada program pemulihan ekonomi dengan membeli barang-barang yang diproduksi oleh AS dengan nilai US$ 400 miliar, serta akan adanya dana untuk pengembangan teknologi sebesar US$ 300 miliar.

Keempat energi bersih. Biden berjanji akan mengedepankan energi yang ramah lingkungan. Oleh karena itu dia akan membawa AS kembali bergabung dalam Paris Agreement.

Kelima, Biden akan menaikkan pajak perusahaan dari 21% menjadi 28%. Namun seiring dengan itu, dia juga berjanji akan menurunkan minimum tax untuk perusahaan yang ada di luar AS.

Hal itu tentunya akan mendorong perusahaan-perusahaan AS berinvestasi di negara-negara berkembang. Indonesia diharapkan bisa menangkap peluang tersebut.

Kebijakan Biden itu diperkirakan akan berdampak ke Indonesia, salah satunya lapangan pekerjaan.

Andry menjelaskan ada beberapa pengaruh terhadap Indonesia dari kemenangan Biden. Pertama ruang kerja sama bilateral antara kedua negara akan lebih ketat.

"Karena kebijakan perdagangan yang jadi referensi oleh Biden adalah regional dari pada perjanjian kerjasama melalui bilateral," ucapnya.


Kedua, ada peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke AS. Sebab pada pemerintahan AS sebelum era Trump, impor Paman Sam jauh lebih tinggi. Itu artinya ada kemungkinan AS akan meningkatkan keran impor di era Biden.

Ketiga, ada kemungkinan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dari AS akan meningkat ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu lantaran janji politik Biden yang menyebutkan akan menerapkan pajak minimum untuk perusahaan yang berada di luar ketimbang di AS sendiri.

"Itu akan mendorong FDI AS di beberapa negara terutama di negara berkembang akan meningkat. Termasuk rencana investasi di Indonesia, ini yang perlu menjadi perhatian," ucapnya.

FDI sendiri merupakan investasi langsung, seperti perusahaan asing yang mendirikan pabrik di Indonesia. Jika peluang itu dimanfaatkan pemerintah Indonesia, tentu akan banyak tercipta lapangan pekerjaan yang baru.

Selain itu, menurut Andry keluarnya perusahaan-perusahaan dari China masih akan berlangsung. Apalagi tidak ada sinyal dari Biden untuk menghentikan perang dagang. Hal itu juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggaet investor yang memindahkan pabriknya dari China.

Namun dampak tersebut tentu tidak bisa langsung dirasakan oleh Indonesia. Selain proses, menurutnya pengaruh tersebut akan terasa setelah pandemi COVID-19 usai. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


KONTAK PERKASA FUTURES | Kunci Sukses Bill Gates Berharta Rp 1.600 T Meski Tak Lulus Kuliah

Posted: 08 Nov 2020 06:17 PM PST




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Siapa yang tak tahu Bill Gates? Namanya seakan betah berada dalam deretan orang terkaya di dunia. Sejak usia 32 tahun, dia sudah masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

Dilansir dari Forbes, Senin (9/11/2020), pria kelahiran Seattle, Washington, pada 28 Oktober 1955 ini memiliki kekayaan bersih US$ 118,2 miliar atau setara dengan Rp 1.666,6 triliun. Kekayaan itu membawanya kini berada di urutan ketiga terkaya di dunia.

Bagaimana bisa dia memperoleh kesuksesan itu? Sebagian besar kekayaannya berasal dari perusahaan perangkat (software) lunak komputer terbesar di dunia, Microsoft yang didirikannya sejak usia 20 tahun bersama temannya, Paul Allen.

Sejak remaja, dia selalu memiliki pemikiran bisnis dan hasrat yang luar biasa untuk pemrograman. Sejak usia 13 tahun, ketika sekolahnya menyertakan sistem komputer arsitektur mikro, Bill Gates dan temannya itu biasa menghabiskan sebagian waktu untuk menulis program dan menerapkan ide eksperimen mereka melalui pemrograman.

Suatu waktu, ada ayah temannya yang merupakan seorang programmer senior di Computer Center Corporation (CCC). Saat itu kondisinya sedang menderita kerugian finansial yang sangat besar karena para peretas, hingga akhirnya Gates ditawarkan untuk bekerja mencari tahu kelemahan dari keamanan sistem agar mereka dapat melakukan pertahanan yang tepat terhadap para peretas.

Sejak saat itu Gates terus menjadi bagian dari CCC. Pada 1971, Gates ditawari membuat perangkat lunak untuk CCC. Kali itu dia dibayar untuk perangkat lunak tersebut setiap kali organisasi memperoleh keuntungan.

Dalam satu tahun, Gates mengalami krisis finansial sangat besar karena menggunakan beberapa software bajakan. Namun dia tidak putus asa, hingga akhirnya memilih tidak melanjutkan kuliahnya di Universitas Harvard demi membesarkan Microsoft. Lepas 30 tahun kemudian, barulah kampus memberikan gelar doktor kehormatan kepadanya.

Akhirnya Gates meluncurkan MS-BASIC dan menghasilkan keuntungan sebesar US$ 500.000. Pada 1979 perusahaan Amerika Serikat (AS) yang memproduksi dan menjual perangkat keras-perangkat lunak komputer, International Business Machines (IBM) memutuskan untuk meluncurkan komputer pribadi pertama di dunia dan Microsoft ditawari untuk mengembangkan sistem operasi yang sama.


Sayangnya pada saat itu Microsoft tidak memiliki draft untuk membuat sistem operasi (OS), sehingga mereka merekomendasikan perusahaan lain bernama Digital Research untuk mengembangkan OS mereka.

Namun Microsoft membeli sistem OS 86-DOS hingga kemudian menyempurnakannya dalam skala yang lebih besar dan setiap hari, akhirnya MS-DOS diluncurkan.

Microsoft kemudian menawarkan IBM untuk menggunakan MS-DOS sebagai OS utama untuk komputer pribadi pertama mereka yang akan diluncurkan. IBM pun menerima tawaran tersebut hingga kemudian Microsoft mengalahkan Digital Research.

Pada 1980, Microsoft dan IBM menandatangani kontrak dan kemudian datang tahun 1981, ketika Microsoft menjadi Microsoft Corporation. Pada saat yang sama, IBM meluncurkan komputer pribadi pertama di dunia dengan MS-DOS dan beberapa produk Microsoft lain di dalamnya seperti MS-BASIC, MS-COBOL, MS-PASCAL.

Dari situ lah kesuksesannya mulai terlihat. Namun pada tahun 2000 Gates memutuskan untuk lengser dari posisi CEO Microsoft. Dia bersama istri lebih memilih mendirikan yayasan Gates & Melinda Foundation untuk mengatasi kesenjangan dunia dan berbagai masalah kesehatan.

Walaupun banyak mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, Gates memang dikenal sangat dermawan. Terbaru, yayasannya itu menggelontorkan dana kurang lebih Rp 1,36 triliun untuk penanganan virus Corona seperti untuk pengembangan vaksin, penguatan deteksi virus, hingga pencegahan virus. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA


KONTAK PERKASA FUTURES | Joe Biden Menang Pilpres AS 2020 dan Dampaknya untuk Teknologi

Posted: 08 Nov 2020 06:02 PM PST




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 disambut para pesohor teknologi yang langsung membanjirinya dengan ucapan selamat. Mulai dari COO Facebook Sheryl Sandberg, CEO Amazon Jeff Bezos, hingga pendiri Microsoft mengekspresikan rasa senang mereka atas kemenangan Biden lewat media sosial.

Meski kebijakan teknologi tidak mendominasi masalah pemilu, kehadiran Biden di Gedung Putih dalam empat tahun ke depan akan berpengaruh besar di sektor tersebut, termasuk kebijakan infrastruktur tentang penyebaran broadband dan masalah keamanan nasional yang melibatkan China.

Sejauh ini, Biden relatif kalem untuk bidang teknologi. Namun pendampingnya, Wakil Presiden terpilih Kamala Harris yang berasal dari California, kemungkinan akan dilihat oleh industri teknologi sebagai teman baik karena dekat dengan lingkungan Silicon Valley.

Para pemilik perusahaan teknologi besar mungkin tidak akan merasakan kenyamanan yang sama seperti yang terjadi selama pemerintahan Barack Obama. Berikut ini beberapa pandangan Biden terkait sejumlah masalah teknologi yang menjadi sorotan.

China dan perang tarif

Demokrat secara keseluruhan mengkritik perang tarif Trump dengan China, yang telah mempengaruhi impor pada berbagai produk teknologi. Tarif ini adalah pajak yang dibayarkan oleh importir atas barang yang datang dari luar negeri, dan Trump telah menggunakannya untuk menekan pemerintah China pada masalah perdagangan yang lebih luas.

Dua jenis tarif, termasuk tarif 15% untuk produk seperti ponsel, laptop dan tablet, telah berlaku. Putaran lain dihindari dalam kesepakatan perdagangan "fase satu ".

Di jalur kampanye, kandidat Demokrat, termasuk Biden dan Harris, tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana mereka akan berurusan dengan China.

Tetapi Biden telah memperjelas bahwa dia yakin negosiasi Trump telah merugikan orang Amerika. Dia mengatakan, AS membutuhkan "aturan baru" dan "proses baru" untuk mendikte hubungan perdagangan dengan negara asing.

Privasi online

Biden tidak banyak bicara tentang privasi data saat berkampanye. Bagaimanapun, selama bertahun-tahun sebagai senator AS dan sebagai ketua Komite Kehakiman Senat, ia memperkenalkan dan mensponsori bersama beberapa undang-undang untuk memudahkan FBI dan penegak hukum memantau komunikasi, termasuk Communications Assistance for Law Enforcement Act yang memungkinkan penegak hukum mengawasi komunikasi melalui internet, termasuk panggilan suara melalui IP dan lalu lintas internet lainnya.

Anti monopoli

Masalah terbesar yang dihadapi perusahaan teknologi di bawah pemerintahan Presiden Biden nantinya adalah reformasi undang-undang anti monopoli yang dimaksudkan untuk mengendalikan perusahaan teknologi terbesar.

Laporan kongres setebal 449 halaman yang merinci penyalahgunaan kekuatan pasar oleh Google, Apple, Amazon, dan Facebook, kemungkinan menjadi pertanda akan ada masalah di masa depan bagi perusahaan teknologi di bawah pemerintahan Biden dan Kongres yang dikendalikan partai Demokrat.

Laporan yang disusun oleh panel dari Komite Kehakiman DPR AS tersebut menjabarkan peta jalan bagi Kongres untuk mengerem dominasi empat perusahaan teknologi terbesar di negara itu.

Sementara itu, Departemen Kehakiman AS di bawah Presiden Trump mengajukan gugatan penting bulan lalu terhadap Google, menuding raksasa teknologi tersebut secara ilegal memegang monopoli dalam iklan pencarian dan mesin pencarian.

Gugatan tersebut merupakan puncak dari penyelidikan selama lebih dari setahun terhadap dugaan praktik anti persaingan di Google dan kasus anti monopoli pertama di dunia teknologi dalam beberapa dekade.

Tidak jelas seberapa jauh Departemen Kehakiman di bawah pemerintahan Biden akan bersedia bertindak dalam penegakan dan reformasi anti monopoli. Sementara itu, Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts yang mencalonkan diri sebagai calon presiden dari partai Demokrat, didorong untuk membubarkan perusahaan teknologi besar.

Biden mengatakan, masih terlalu dini untuk berbicara tentang pembubaran perusahaan, dan sebaliknya condong ke arah regulasi sebagai cara untuk mengekang kekuasaan mereka.

Namun, jelas bahwa pemerintah AS telah menempatkan teknologi besar di bawah pengawasan yang lebih ketat karena sikap terhadap perusahaan Silicon Valley telah berubah secara dramatis dari beberapa tahun yang lalu, ketika Google dan Facebook dipuji sebagai kisah sukses Amerika. Sekarang, dominasi itu telah berbalik melawan perusahaan-perusahaan ini.

Perlindungan kewajiban: Pasal 230

Tidak banyak yang disetujui Demokrat dan Republik di Capitol Hill, termasuk Perlindungan kewajiban pasal 230, undang-undang berusia puluhan tahun, ada dalam daftar pendek itu.

Undang-undang tersebut melindungi Google, Facebook, Twitter dan raksasa teknologi lainnya dari tuntutan hukum atas konten yang diposting pengguna di platform mereka.

Biden telah menjadi kritikus vokal Pasal 230 tersebut, yang merupakan bagian dari Undang-Undang Kepatutan Komunikasi tahun 1996.

Demokrat, seperti Biden, mengatakan Facebook dan perusahaan lain terlalu mudah dimanfaatkan, terutama ketika aktor jahat menggunakan platform mereka untuk menyebarkan disinformasi dan ujaran kebencian, serta ikut campur dalam pemilu.

Biden kepada The New York Times pernah mengatakan bahwa Pasal 230 harus segera dicabut untuk Facebook dan platform lainnya.

Sementara itu, Partai Republik menuduh raksasa media sosial menyensor kaum konservatif secara online. Dalam minggu-minggu menjelang pemilihan, Trump bahkan pernah men-tweet "REPEAL SECTION 230 !!! " setelah Facebook dan Twitter berupaya memperlambat penyebaran artikel The New York Post yang berisi klaim yang belum diverifikasi tentang putra Biden.

Net Neutrality

Tidak seperti kalangan Demokrat lainnya yang mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2020, Biden tidak banyak bicara tentang netralitas internet.

Namun, kemungkinan netralitas internet akan kembali populer di bawah kepemimpinan Biden. Seorang juru bicara kampanye Biden mengatakan, presiden terpilih adalah pendukung perlindungan netralitas internet yang kuat.

Tapi rekam jejak Biden menceritakan kisah yang berbeda. Ketika dia menjadi senator, dia tidak ikut mensponsori atau mendukung undang-undang netralitas internet, termasuk Undang-Undang Pelestarian Kebebasan Internet 2007.

Lanskap politik telah berubah pada netralitas bersih sejak Biden menjabat di Senat. Netralitas bersih di bawah Title II sangat didukung oleh Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi, yang berarti bahwa melawan perlindungan yang kuat kemungkinan besar akan menentang prinsip inti dari platform partai saat ini.

Broadband pedesaan

Selama kampanyenya, Biden menyebut pembangunan kembali kelas menengah di Amerika sebagai kewajiban moral di zaman sekarang. Dia melihat bahwa merevitalisasi pedesaan Amerika sebagai landasan atas upaya itu.

Sebagian besar dari strategi pembangunan ekonomi pedesaannya menginvestasikan USD 20 miliar untuk mendapatkan akses broadband untuk komunitas yang belum memilikinya. Dia juga menyerukan untuk bermitra dengan utilitas kota untuk menghadirkan koneksi broadband fiber ke komunitas di seluruh pedesaan Amerika.

Kesenjangan digital adalah masalah yang diakui Partai Republik juga. Gedung Putih telah bekerja dengan FCC dalam program Peluang Digital Pedesaan yang mengalokasikan kembali USD 20,4 miliar dalam pendanaan untuk mensubsidi infrastruktur broadband di daerah yang kurang terlayani. Trump juga memasukkan akses internet berkecepatan tinggi sebagai bagian dari rencana infrastruktur senilai USD 2 triliun. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Minggu, 08 November 2020

[New post] KONTAK PERKASA FUTURES | Ini Penyebab Yamaha Rossi Mogok di MotoGP Eropa

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Kemalangan Valentino Rossi belum berhenti. Malam tadi dia cuma bisa menjalani MotoGP Eropa sebanyak 5 putaran, gara-gara ada masalah dengan motornya. Kenapa lagi? Rossi melewati serangkaian drama sebelum akhirnya "