Rabu, 22 April 2020

[New post] KONTAK PERKASA FUTURES | Mitsubishi Tutup Sementara Pabriknya Hingga Akhir April

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Beberapa pabrik otomotif di Indonesia menutup sementara aktivitas produksi kendaraannya. Penutupan sementara itu menyusul kebijakan pemerintah terkait pemutusan penyebaran virus Corona (COVID-19). Di beberapa daerah "

Kontakperkasa Futures Surabaya

Kontakperkasa Futures Surabaya


PT KP PRESS | 5 Poin yang Harus Dijalankan biar Larangan Mudik Efektif

Posted: 21 Apr 2020 08:32 PM PDT



PT KP PRESS SURABAYA - Larangan mudik tahun ini, satu langkah pencegahan penyebaran virus Corona yang dilakukan Indonesia.
Menurut Pengamat Transportasi dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno setidaknya ada 5 poin yang perlu dijalankan agar pelarangan mudik efektif.

1. Berlakukan pembatasan penumpang

Djoko mengimbau agar batasan jumlah penumpang bagi kendaraan keluar wilayah Jabodetabek juga diterapkan.

"Seperti halnya penerapan PSBB di wilayah Jabodetabek, larangan itu dapat diterapkan mulai sekarang pada semua kendaraan keluar jabodetabek," ungkap dia.

2. Mengizinkan kendaraan logistik beroperasi

Namun izin diberikan untuk kendaraan logistik dan kendaraan tertentu yang diizinkan. Bahkan kendaraan logistik dinilai perlu pengawalan khusus.

"Kendaraan logistik wajib mendapat pengawalan khusus, karena sudah terjadi perampokan truk bawa barang di jalan raya," jelas Djoko.

3. Bantuan insentif kepada pekerja transportasi

Tak bisa dimungkiri bahwa pekerja dan pengusaha di sektor transportasi juga terdampak dengan adanya larangan mudik.

"Tujuannya, agar tidak ada satu pun perusahaan angkutan umum yang gulung tikar nantinya. Yang rugi juga kelak pemerintah jika banyak perusahaan angkutan umum yang gulung tikar," ujarnya.

Menurutnya perlu direvisi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 yang memberikan debitur untuk keringanan membayar angsuran dengan plafon hingga Rp10 miliar.

"Jangan dibatasi nilai hingga Rp 10 miliar, dihilangkan saja batasan itu, supaya pengusaha angkutan umum mendapat insentif penundaan pembayaran pinjaman. Juga penundaan membayar pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," jelas Djoko.

4. SPBU dibatasi

Satu lagi alternatif untuk mengurangi mobilitas warga menggunakan kendaraan bermotor, lokasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU beroperasi dibatasi atau menaikkan tarif BBM.

5. Sanksi tegas dan kompensasi

"Bagi pelanggar diberikan sanksi hukum bagi yang melanggar mudik tahun ini," ujar Djoko.

Menurutnya bisa merujuk Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, menyatakan, bahwa setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan dapat dipidana penjara paling lama satu tahun dan/atau pidana paling banyak Rp 100 juta

Jika aturan ketat itu bisa menahan laju pemudik yang belum mudik, pemerintah harus menyiapkan kompensasi.

"Apabila selama ini ada anggaran mudik gratis untuk pekerja sektor informal, anggaran itu kali ini bisa dialokasikan untuk pengadaan sembako guna membantu masyarakat peserta mudik gratis yang tidak bisa pulang," tutupnya. PT KP PRESS

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA


PT KP PRESS | 3 Tips Sederhana Bantu Tubuh Tetap Bugar Saat WFH

Posted: 21 Apr 2020 08:47 PM PDT



PT KP PRESS SURABAYA - Kegiatan work from home (WFH) dilakukan untuk mencegah paparan virus berbahaya. Namun mungkin masih ada beberapa orang yang tidak menerapkan pola hidup sehat saat bekerja dari rumah sehingga kebugaran tubuhnya berkurang dan mengakibatkan WFH tidak maksimal.
Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi menyebut, ada beberapa hal yang mengakibatkan seseorang mudah lelah, antara lain aktifitas yang berlebihan, kurang asupan gizi, dan penyakit kronis.

"Kelelahan dapat disebabkan oleh adanya penyakit kronis yang diidap,namun jika kelelahan akibat aktivitas berlebihan ini dapat menyebabkan imunitas juga menurun, sehingga dapat diserang berbagai penyakit," ujar dr Helmin, Rabu (22/4/2020).

Maka dari itu, penting untuk menjaga tubuh tetap bugar selama WFH. Melansir dari Bloomberg, ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat selama WFH antara lain adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan Batas Waktu Pekerjaan
Ketika bekerja di kantor, mudah untuk mengatur waktu kapan harus bekerja keras. Namun saat di rumah, sering muncul keinginan untuk kembali ke depan layar komputer.
Tetapkanlah batas waktu kerja, tahan keinginan untuk kembali ke depan layar komputer. Jika memungkinkan, tentukan juga area kerja untuk membantu menjaga pikiran tetap tenang.

2. Hindari Isolasi Diri
Menjaga jarak sosial bukan hal yang mudah, terutama jika Anda terbiasa dengan tempat yang ramai seperti kantor. Anda bisa mencoba menonton film dengan sahabat, meski hanya dari jarak jauh. Selain itu, Anda juga bisa mencoba melakukan video call bersama dengan rekan kerja ketika jam istirahat maupun saat sedang libur bekerja untuk meningkatkan komunikasi.

3. Istirahat dan Jaga Pola Makan Teratur
Terakhir adalah penting untuk beristirahat secara teratur karena bekerja dari rumah akan membuat cepat lelah, terutama disebabkan karena lebih sedikit bergerak. Selain itu, menjaga pola makan sehat seperti sayur dan buah-buahan juga membantu tubuh agar tetap bugar.

"Jika karena aktivitas berlebihan, biarkan tubuh istirahat dan ganti energi yang hilang dengan asupan gizi yang baik," ujar dr Helmin.

Selain beberapa hal di atas, ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh selama WFH, salah satunya adalah mengonsumsi suplemen vitamin untuk mempercepat recovery saat kelelahan dan membantu membentuk energi.

Fatigon merupakan suplemen multivitamin yang kaya akan vitamin B1, B6, dan B12 yang bantu menjaga stamina tubuh selama bekerja dari rumah dan #bantujalanihari agar tetap produktif. PT KP PRESS

baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA

PT KONTAKPERKASA FUTURES SURABAYA


PT KP PRESS | Penelitian Ini Ungkap Virus Corona Bisa Bertahan di Mata Selama 20 Hari

Posted: 21 Apr 2020 08:40 PM PDT



PT KP PRESS SURABAYA - Sebuah laporan mengatakan seorang pasien di Italia dikonfirmasi memiliki partikel virus Corona COVID-19 di matanya, meski infeksi pada hidungnya telah sembuh. Hal ini dialami wanita berusia 65 tahun yang melakukan perjalanan dari Wuhan, China menuju Italia dan mengalami gejalanya lima hari kemudian.
Gejala awal yang muncul meliputi batuk kering, sakit tenggorokan, radang selaput lendir di hidung, dan konjungtivitis atau mata merah muda. Setelah dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit, ia mengalami demam, mual dan muntah, hingga petugas kesehatan akhirnya mengambil swab matanya pada hari ketiga.

Hasilnya, ditemukan RNA atau materi genetik virus Corona pada matanya. Melihat hal ini, mereka terus melakukan swab setiap hari. Pada hari ke-20 ia berada di rumah sakit, mata merah muda yang dialaminya mulai membaik. Tetapi, virus tersebut masih ditemukan dan bertahan pada matanya hingga hari ke-21.

Beberapa hari berikutnya, virus itu kembali tidak terdeteksi, baik di hidung maupun matanya. Sampai akhirnya pada hari ke-27, dokter kembali mendeteksi virus itu dan masih berada di matanya.

"RNA SARS-CoV-2 kembali terdeteksi lagi setelah beberapa hari tidak terdeteksi pada hasil swab hidung," tulis para dokter tersebut dalam laporan yang dikutip dari Livescience.

Setelah dites di laboratorium, para peneliti mengkonfirmasi sampel virus yang diambil dari matanya itu telah bereplikasi dan bisa bertahan lama. Mereka meyakini cairan matanya yang terinfeksi itu bisa sangat berpotensi menjadi sumber infeksi, mengingat mata menjadi salah satu pintu masuk dan sumber penyebaran virus.

"Adanya temuan ini menunjukkan pentingya melakukan tindakan pencegahan melalui mata sedini mungkin. Hindari menyentuh hidung, mulut, mata, dan harus sering mencuci tangan," imbuhnya.

Mata merah muda pun sebelumnya telah dilaporkan sebagai salah satu gejala COVID-19. Berdasarkan laporan dari China, menunjukkan bahwa mata bisa menjadi sumber infeksi dan tempat bereplikasi virus. PT KP PRESS

baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

Selasa, 21 April 2020

[New post] PT KP PRESS | Lumayan, Dolar AS Pagi Ini Ditekan ke Rp 15.460

ptkontakperkasafuturessurabaya posted: " PT KP PRESS SURABAYA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat. Dolar AS pagi ini berada di level Rp 15.460 setelah kemarin harga minyak AS sempat menyentuh harga di bawah US$ 0 dan ditutup di -US$ 37.63 per barel. Nil"